MALANG| SURYA Online-Satu keluarga yang berjumlah tujuh orang, di Jalan Tebo Tengah nomor 10, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, disekap perampok bersenjata api jenis FN di Kota Malang, Jawa Timur. Seluruh perhiasan dan uang raib dibawa kabur.
Berdasarkan cerita korban, Pety (30), perampokan terjadi pada pukul 02.00 WIB, Jumat (2/3/2012) dini hari. Saat itu di dalam rumah Pety ada lima orang, yakni Pety; suami Pety, Ahmad Nur Ali (36); Anis, ibunda Pety; serta kedua anak mereka, Zaky (3) dan Rizqi (5). “Di gudang belakang rumah ada dua lagi karyawan gudang. Saya tidak tahu namanya,” kata Pety.
Perampok berhasil masuk melalui pintu dapur. “Pertama yang dimasuki kamarnya mama saya. Mulut dan telinga Mama dilakban, kaki dan tangan diikat pakai tali rafia,” katanya.
Lalu, dalam kondisi dilakban, kaki dan tangan diikat rafia, Anis dibawa ke kamar Pety. “Pintunya dicongkel, berhasil masuk kamar. Saya dan suami juga diplakban dengan kaki dan tangan diikat,” katanya.
Sementara kedua anaknya, Zaky dan Rizqi, hanya dipegang tanpa diikat dan diplakban. “Karena masih kecil, keduanya juga ketakutan. Tak bisa berkata apa-apa. Untungnya tak disakiti. Setelah diplakban dan diikat, langsung disekap ditaruh dalam satu kamar mama saya,” katanya.
Dua karyawan yang tinggal di dalam gudang juga sudah dalam kondisi diikat, mulut dan telinganya juga diplakban. “Saya dan suami saya ketakutan, khawatir dibunuh. Karena perampoknya bawa senjata api. Setahu saya, perampoknya lebih dari tiga orang,” cerita Pety.
Saat semuanya sudah dalam kondisi disekap, para perampok itu mengobrak-abrik isi rumah. Semua emas perhiasan dan uang yang ada di dalam rumah dikuras tanpa ada sisa. “ATM dan dua kunci mobil juga dibawa. Emas perhiasan senilai 370 gram, dan uang sekitar Rp 15 juta juga diambil,” katanya.
Tak hanya itu yang diambil komplotan perampok tersebut, semua kunci pintu rumah juga dibawa. “Rencana mau bawa dua mobil, Fortuner dan Jazz, tapi pintu pagar depan tak bisa dibuka, karena dirantai,” katanya.
Pety mengaku, semuanya pakai topeng. “Yang jelas, pakai bahasa Jawa. Pada waktu itu, saya hanya minta selamat kepada Allah. Semuanya sudah takut dan tak bisa berbuat apa-apa. Karena perampoknya pakai senjata api,” katanya. “Saat bisa dibuka, langsung teriak dan para tetangga mendengarnya. Langsung masuk ke rumah loncat pagar menolong kami semua,” katanya.
“Saya mendengar ada teriakan minta tolong dari dalam rumah. Lalu saya kabari tetangga lainnya dan masuk loncat pagar depan rumah. Warga yang mau menolong lewat pintu dapur yang sudah dicongkel,” kata Suhartatik, tetangga Pety, yang rumahnya bersebelahan. “Ya warga yang membukanya. Dua karyawan juga warga yang menolongnya. Perampoknya sudah kabur,” kata Suhartatik.
Sementara itu, menurut Kepala Polresta Malang Ajun Komisaris Besar Teddy Minahasa, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran kepada pelaku. “Kita masih usaha mendapatkan gambar pelaku dari CCTV. Karena pelaku setelah merampok, sempat mengambil uang di ATM, di wilayah Dieng,” katanya.
Pelaku akan mudah diketahui. Selain ada gambar CCTV, cara perampokan ini tak jauh beda dengan perampokan yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang. “Korban juga diikat dan diplakban mulut dan telinganya,” ujar Teddy
Sumber: http://www.surya.co.id/2012/03/02/perampok-bersenpi-sekap-7-anggota-keluarga-di-malang
Komentarku ( Mahrus ali ):
Hampir tiap hari, tiap jam terjadi penganiayaan bukan santunan kepada rakyat yang tak berdosa, bukan kepada pemerintah yang banyak menganiaya dan berdosa. Hal ini terjadi, karena negara ini adalah negasra kufur bukan negara Islam yang menggunakan al quran sebagai UUnya tapi UU ciptaan DPR yang sarat dengan kepentingan pribadi, golongan dan menyimpang dari kebenaran. Ingatlah kembali dengan ayat:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Al a`raf 96
Negri Saba` tercatat dalam sejarah sebagai negara teladan dalam menciptakan kemakmuran , kesejahteraan , aman dan tentram sebagaimana dalam ayat : ‘
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ(15)فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ(16)ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلاَّ الْكَفُورَ
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".Tetapi mereka berpaling,(meremehkan dan menginjak injak ajaran Allah ) maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan