Risalah dari darul hadis di Dammaj Yaman. Abu Alqamah Muhammad al Barudi berkata:
حَدِيْثُ ابْنِ مَسْعُود مِنْ طَرِيْقِ هُشَيْمٍ بْنِ بَشِيْرٍ عَنِ
الْحَجَّاجِ بْنِ أَبِي زَيْنَبَ :
Hadis Ibn Mas`ud dari
jalur Husyaim bin Basyir dari al Hajjaj
bin Abi Zainab
أ } هُشَيْمٌ بْنُ بَشِيْرٍ : كَثِيْرُ التَّدْلِيْسِ وَالاِرْسَالِ الْخَفِي.
Husyaim bin Basyir :
Sering tadlis dan memursalkan hadis secara
sama ( perawi lemah )
ب } الَحَجَّاجُ بْنُ أَبِي زَيْنَبِ : قَالَ عَنْهُ أَحْمَدُ وَابْنُ الْمَدِيْنِي وَالنَّسَائِي ضَعِيْفٌ وَقَالَ الدَّارُقُطْنِي عَنْهُ لَيْسَ بِقَوِيٍّ وَلَيْسَ بِحَافِظٍ وَقَالَ ابْنُ حَجَرَ يُخْطِئُ
Hajjaj bin Abi
Zainab: Imam Ahmad, Ibn Madini dan Nasa`I
berkata tentang dia adalah perawi lemah.
Daroquthni berkata:
Dia bukan perawi yang kuat juga bukan hafizh.
Ibn Hajar berkata: Dia
keliru.
Komentarku ( Mahrus
ali):
Maksudnya hadis Ibn
Mas`ud tentang sedekap lemah karena perawi di atas. Lebih jelasnya sbb:
حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ حَاتِمٍ أَنْبَأَنَا هُشَيْمٌ أَنْبَأَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَبِي
زَيْنَبَ السُّلَمِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَنَا وَاضِعٌ يَدِي الْيُسْرَى عَلَى الْيُمْنَى فَأَخَذَ بِيَدِي الْيُمْنَى
فَوَضَعَهَا عَلَى الْيُسْرَى
Bercerita kepada kami Abu Ishak
al harawi- Ibrahim bin Abdillah bin Hatim
, lalu berkata: Bercerita kepada kami Husyaim , lalu berkata: Bercerita kepada kami Hajjaj bin Ibn Abi Zainab al sulami dari Abu Usman al nahdi
dari Abdullah bin Mas`ud berkata: Nabi SAW lewat bertemu denganku sedang aku
meletakkan tangan kiriku di atas tangan kananku, lalu beliau mengambil tangan kananku, lalu di letakkan di atas tangan kiri [1]
Komentarku ( Mahrus
ali):
Hadis lemah karena perawi Abu Ishak al Harowi yang di
perbencangkan karena kasus al Quran yaitu dia menyatakan al quran mahluk. Imam
Nasai dan lainnya menyatakan: Dia lemah.[2]
Husyaim yang suka menambah hadis dan Hajjaj bin Abu Zainab yang sering keliru.
kata Ibnu Hajar.
Menurut Imam Dzahabi: Dia
dilemahkan oleh Ibnul Madini dan Imam Nasai. Abdullah bin Ahmad bin Hanbal
berkata dari ayahnya: Aku hawatir hadis riwayatnya lemah.[3]
Imam Nasai juga meriwayatkan hadis tsb dengan jalur periwayatan yang sama
lemahnya.
Ibnu
Sayyidinnas mengatakan: Perawi - perawi hadis tsb perawi – perawi sahih Bukhori.[4]
Komentarku ( Mahrus
ali):
Tidak
tepat karena Hajjaj bin Abu Zainab dan Husyaim bukan perawi sahih Bukhori.
Bahkan Husyaim tidak punya murid Al Harowi.
1. Imam Al baihaqi juga meriwayatkan hadis tsb
dengan jalur yang yang sama dengan hadis lemah tersebut dengan tambahan perawi
bernama Abu bakar bin Dasah yang tidak dikenal dan saya sendiri tidak
mengetahui identitasnya. Dan dikitab tahdzib karya Ibnu Hajar dan Adz dzahabi tidak dicantumkan nama
tersebut.
Imam
Nawawi menyatakan: Hadis tsb sahih dan perawi perawinya adalah perawi sahih
Muslim. [5]
Komentarku ( Mahrus
ali):
Tidak
tepat karena Al Hajjaj bin Abu zainab bukan perawi Bukhori, juga bukan perawi Muslim. Beliau adalah
perawi Abu dawud, Nasai dan Al Baihaqi.
Begitu
juga Husyaim bin Basyir juga bukan perawi Muslim. Beliau adalah perawi Abu
dawud, Nasai dan Al Baihaqi.[6]
Komentarku ( Mahrus
ali):
Hadis Ibn
Mas`ud tentang bersedekap ketika salat itu tidak bisa di buat landasan karena
lemah tadi, bukan hadis sahih. Landasan harus kuat, dan hadis lemah tidak boleh dibuat
landasan. Landasan itu harus hadis sahih.
[1] Hr Ibnu majah 811, Tuhfatul ahwadzi 79/2, Nailul
author 203/2, Sunan al baihaqi al
kubro 28/2, Al mughni 281/1, Al majmu`
258/3. Sunan Abu dawud 454/2.755. Sanadnya : Bercerita kepada
kami Abu Ishak Al Harowi – Ibrahim bin
Abdillah bin Hatim, bercerita kepada kami
Husyaim, bercerita kepada kami Al
Hajjaj bin Abu Zainab assulami dari Abu Usman Annahdi dari Abdullah bin Mas`ud
ra berkata:
[2] Mausuat ruwatil hadis.
193
[3] Mausuat ruwatil hadis.
1126
[4] Nailul author
203/2
[5] Al majmu` 258/3
[6] Mausuat ruwatil hadis.
7312
Artikel Terkait
Tanpa sedekap
- sedekap atau tidak dalam salat
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 47
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 46
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 45
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 44
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 43
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 42
- Salat tanpa sedekap. - kajianku ke 41
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 40
- Salat tanpa sed ekap - kajianku ke 39
- Salat tanpa sedekap ke 38
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 38
- Salat tanpa sedekap. Kajianku ke 37
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 36
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 35
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 34
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 33
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 32
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 32
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 31
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 30
- Salat tanpa sedekap- kajianku ke 29
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 28.
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 27
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan