Shalawat Gus Dur ?
Shalawat Gus Dur ? Syi’ir tanpa waton Penulis : H.Mahrus Ali Ukuran buku : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 316 halaman Sampul depan : Soft Cover Penerbit : Laa Tasyuki Press - Surabaya ISBN : 978-6028-455-114 Harga Rp 55.900,-
Sinopsis :
Ya Rasulullah..Salamun Alaik.., Ya Refi’a Syani wad Daraji 'Atfata yaji ratal Alami...
Ya Uhailaljudi wal karami ..Syi’ir ini banyak
diputar di masjid-masjid NU, sebelum dikumandangkan adzan, bahkan sampai
ada yang 5 kali dalam sehari.
Lirik Syi’ir ini, dilantunkan dengan diawali dengan istighfar:"Astaghfirullah rabbal
baraya Astaghfirullah Minal khataya Rabbi zidniy
‘ilman nafi'a wa wafiwny ‘amalan Shaliha. Syri’iran ini benar-benar
bikin hati terenyuh !
Terutama syai’r basa jawanya sangat menyentuh hati
dan enak didengarkan: ”Ngawiti ingsun nglarasa syi'iran…….. kelawan muji
maring Pengeran…..
Kong paring rahmat lan kenikmatan... Rino wengine tanpo pitungan ... 2x
Duh bolo konco…. priyo wanito ojo mung ngaji syare'at bloko….
Gur pinter ndongeng nulls Ian moco Tembe mburine bakal sangsoro ... 2x
Merinding rasanya saat mendengar syi'irannya, beginilah Ngaji sejak Zaman Para Wali dahulu.
Syi’ir “Tanpo Waton" ini adalah karya KH. Mohammad
Nizam, Pengelola Ponpes “Ahlus Shofa Wal Wafa”' Simoketawang, Wonoayu,
Krian- “Sekarang banyak yang hafal al-Qur’an dan Hadits tapi malah suka
mengkafir-kafirkan orang lain, padahal dirinya sendiri belum tentu
benarnya” .—mendalam sekali maknanya, susah diamalkan meski bukan
mustahil— Memang benar ilmu hakekat, bukan ilmu sesat. al-Qur'an
Qadim—semua buat kita renungkan—al-Qur’an Qadim tanpa ditulis tapi bisa
dibaca.
Syi’ir itu bergema di mana-mana.Nyaris di seantero
tanah Jawa. Mengalun merdu dari pengeras suara di Mushalla, Langgar,
Surau dan Masjid. Dan selalu menjadi lagu pujian sebelum masuknya Shalat
lima waktu. Akan tetapi lama-lama kepopulerannya menjadi sesuatu yang
sangat memprihatinkan. Mengapa ? Untuk mengetahui semua ini maka
simaklah dengan seksama, pasti anda akan mendapatkan gambarannya dalam
buku ini.
Tobatnya Putra Sang Kyai
Tobatnya Putra Sang Kyai Penulis : Gus Riduwan Ukuran Buku : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 360 halaman Sampul Depan : Soft Cover Penerbit : Laa Tasyuki Press - Surabaya ISBN : 978-602-8455-04-6 Harga Rp. 52.000,-
Sinopsis :
M
ulailah terjadi pada diri saya rasa was-was terhadap ritual apa saja
yang saya ketahui dan yang saya ikuti, dan ada rasa ingin tahu sampai
dimana kebenarannya. Semula timbul rasa kekritisan pada diri saya adalah
pada kebiasaan yang terjadi, dimana setia
memulai pengajian atau memulai pertemuan kok mesti dimulai dengan membaca: "ILAA HADHROTIN NABIYYIL MUSHTHOFA AL-FATIHAH
" dan setelah itu kepada para wali dan para arwah leluhur yang sudah
meninggal dunia. Demikianlah bacaan yang terus berlangsung dan terkesan
sakti, namun membuat diri saya menjadi tercengang setiap bapak saya
atau guru-guru saya melakukannya, sejak masa itu saya menjadi penasaran
kok asyik sekali dimana setiap orang alim yang memimpin acara-acara
pertemuan kok mesti memulai dengan kalimat‑kalimat itu. Rasa mencekam,
keheranan itu tidak bisa redah dan mengantarkan saya untuk selalu
mencari sampai dimana kebenarannya.
Begitujuga ketika hendak IQOMAH, setiap waktu
shalat kita senantiasa mendengar ada tambahan bacaan: "ALHAMDULILLAHI
ROBBIL ALAMIN ALLOOHU AKBAR ALLOOHU AKBAR Saudaraku! sekali lagi coba
anda periksa pada bab-bab adzan dikitab manapun, anda pasti tidak akan
pernah mendapatkan kalimat-kalimat ini, sama sekali tidak terdapat dalam
Kutubus Syittah, hal itu teiah menunjukkan bahwa ini hanyalah rekayasa
orang-orang alim ahli bid'ah, agar dipandang tinggi keilmuannya lantas
berani menambah-nambah? Padahal Nabi saja tidak berani membuatnya
kecuali karena wahyu yang diturunkan kepadanya.
Sungguh heran, kok dari segala lapisan ummat ini tidak ada kecurigaan
kepadanya bahkan terkadang malahan menghujat orang-orang yang berusaha
' meluruskannya, nah hal seperti ini kalau kita
perhatikan hanyalah karena kefanatikan yang sampai tidak ingin tahu.
Pokoknya apa kata pak Kyai !.
Saya persilahkan anda untuk tidak berhenti mencoba,
semua itu niatkan untu hanya mencapai ridha Allah Boleh saudaraku,
sebarkan isi buku ini kepada siapapun yang haus akan kebenaran, tapi
Ingat ! Hidayah Hanya dari Allah. Jangan coba-coba anda paksakan orang
lain untuk membacanya !
Penuturan kisah perjalanan ruhani sang,"GUS"Putra
kyai ahli menyongsong hidayah, disampaikan secara gamblang dan mudah
dipahami. lnsya Allah, buku ini akan Menggugah keimanan siapapun.
Kesalahan Moden Dalam Merawat Jenazah
Kesalahan Moden Dalam Merawat Jenazah Penulis : H.Mahrus Ali Ukuran Buku : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 330 halaman Sampul Depan : Soft Cover Penerbit : Laa Tasyuki Press - Surabaya ISBN : 978-602-8455-02-2 Harga Rp. 50.000,-
Sinopsis :
H
adir di hadapan anda (di tengah-tengah kita) sebuah tulisan karya putra
bangsa, seorang Kyai, Ulama yang kapasitasnya tidak diragukan lagi, KH.
Mahrus Ali, Kyai asal dari Jawa Timur hadir dengan pembahasan terhadap
perawatan jenazah yang lengkap dan komprehensif, yang telah dijelaskan
secara proporsional dan sangat spesifik yang merupakan penyempurnaan
buku-buku sebelumnya. Buku dihadapan anda ini adalah salah satu karya
yang berupaya untuk memenuhi hal tersebut yang menurut hemat saya patut
untuk dibaca.
Tulisan KH. Mahrus Ali dalam buku "Kesalahan Modin
Dalam Merawat Jenazah" merupakan ungkapan yang sangat spesifik,
berkaitan tentang tatacara para perawat jenazah (Modin) dalam merawat
jenazah dengan baik dan benar berdasarkan atas ajaran Rasulullah
membahas masalah aturan-aturan syariah islamiyah khususnya berkaitan
dengan perawatan jenazah yang disandarkan kepada dalildalil yang
shahih, balk dari al-Quran maupun as-Sunnah. Oleh sebab itu, karya tulis
ini juga mempunyai keistimewaan dalam hal mencakup materi-materi
berkaitan dengan jenazah dengan disertai proses penyimpulan hukum.
Dalam buku ini pembahasan tidak hanya terfokus pada
satu madzhab tertentu, tetapi lebih menekankan kepada methode
perbandhgan antara pendapatpendapat antar madzhab. Dan pada
permasalahan-permasalahannya juga dipaparkan oleh penulis usaha untuk
merujuk langsung kitab-kitab utama yang juga memperhatikan keshahihan
hadits yang dijadikan dalil, dan setiap hadits yang dijadikan dalil
akan ditakhrij dan ditahqiq. Penulis juga menyebutkan pendapat yang
rajih atau kuat, terutama manakala di antara pendapat tersebut ada yang
bersandar kepada dalil/hadits yang dhaif atau bahkan maudhu atau palsu.
(Drs. H. Munawwar, M.Ag.)
Tak Ingin Jadi Kiai
Tak Ingin Jadi Kiai Penulis : H.Mahrus Ali Ukuran Buku : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 332 halaman Sampul Depan : Soft Cover Penerbit : Laa Tasyuki Press - Surabaya ISBN : 978-602-8455-10-7 Harga Rp. 50.000,-
Sinopsis :
B
uku ini merupakan refleksi atas kesadaran diri dari sosok yang tidak
hanya dididik dan dibesarkan oleh tradisi NU, tetapi telah mengajarkan
dan menyebarkan tradisi NU itu sendin, namun setelah menemukan ajaran
Nabi t yang diyakini sebagai ajaran Islam yang murni dan bersih, yang
belum tercampuri oleh berbagai tradisi asing, maka H. Mahrus Ali ingin
mengubur tradisi lama dan menyebarkan tradisi yang menurutnya sebagai
Islam yang benar. Adapun label NU disandangkan pada setiap bukunya,
semata karena ingin memperoleh perhatian kepada orang yang pernah
didakwahi dengan metode dan cara NU, dalam hal ini orang-orang dan
komunitas NU. Pelabelan nama NU semata untuk menarik (kembali) semua
amaliah-amaliah yang sudah kadung dia dakwahkan dan tersebar ivas, dan
dia ingin mencuci bersih apa yang telah didakwahkannya dahulu. Oleh
karena itu, sebagai orang yang telah mengetahui yang benar, dia
menganjurkan umat Islam, khususnya orang yang perna menerima dakwahnya
dahulu, untuk melaksanakan Islam yang benar sebagaimana ya diterima Nabi
* dan diajarkan kepada sahabatnya.
Karya tulis H. Mahrus All yang dihasilkan setelah
melalui sebuah perenungan dan penelitian terhadap sumber otentik Islam,
tidak hanya sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai seorang muslim
yang sudah terlanjur telah menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan
amaliah bid'ah di masa lalu, tetapi layak dibaca bagi siapapun yang
menginginkan dal sebelum melakukan sebuah amaliah, khususnya yang
dikategorikan sebagai amalan sunnah untuk membedakan dengan amalan
bid'ah. Hal yang tidak bisa dihindari adalah munculnyarespon negatif
dari para pengikut yang terlibat aktif dalam amaliah yang disebut
sebagai amaliah bid'ah, syirik, dan kufur, khususnya masyarakat NU.
Buntut clan respon negatif berupa sikap kaget dan berbentuk sikap dan
perilaku yang tidak produktif, seperti cad maki, cemooh, dan berbagai
tuduhan terhadap penulis. Bahkan tidak sedikit yang mengarah pada
tindakan kekerasan. Hal itu disebabkan tulisan penulis buku ini dianggap
menyinggung perasaan atau melecehkan sebuah institusi atau ormas
terbesar di Indonesia. Alangkah inclahnya jika respon negatif itu
diganti dengan munculnya buku bantahan sehingga tidak hanya memberikan
kontribusi positif, berupa pendidikan moral akademik, tetapi juga
pendidikan akhlak Islam.
Buku yang berada di hadapan anda ini juga
menjelaskan tentang sejumlah orang yang pernah dibesarkan dalam tradisi
NU, Namun dalam perjalanan waktu, pertahanan mereka itu ambrol juga
sehingga mereka mantap menyatakan keluar dari tradisi bid'ah itu.
Mengapa ?
Temukan jawabannya dibuku
MWC NU Membedah Kitab Tauhid
MWC NU Membedah Kitab Tauhid Penulis : Drs. H. Buchari Ukuran buku : 15,5 cm x 23,5 cm Tebal : 666 halaman Sampul depan : Soft Cover Penerbit : Laa Tasyuki Press - Surabaya ISBN : 978-602-8455-05-3 Harga Rp 115.000,-
Sinopsis :
Sejak kecil saya suka lagu itu, meski saat itu belum tahu maksudnya apa, gara-gara sering dengar malah jadi hafal dan terns melekat hingga sekarang. Lagu itu berisi tentang sifat-sifatAllah yang wajib. Sifat wajib bagi Allah ada 20, yang 13 (nafsiyah, salbiyah, ma'ani) sudah disepakati para ulama Asy'ariyah dan yang 7 (ma'nawiyah) ulama masih berbeda pendapat. Masyarakat yang saya domisili di dalamnya sangat percaya atas kebenaran dua puluh sifat bagi Allah, bahkan diajarkan di madrasah-madrasah atau di Iingkungan keluarga, lalu menyalahkan kepada orang-orang yang tidak mau dengannya. Bila di tanya tentang dalilnya tidak menjawab. Jawabnya hanya pokoknya kamu lain line. Atau pokoknya ajaran kita sejak kecil ya itu, dan guru ulama kita mesti punya dalil yang kuat. Bila salah masak diajarkan?
Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU
Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU Penulis : H. Mahrus Ali Ukuran buku : 14,5 cm x 20 cm Tebal : 322 halaman Sampul Depan : Soft Cover Penerbit : Laa Tasyuki Press - Surabaya ISBN : 978-602-8455-03-9 Harga Rp 50.000,-
Sinopsis :
Dukung Mantan Kyai NU!
Saya salut kalau
Mantan Kyai NU tidak hadir karena alasan keamanan, bukan ber-arti tidak
mau mempertahankan kebenaran tulisan dalam bukunya, tapi massa bila
marah, maka akan bertindak anarkhis, Sudah cukup Imam Ahmad pernah di
cambuk karena mempertahankan kebenaran yang bertentangan dengan ajaran
mayoritas. Nabi Musa sampai pergi ke Madyan karena dikejar-kejar oleh
tentara Fir’aun. Apakah Nabi Musa takut? Sebetulnya itu sekedar
strategi. Buktinya Ustadz Mahrus All bersedia
Untuk Mengadakan Dialog Dengan Para Kyai Seputar Bukunya!
Bagaimana mau datang
Ustadz Mahrus Ali, jika disinyalir ada pihak-pihak yang ingin melakukan
tindakan destruktif ? Contoh kecilnya ketika GUS DUR turun keprabon
pohon-pohon ditebangi, Amin Rais halal darahnya, menurunkan Pasukan
pembela Gus Dur yang membawa sajam dan lain-lain.
Komentar Penulis :
Masalah tidak hadir debat itu sebetulnya kecil sekali. Pertama debat
seperti itu tidak akan bisa menuntaskan masalah. Sebab waktunya amat
sedikit dan masalah yang harus di bahas dalam buku masih banyak. Sebab
dalam debat itu, yang perlu di bahas banyak, bisa jadi dua buku. Sebab
buku bantahan dari Kyai dan Tim penulis LBM NU Jember tersebut banyak
kesalahan, bahkan boleh di kata senter kekeliruan dan kesesatan.
Sadarkah! Bahwa Kyai anda tersesat? Bacalah penjelasan bantahan saya
terhadab buku tersebut! Bila anda sudah membacanya, maka anda akan
menyadari kesesatannya. Sedangkan debat yang menyertakan orang-orang
awam, kadangkaia masa tidak bisa mengikuti pemahaman hadits yang
terkadang rumit sekali. Karena itu, dalam muktamar NU, massa tidak perlu
diikut sertakan, tapi cukup dari kalangan orang yang ahli dalam
bidangnya. Pembaca yang budiman Insyaallah setelah menyimak yang satu
ini, anda akan dapat berpikir secara rasional dan obyektif. Selamat
Membaca.
Artikel Terkait
Riwayat hidupku
- Seorang doktor dari Kuwait bertanya
- Diskusi dihentikan di grup ahli hadis
- Sms dari ahli hadis Yaman yg tertarik dengan ajaran saya
- Info pembangunan masjid berlantai tanah tahap ke dua
- Kiriman sms via WA dari Doktor Abd Razzaq Saudi
- Fase ke 2 bersorban atau kepala terbuka
- Info pembangunan masjid berlantai tanah dan rumah imamnya.
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Muhammad Hazahirin Sitta untuk Mas Sarjito Al Garuti..
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Pembangunan masjid berlantai tanah
- membangun masjid berlantai tanah
- Masjid berlantai tanah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Berita pembangunan masjid berlantai tanah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Info pembangunan Rumah dakwah
- Info pembangunan masjid berlantai tanah
- Foto rumah dakwah yg sedang dibangun
- Info pembangunan rumah dakwah
- Pesan di FB dr orang Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan