BAWARE, SOMALIA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang
Islam Al-Shabaab mengatakan berhasil memukul mundur serangan dini hari
oleh pasukan khusus Barat di kota pesisir Barawe Somalia selatan.
"Saksi lokal melaporkan pada layanan VOA Somalia bahwa pasukan asing tak dikenal datang dari pantai dengan perahu dan helikopter dan menggerebek sebuah rumah di Barawe sekitar pukul 2 pagi waktu setempat Sabtu (5/10/2013) pagi," Garowe Online melaporkan.
Juru bicara militer Al-Shabaab, Syaikh Abdulaziz Abu Musab, membenarkan laporan tersebut dan mengatakan bahwa para pejuangnya "menggagalkan" serangan itu.
"Kami bertempur melawan kembali tentara kafir putih dengan bom dan peluru, dan mereka berlari kembali ke perahu mereka," katanya menurut Garowe Online. "Salah satu anggota Al-Shabaab gugur dan tentara kafir putih gagal dalam misi mereka. Kami menemukan darah dan peralatan dekat pantai pagi harinya."
Pertempuran antara pasukan Al-Shabaab dan pasukan Barat tak dikenal berlangsung selama lebih dari satu jam, Abu Musab mengatakan.
Sementara itu The New York Times melaporkan bahwa US Navy SEAL melaksanakan serangan di Barawe yang menargetkan komandan senior Al-Shabaab. Tidak jelas apakah komandan tewas dalam serangan itu.
Pasukan khusus AS dan Prancis diketahui telah beroperasi di Somalia di masa lalu. Dalam salah satu dari dua serangan profil paling tinggi, pasukan operasi AS membunuh Saleh Ali Saleh Nabhan di Barawe pada September 2009. Nabhan adalah salah satu yang orang yang paling dicari agen Al-Qaidah di Afrika. Dia dicari karena keterlibatannya dalam serangan jibaku Al-Qaidah tahun 1998 di kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania. Ia menjabat sebagai pemimpin puncak di Al-Shabaab dan Al-Qaidah, dan juga berperan dalam memfasilitasi merger resmi antara Al-Qaidah dan Al-Shabaab.
Pada Januari 2013, pasukan Prancis melancarkan serangan gagal di kota Bula Marer untuk membebaskan seorang pejabat intelijen Prancis yang ditangkap oleh Shabaab pada tahun 2009. Pejuang Shabaab menggagalkan serangan itu dan menangkap pasukan komando Prancis, yang kemudian tewas dalam tahanan. Al-Shabaab merilis foto-foto tentara dan senjata ditangkap dan perlengkapan yang disita dalam penggerebekan, dan kemudian mengeksekusi pejabat intelijen Prancis yang gagal dibebaskan rekan mereka.
Laporan tentang serangan terhadap markas Al-Shabaab Sabtu terjadi hanya dua pekan setelah anggota kelompok Islam asal Somalia tersebut meluncurkan serangan mematikan, seperti Mumbai, selama 80 jam di pusat perbelanjaan kelas atas di Nairobi, Kenya, yang mengakibatkan kematian lebih dari 65 warga sipil, termasuk beberapa warga Eropa dan Amerika. (an/tlwj)
"Saksi lokal melaporkan pada layanan VOA Somalia bahwa pasukan asing tak dikenal datang dari pantai dengan perahu dan helikopter dan menggerebek sebuah rumah di Barawe sekitar pukul 2 pagi waktu setempat Sabtu (5/10/2013) pagi," Garowe Online melaporkan.
Juru bicara militer Al-Shabaab, Syaikh Abdulaziz Abu Musab, membenarkan laporan tersebut dan mengatakan bahwa para pejuangnya "menggagalkan" serangan itu.
"Kami bertempur melawan kembali tentara kafir putih dengan bom dan peluru, dan mereka berlari kembali ke perahu mereka," katanya menurut Garowe Online. "Salah satu anggota Al-Shabaab gugur dan tentara kafir putih gagal dalam misi mereka. Kami menemukan darah dan peralatan dekat pantai pagi harinya."
Pertempuran antara pasukan Al-Shabaab dan pasukan Barat tak dikenal berlangsung selama lebih dari satu jam, Abu Musab mengatakan.
Sementara itu The New York Times melaporkan bahwa US Navy SEAL melaksanakan serangan di Barawe yang menargetkan komandan senior Al-Shabaab. Tidak jelas apakah komandan tewas dalam serangan itu.
..Kami bertempur melawan kembali tentara kafir putih dengan bom dan peluru, dan mereka berlari kembali ke perahu mereka..Barawe, yang merupakan pertengahan antara Kismayo dan Marka, dikenal sebagai sebuah penghubung komando dan kontrol bagi Al-Shabaab. Kota pesisir tersebut sepenuhnya di bawah kendali Al-Shabaab, meskipun serangan yang diluncurkan oleh pasukan Uni Afrika dan Somalia lebih dari dua tahun yang lalu. Pasukan Kenya menyerang pasukan Al-Shabaab dari selatan dan menguasai Kismayo, tetapi menghentikan kemajuan mereka setelah mengambil selatan kota. Al-Shabaab masih menguasai sebagian besar daerah pedesaan Somalia serta beberapa kota-kota kecil.
Pasukan khusus AS dan Prancis diketahui telah beroperasi di Somalia di masa lalu. Dalam salah satu dari dua serangan profil paling tinggi, pasukan operasi AS membunuh Saleh Ali Saleh Nabhan di Barawe pada September 2009. Nabhan adalah salah satu yang orang yang paling dicari agen Al-Qaidah di Afrika. Dia dicari karena keterlibatannya dalam serangan jibaku Al-Qaidah tahun 1998 di kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania. Ia menjabat sebagai pemimpin puncak di Al-Shabaab dan Al-Qaidah, dan juga berperan dalam memfasilitasi merger resmi antara Al-Qaidah dan Al-Shabaab.
Pada Januari 2013, pasukan Prancis melancarkan serangan gagal di kota Bula Marer untuk membebaskan seorang pejabat intelijen Prancis yang ditangkap oleh Shabaab pada tahun 2009. Pejuang Shabaab menggagalkan serangan itu dan menangkap pasukan komando Prancis, yang kemudian tewas dalam tahanan. Al-Shabaab merilis foto-foto tentara dan senjata ditangkap dan perlengkapan yang disita dalam penggerebekan, dan kemudian mengeksekusi pejabat intelijen Prancis yang gagal dibebaskan rekan mereka.
Laporan tentang serangan terhadap markas Al-Shabaab Sabtu terjadi hanya dua pekan setelah anggota kelompok Islam asal Somalia tersebut meluncurkan serangan mematikan, seperti Mumbai, selama 80 jam di pusat perbelanjaan kelas atas di Nairobi, Kenya, yang mengakibatkan kematian lebih dari 65 warga sipil, termasuk beberapa warga Eropa dan Amerika. (an/tlwj)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan