Sebuah
kelompok aktivis di London, ibukota Inggris, yang menamakan dirinya
British Egyptians for Democracy (BE4D), melakukan demonstrasi terhadap
pembantaian demonstran anti-kudeta di Mesir.
Demonstran berkumpul di Jembatan Westminster dekat Big Ben dan gedung parlemen, Ahad (13/10).
Demonstran mencoba untuk menarik perhatian orang yang lewat dengan memberikan bunga mawar dan brosur, Anadolu Agency melaporkan yang diberitakan Miraj News Agency (MINA).
Salah satu penyelenggara aksi protes itu, Mohamed Mahmoud mengatakan bahwa bunga mawar mereka berikan bersama foto-foto orang-orang yang tewas di Mesir.
"Jadi setiap mawar memiliki cerita tersendiri," katanya.
Para pengunjuk rasa membawa bendera simbol "Rabi'ah" dan mereka membagikan selebaran bertuliskan "Demokrasi adalah hak kita", "kita tidak akan lupa karena lebih dari 6.000 telah meninggal" dan "hari ini kita semua Rabi'ah".
Beberapa hari yang lalu, sekelompok pemuda Turki di Istanbul, yang menamakan dirinya “Generasi Rabi'ah” mengirim 100 surat kepada 100 pemimpin dunia, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.
Surat itu untuk meningkatkan kesadaran terhadap penderitaan rakyat Mesir setelah kudeta militer terkenal yang menggulingkan presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi.
Generasi Rabi'ah terkait dengan Platform Rabia Internasional, pengunjuk rasa malu karena para pemimpin dunia menutup mata terhadap kudeta di Mesir.
Abdulsamet Temel, Sekretaris Jenderal Aliansi Pemuda Masyarakat Sipil mengatakan, tentara Mesir menggulingkan pemerintah dan Mursi pada 3 Juli 2013, di papan demokrasi dan pemilihan umum yang adil.
Dia juga mengkritik para pemimpin dunia karena gagal untuk mengakui bahwa kudeta militer Mesir sebagai “kudeta” dan memilih tetap diam. (mina).
Demonstran berkumpul di Jembatan Westminster dekat Big Ben dan gedung parlemen, Ahad (13/10).
Demonstran mencoba untuk menarik perhatian orang yang lewat dengan memberikan bunga mawar dan brosur, Anadolu Agency melaporkan yang diberitakan Miraj News Agency (MINA).
Salah satu penyelenggara aksi protes itu, Mohamed Mahmoud mengatakan bahwa bunga mawar mereka berikan bersama foto-foto orang-orang yang tewas di Mesir.
"Jadi setiap mawar memiliki cerita tersendiri," katanya.
Para pengunjuk rasa membawa bendera simbol "Rabi'ah" dan mereka membagikan selebaran bertuliskan "Demokrasi adalah hak kita", "kita tidak akan lupa karena lebih dari 6.000 telah meninggal" dan "hari ini kita semua Rabi'ah".
Beberapa hari yang lalu, sekelompok pemuda Turki di Istanbul, yang menamakan dirinya “Generasi Rabi'ah” mengirim 100 surat kepada 100 pemimpin dunia, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.
Surat itu untuk meningkatkan kesadaran terhadap penderitaan rakyat Mesir setelah kudeta militer terkenal yang menggulingkan presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi.
Generasi Rabi'ah terkait dengan Platform Rabia Internasional, pengunjuk rasa malu karena para pemimpin dunia menutup mata terhadap kudeta di Mesir.
Abdulsamet Temel, Sekretaris Jenderal Aliansi Pemuda Masyarakat Sipil mengatakan, tentara Mesir menggulingkan pemerintah dan Mursi pada 3 Juli 2013, di papan demokrasi dan pemilihan umum yang adil.
Dia juga mengkritik para pemimpin dunia karena gagal untuk mengakui bahwa kudeta militer Mesir sebagai “kudeta” dan memilih tetap diam. (mina).
Pergilah ke
blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi,
pergilah ke google lalu tulislah: mantan
kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
088803080803( Smartfren ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Artikel Terkait
Mesir
- Allahu Akbar! Inilah Foto-Foto Bukti Nabi Musa Pernah Membelah Laut Merah
- Al sisi presiden Mesir tinggal gigit jari
- Mesir Akan Menghadapi Skenario Seperti Suriah
- Analis "Israel": Sisi akan segera jatuh di tangan Raja Salman
- Dewan Ulama Senior Saudi: As-Sisi Murtad Total
- Ratusan Anggota Jamaah Ikhwanul Muslimin Dihukum Mati di Mesir
- Protes besar-besaran melanda Mesir
- Kelompok As-Sisi akui sepinya pilpes mempermalukan As-Sisi di mata internasional
- Pembunuh Hasan Al Banna: “Seperempat Jam, Tugas Saya Selesai”
- Kesesatan salafy pro thaghut - kajianku ke dua
- Komete Fatwa Saudi: Ikhwan Gerakan Paling Dekat Dengan Da’wah Nabi Muhammad SAW
- Anak super dasyat di Mesir
- Kabinet Kudeta pemerintahan Mesir mengundurkan diri
- Ulama penyembah Thaghut untuk lecehkan Allah
- Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi Minta Saudi Stop Dukung Militer Mesir
- Mesir Akan Menjadi Suriah Jilid Kedua
- Bernarkah As-Sisi Mati Ditembak?
- INILAH FOTO PEMBUNUH AS-SISI
- 13 orang tewas dalam bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dan Polisi di Mesir -
- Al-Qardhawi : Jendral Al-Sissi Kehilangan Relevansi Menjadi Presiden
- Pasukan junta militer Mesir membunuh 3, melukai 100 dan menahan 265 pengunjuk rasa selama aksi protes
- Al Ikhwan Lakukan Demonstrasi Secara Terbatas
- Nasib Ikhwan di Penjara Kudeta
- Mesir : Sebuah revolusi kampus?
- Inilah Bukti As-Sisi di Tembak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan