Tabi Dakwah Najd untuk Al-Mustaqbal
Channel
Alih Bahasa: Abu Sulaiman Al
Arkhabiliy fakallahu asrohu
Surat Yang Diselundupkan Dari Penjara Politik Hayir.
Ya saya……warga negara Saudi, mahasiswa
di Universitas Muhammad Ibnu Su’ud di Riyadl, saya telah dikader menjadi mata-mata
pada tahun ini 1434 H oleh pihak Universitas untuk bergabung ke dalam jaringan
organisasi (rahasia) untuk memerangi jihad. Dengan bekerjasama dengan Densus (Saudi),
Jaringan ini diketuai dan diawasi oleh Rektor Universitas yang bernama Sulaiman
Abal Khail dan para pembantunya adalah Syaikh Abdul Aziz Arriis, Syaikh ‘Adil
As Subai’iy, Syaikh Hamd Al ‘Athiq dan Syaikh Yusuf Assa’id, dan ini juga
dengan persetujuan dan dukungan dari Haiah Kibar Ulama (Sang Mufti Abdul Aziz
Alu Asy Syaikh dan Shalih Al Fauzan).
Pengatur dan penanggung jawab
langsung pengkaderanku adalah imam asrama Universitas yang bernama Mahir
Khaujah, dialah yang menerima laporan-laporan dengan cara rahasia dan
memberikan bayaran kepada orang-orang yang bekerjasama. Dia telah meminta
dariku untuk memilih sejumlah mahasiswa Universitas untuk tujuan ini. Adapun
tujuan dari pengkaderan ini adalah melakukan penyususpan ke dalam barisan
mujahidin di front-front jihad dan di penjara-penjara serta menjalin hubungan
dengan para komandan dan ulama mujahidin dan mengetahui cara-cara komunikasi
dengan mereka di dalam dan di luar negeri, juga membangun hubungan dengan
mereka untuk mempermudah penyusupan ke dalam barisan mereka dan untuk
menciptakan pertikaian di tengah mereka serta menanam benih perpecahan dan
kerusakan di tengah mereka untuk memudahkan tugas kami.
Kami mendapatkan pelatihan-pelatihan
dan diklat-diklat yang diperlukan, di mana kami bertemu setiap hari kamis di
dalam Universitas dan kami berkumpul juga pada jam-jam istirahat di luar kampus
secara rutin. Di setiap bangunan kampus kami memiliki para pengawas dan kami
lebih lima
orang. Dan sejumlah pemuda lain telah dikirim ke Suriah dengan tujuan menyusup
secara khusus ke dalam ISIS dan Jabhah Nushrah serta secara umum ke kelompok-kelompok
mujahidin di sana.
Sedangkan tujuan mereka juga adalah berkenalan dengan para pemuda di dalam
penjara dan membangun hubungan dengan mereka untuk saling berkomunikasi dengan
mereka setelah bebas dari penjara dalam rangka mengetahui rencana-rencana para
pemuda itu dan berupaya menyelidiki organisasi-organisasi mereka sebagai sel-sel
bila mereka ingin amaliyyah atau pergi ke front-front peperangan, begitu juga
untuk mendapatkan nomor-nomor dan alamat-alamat para pemuda itu dalam rangka
mencari tazkiyah (rekomendasi) dari para pemuda itu.
Mereka telah memberikan
kepada saya gaji dan imbalan yang besar sebagai pembayaran tugas ini, dan di
akhirnya si kader ini akan diberikan rumah seharga 2 juta real, mobil mercedes
model paling baru, biaya pernikahannya serta yang lainnya. Dan kami-pun
didekatkan kepada para syaikh (Mufti dan Al Fauzan serta yang lainnya), dan
saya telah mendapatkan tazkiyah dari mufti dan saya telah membaca beberapa
kajian kepadanya dan ia mengetahui pengkaderan dan tugas saya, bahkan ia
mengucapkan selamat kepada saya atas tugas itu, mendoakan kebaikan bagi saya, mendukung
saya serta memuji upaya keras saya, sebagaimana saya memperlihatkan kepadanya
sebagian keberhasilan kami dan akhir pencapaian kami, dan saya telah
bermulazamah kepadanya selama kurang lebih setahun.
Dan di antara metode-metode
kami di dalam majlis-majlis adalah mencela penguasa dan ulama pemerintah, supaya
dengannya kami mengetahui siapa pendukung dan siapa yang menyelisihi. Dan di
antara kalimat-kalimat yang kami lontarkan tentang Universitas Al Imam adalah
kami mengatakan Universitas Al Liam, Universitas Khimam, dan tentang fakultas
ushuluddien kami katakan suthuluddien dan tentang ulama kami katakan la’aaqul
ahdziyah (para penjilat sepati) serta kata-kata lainnya yang serupa ini.
memperhatikan para mahasiswa
asing (luar negeri) serta pengkaderan mereka bisa terealisasi dengan bayaran
yang sangat murah. Dan di dalam pertemuan-pertemuan kami itu diperlihatkan
kepada kami (para kader) fatwa-fatwa khusus yang tidak boleh disebarkan dan
hanya diperlihatkan kepada kami saja, di mana fatwa-fatwa ini berasal dari
Shalih Al Fauzan anggota Haiah Kibar Ulama dan para syaikh pemerintah lainnya
yang di dalamnya mereka membolehkan dan mendukung tugas-tugas kami dan apa yang
kami lakukan, sebagaimana yang telah diuraikan tadi, dan bahwa tindakan itu
adalah tergolong jihad untuk mengawasi Khawarij -sesuai klaim mereka- dan memberantas
mereka. Dan didapatkan serangan yang besar yang dilakukan oleh sekte Jaamiyyah
dari satu sisi di sisi lain oleh Sururiyyah untuk memerangi mujahidin di front-front
terbuka dan di dalam penjara-penjara, sedangkan tali penyambung antara mereka (yaitu
Jaamiyyah dengan Sururiyyah) adalah kementerian dalam negeri.
Adapun matode pemilihan para
kader, maka mereka itu terfokus kepada dua macam:
Pertama: Para
mahasiswa dan orang-orang yang memiliki pengetahuan sebagian ilmu syar’iy.
Kedua: Orang-orang yang lugu
dan yang berlumuran dosa, di mana mereka menampakkan kepada para mujahidin
bahwa mereka ingin kebaikan dan taubat.
Sedangkan praktek lapangan
apa yang telah kami pelajari terlebih dahulu adalah dilakukan di dalam kampus
terhadap para mahasiswa di saat diadakan ceramah-ceramah dan perkumpulan-perkumpulan,
dan di dalam asrama universitas dan juga di luar kampus saat menghadiri kajian
dan ceramah sebagian para syaikh dan para pencari ilmu. Dan setelah si kader
mendapatkan pengalaman yang cukup, maka ia setelahnya akan dikirim ke dalam
penjara-penjara atau ke front-front jihad. Dan untuk tujuan itu terealisasilah
pengiriman saya ke penjara politik Hayir untuk waktu enam bulan bersama
sejumlah pemuda yang dibagi-bagi ke beberapa penjara dan tiap penjara Dan
pantauan terhadap kami saat bertugas adalah dilakukan di dalam penjara, di mana
di antaranya masuknya Abdul Aziz Arris dan ‘Adil Assubai’iy ke dalam penjara
dan duduk bersama kami di kantor Introgasi dan mereka mencari tahu prihal
keadaan kami dan dilakukan pembekalan terhadap kami dengan beberapa arahan dan
penyebutan beberapa sosok orang yang jadi sasaran dan permudahan kami di antara
kamar-kamar penjara.
Dan di antara keberhasilan
saya di kampus adalah saya telah menulis laporan tentang sebagian mahasiswa dan
mereka berhasil digerebek dan ditangkap oleh pihak Densus dengan cara-cara yang
disamarkan, di mana aparat masuk menangkap si mahasiswa di asrama dengan mobil
ambulan umpamanya dan dia diangkut dengannya setelah diambil janjinya untuk
tidak berbicara di saat di saat dia dibawa keluar dari kamarnya dengan ranjang
atau kursi dan hal serupa itu. Begitu juga saya telah membuat laporan di dalam
penjara tentang orang-orang yang ditahan dan apa yang mereka anut berupa manhaj
fikriy dan jihadiy serta sejauh mana dukungan mereka terhadap pemogokkan dan
demontrasi serta keinginan mereka untuk keluar menuju medan jihad setelah
mereka keluar dari penjara, dan kami tidak menemui kesulitan dalam penyerahan
laporan-laporan kami tentang para tahanan saat kami menyerahkannya kepada pihak
berwenang, di mana mereka langsung membenarkan apa yang kami katakan dan
laporan kami itu tidak butuh kepada diskusi atau penguat, dan pihak berewenang
sama sekali tidak meragukan kebenaran laporan kami dalam penukilan atau dalam
penilaian terhadap tahanan.”
Kami cukupkan sampai di sini
saja dari pengakuan mahasiswa itu. Dan kita sampai pada kesimpulan: Setelah
semua yang kami dengar dan kami baca, maka kami tidak akan berbicara tentang
peranan universitas Al Imam di dalam menyimpangkan manhaj dan sikapnya yang
memerangi tauhid dan jihad, terutama di bawah kepemimpinan Sulaiman Abal Khail
yang mana telah dikenal tentang pribadi dia itu adalah suka mencari-cari
kesalahan orang-orang shalih, memata-matainya serta menulis laporan tentang
mereka, di mana dia itu dahulunya berada di universitas Al Qashim, di mana
penguasaan sekte Al Jaamiyyah dan penyebaran mereka serta kerjasamanya dengan
pihak Densus dan yang lainnya adalah tergolong hal yang mengerikan yang mana ia
telah menjadi pondasi pokok di kampus ini.
Akan tetapi yang penting bagi
kami untuk menyampaikannya di sini adalah mengingatkan ikhwan kami di front-front
jihad dan di penjara-penjara agar selalu waspada dan hati-hati terhadap para
pengkhianat pencari dunia itu dan jangan membiarkan mereka bisa merealisasikan
proyeknya sehingga kita tertimpa kerugian. Dan langkah yang diambil pemerintah
ini adalah metode baru yang harus dihadapi dengan keseriusan dan tanggung jawab
sesuai level kejadian itu dan hendaklah dihadang dengan tindakan intelejen
tandingan yang bisa menggagalkan proyek ini sejak dini dan sebelum cahaya
keberhasilan dicapai.
Sebagaimana kami
memberitahukan kpd ikhwan kami para mujahidin bahwa si antek ini tidak
menyebutkan segala yang ada pada benaknya, bahkan secara pribadi dia itu tidak
mengetahui segala yang akan direncanakan untuk membendung mujahidin oleh
unversitas apalagi yang lainnya. Si antek in telah mengutarakan kepada kami
bahwa tugas di kampus dan di tengah para kadernya itu harus dilakukan dengan
sangat rahasia. Dan di akhir kami memohon kepada Allah Ta’ala untuk melindungi
para mujahidin, memenangkan mereka dan memberikan tamkin bagi mereka. Dan nanti
kita masih memiliki hubungan dan surat-surat lain dengan izin Allah, dan sampai
di sini dulu, kami menitipkan kalian kepada Allah.
Wasalamualaikum
warohmatullahi wabarakatuh
Komentarku:
Berita seperti itu belum tentu benar, kadang salah - kadang benar. Harus di teliti lagi, jangan langsung percaya
Artikel Terkait
Komentar Ulama Saudi tentang Burdah
- Pendapat imam madzhab empat kadang keliru
- Perjuangan Ulama-Ulama Indonesia Saat Revolusi Fisik Melawan Penjajah
- Komentarku untuk Imam Ramli
- Jawabanku untuk K Thobari Syadzili
- Komentarku pd Syaikh Muhammad Al amin al Kurdi
- Terkenal wali tp syirik
- Polemik ke dua dengan Ahmad Haidar Humam
- Cuitan Twitter Syaikh Al-Qarni Setelah Penembakan: Saya Ok dan Baik, Alhamdulillah!
- Nasehat Berharga Dari Seorang Ulama Kepada Anaknya.
- Donny Stefen Wattimury
- Jawabanku untuk Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
- STOP Memberi Nama Ibnu Sina! Ini Penjelasannya
- Ayo Sambut Kedatangan Ulama Dunia Ini di Istiqlal!
- Kesalahan ulama ke 32 ( Kelemahan hadis keridaan Allah terserah keridaan orang tua )
- Kesalahan ulama ke 29
- Kesalahan ulama ke 28
- Kesalahan ulama ke 27
- Kesalahan ulama ke 26
- Kesalahan ulama ke 25
- Kesalahan ulama ke 24
- Kesalahan ulama ke 47
- Kesalahan ulama ke 20
- Kesalahan ulama ke 19
- Kesalahan ulama ke 18
- kesalahan ulama ke 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan