Abu Alqamah Muhammad
al Barudi dlm Risalah Dar Ahlil
hadis di Damaj Yaman menyatakan sbb:
: أَنَّ الصَّحِيْحَ مِنْهَا مَنْسُوْخٌ
وَالدَّلِيْلُ عَلَى النَّسْخِ عَمَلُ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَكَذَالِكَ
عَمَلُ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ الَّذِي تَمَّ نَقْلُهُ حَيْثُ أَنَّهُمْ كَانُوا يُرْسِلُوْنَ
أَيْدَِيَهُمْ فِي الصَّلاَةِ
.
Hadis yang sahih tentang sedekap waktu salat telah di mansukh – di hapus.
Dalilnya adalah perilaku para sahabat
dan tabiin. Begitu juga perilaku
penduduk Medinah yang telah di kutip kemarin, dimana mereka tidak bersedekap waktu salat.
ثالثاً : الدَّلِيْلُ عَلَى ضُعْفِ اْلأَحَاِديْثِ :
1} حَدِيْثُ وَائِلٍ بْنِ حُجْرٍ فِي صَحِيْحِ مُسْلِمٍ وَغَيْرِهِ :
أ } فِيْهِ اضْطِرَابٌ فيِ اْلاِسْنَادِ .
Dalil kelemahan
hadis sedekap.
Hadis Wa`il bin Hujr dalam kitab
sahih Muslim dan lainnya.
Sanadnya kacau.
ب} اِنْقِطَاعٌ فِي السَّنَدِ : فَفِي رِوَايَةِ مُسْلِمٍ عَبْدُ الْجَبَّارِ عَنْ أَخِيْهِ عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِيْهِ وَعَلْقَمَةُ فِي اْلقَوْلِ الصَّحِيْحِ لَمْ يَسْمَعْ مِنْ أَبِيْهِ فَكَذَاكَ قَالَ ابْنُ حَجَرَ وَالذَّهَبِي (تَقْرِيْبُ التَّهْدِيْبِ ج1 ص409 – الْمِْيزَان 3-108 رَقْم 5761 )
Sanadnya terputus.
Menurut riwayat Muslim
terdapat riwayat dari Abd Jabbar dari saudaranya Alqamah dari ayahnya . Dan Al qamah menurut pendapat yang sahih
tidak mendengar dari ayahnya. Begitu juga
Ibnu Hajar dan Dzahabi menyatakan
seperti itu . Lihat Tahdzibut tahdzib
409/1 ( karya Ibn Hajar ) dan Al Mizan 108/3 nomer 5761 karya Dzahabi.
وَقاَلَ النَّوَوِي رِوَايَةُ عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِيْهِ مُرْسَلَةٌ ( تَهْدِيْبُ
اْلاَسْمَاءِ 1 343
) .
Imam Nawawi berkata:
Riwayat al Qamah dari ayahnya adalah
mursal ( lemah ) . Tahdzibul asma` 343.
ج} فِيْهِ مَجْهُولُوْنَ فَفِي سُنَنِ أَبِي دَاوُودَ عَنْ عَبِْدِ الْجَبَّارِ عَنْ أَهْلِ بَيْتِي وَاَهْلُ بَيْتِهِ مَجْهُوْلُوْنَ كَمَا قَالَ الْمُنْذِرِي .
Sanadnya terdapat
perawi – perawi yang tidak dikenal . Dalam sunan Abu Dawud dari Abd Jabbar dari ahlul baitku dan
ahlul bait Abd Jabbar adalah banyak dan tidak dikenal sebagaimana dikatakan oleh al Mundziri.
Komentarku ( Mahrus ali):
Hadis Wail bin Hujr
sbb:
صحيح مسلم - (ج 2 / ص 366)
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ
بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جُحَادَةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ وَائِلٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ
وَائِلٍ وَمَوْلًى لَهُمْ أَنَّهُمَا حَدَّثَاهُ عَنْ أَبِيهِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ
أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ كَبَّرَ وَصَفَ
هَمَّامٌ حِيَالَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ
الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ أَخْرَجَ يَدَيْهِ
مِنْ الثَّوْبِ ثُمَّ رَفَعَهُمَا ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ فَلَمَّا قَالَ سَمِعَ
اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ فَلَمَّا سَجَدَ سَجَدَ بَيْنَ كَفَّيْهِ
1.أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ كَبَّرَ
وَصَفَ هَمَّامٌ حِيَالَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ ثُمَّ وَضَعَ
يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ أَخْرَجَ
يَدَيْهِ مِنْ الثَّوْبِ ثُمَّ رَفَعَهُمَا ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ فَلَمَّا قَالَ
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ فَلَمَّا سَجَدَ سَجَدَ بَيْنَ
كَفَّيْهِ
Telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Affan
telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Juhadah telah menceritakan kepadaku Abdul Jabbar bin Wail dari Alqamah bin
Wail dan maula milik mereka bahwa keduanya telah menceritakannya dari bapaknya,
Wail bin Hujr
Sesungguhnya Wail bin Hujer melihat Nabi SAW mengangkat kedua tangannya ketika masuk
salat. Beliau bertakbir dan perawi Hammam menyatakan sebatas kedua telinganya,
lalu berkemul dengan bajunya, lalu meletakkan tangan kanannya kepada tangan
kirinya. Ketika akan ruku` beliau mengeluarkan kedua tangannya dari pakaiannya,
lalu mengangkatnya lalu takbir dan rukuk. Ketika membaca samiallohu liman
hamidah, beliau mengangkat kedua
tangannya. Ketika sujud, beliau bersujud
diantara dua tapak tangannya. [1]
المسند
الجامع - (ج 37 / ص 34)
أخرجه
أحمد 4/317(19071". و"مسلم"2/13(826) قال : حدَّثنا زُهَيْر بن
حَرْب. و"ابن خزيمة"906 قال : حدَّثناه مُحَمد بن يَحيى.
ثلاثتهم
(أحمد بن حَنْبَل ، وزُهَيْر ، ومُحَمد بن يَحيى) عن عَفَّان بن مُسْلم ، حدَّثنا
هَمَّام ، حدَّثنا مُحَمد بن جُحَادَة ، حدَّثني عَبْد الجبار بن وائل ، عن
عَلْقَمَة بن وائل ، ومَوْلًى لهم ، أنهما حدَّثاه ، فذكراه.
Komentarku ( Mahrus
ali):
Intinya hadis tsb di
riwayatkan oleh Muslim, Ahmad dan Ibn Huzaimah. Namun tidak dikenal di langan
sahabat dan tabiin. Affan bin Muslim meriwayatkannya secara sendirian tiada
orang lain yang meriwayatkannya.
Affan adalah bukan sahabat atau tabiin. Tapi dia perawi yang
berguru kepada pengikut tabiin, wafat pada tahu
219. Hadis itu pada saat
itu masih tidak dikenal atau populer dikalangan atba`ut tabiin. Apalagi
dikalangan sahabat, tambah tidak dikenal. Karena itu, istri Rasul dan khulafaur
rasyidin tidak mengerti bahwa Nabi
SAW bersedekap dalam salat.
- وأخرجه أبو داود (723) قال
: حدَّثنا عُبَيْد الله بن عُمَر بن مَيْسَرَة الجُشَمِي. و"ابن خزيمة"905
قال : حدَّثنا عِمْرَان بن مُوسَى القَزَّاز.
كلاهما (عُبَيْد
الله ، وعِمْرَان) عن عَبْد الوارث بن سَعِيد ، قال : حدَّثنا مُحَمد بن جُحَادَة
، حدَّثني عَبْد الجبار بن وائل بن حُجْر ، قال : كنتُ غلامًا لا أَعْقِلُ صلاةَ
أَبي ، قال : فحدَّثني وائلُ بن عَلْقَمَة ، عَنْ أَبِي وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ ،
فذكره.
Komentarku ( Mahrus
ali):
Intinya hadis tsb juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, tapi
hanya Abd Waris yang meriwayatkannya,
tiada orang lain. Dia termasuk atbaut tabiin – atau pengikut Tabiin . Lihat
hadis tsb di masa atbaut tabiin masih
tidak dikenal. Otomatis mereka menjalankan salat tanpa sedekap, karena hadis
itu masih samar, bukan jelas, tiada yang meriwayatkan kecuali Abd Waris tadi. Lainnya
tidak tahu.
Komentarku ( Mahrus ali):
Kelemahan hadis riwayat Muslim itu karena Alqamah tidak mendengar
dari ayahnya sebagaimana di katakan oleh Ibn Hajar dan Dzahabi tadi.
Mau
nanya hubungi kami:088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.Artikel Terkait
Tanpa sedekap
- sedekap atau tidak dalam salat
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 47
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 46
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 45
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 44
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 43
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 42
- Salat tanpa sedekap. - kajianku ke 41
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 40
- Salat tanpa sed ekap - kajianku ke 39
- Salat tanpa sedekap ke 38
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 38
- Salat tanpa sedekap. Kajianku ke 37
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 36
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 35
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 34
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 33
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 32
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 32
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 31
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 30
- Salat tanpa sedekap- kajianku ke 29
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 28.
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 27
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan