Minggu, Oktober 13, 2013

Leak Saudi - Amirika

Tabi Dakwah Najd untuk Al-Mustaqbal Channel

Alih Bahasa: Abu Sulaiman Al Arkhabiliy fakallahu asrohu

Surat Yang Diselundupkan Dari Penjara Politik Hayir.

Ya saya……warga negara Saudi, mahasiswa di Universitas Muhammad Ibnu Su’ud di Riyadl, saya telah dikader menjadi mata-mata pada tahun ini 1434 H oleh pihak Universitas untuk bergabung ke dalam jaringan organisasi (rahasia) untuk memerangi jihad. Dengan bekerjasama dengan Densus (Saudi), Jaringan ini diketuai dan diawasi oleh Rektor Universitas yang bernama Sulaiman Abal Khail dan para pembantunya adalah Syaikh Abdul Aziz Arriis, Syaikh ‘Adil As Subai’iy, Syaikh Hamd Al ‘Athiq dan Syaikh Yusuf Assa’id, dan ini juga dengan persetujuan dan dukungan dari Haiah Kibar Ulama (Sang Mufti Abdul Aziz Alu Asy Syaikh dan Shalih Al Fauzan).

Pengatur dan penanggung jawab langsung pengkaderanku adalah imam asrama Universitas yang bernama Mahir Khaujah, dialah yang menerima laporan-laporan dengan cara rahasia dan memberikan bayaran kepada orang-orang yang bekerjasama. Dia telah meminta dariku untuk memilih sejumlah mahasiswa Universitas untuk tujuan ini. Adapun tujuan dari pengkaderan ini adalah melakukan penyususpan ke dalam barisan mujahidin di front-front jihad dan di penjara-penjara serta menjalin hubungan dengan para komandan dan ulama mujahidin dan mengetahui cara-cara komunikasi dengan mereka di dalam dan di luar negeri, juga membangun hubungan dengan mereka untuk mempermudah penyusupan ke dalam barisan mereka dan untuk menciptakan pertikaian di tengah mereka serta menanam benih perpecahan dan kerusakan di tengah mereka untuk memudahkan tugas kami.

Kami mendapatkan pelatihan-pelatihan dan diklat-diklat yang diperlukan, di mana kami bertemu setiap hari kamis di dalam Universitas dan kami berkumpul juga pada jam-jam istirahat di luar kampus secara rutin. Di setiap bangunan kampus kami memiliki para pengawas dan kami lebih lima orang. Dan sejumlah pemuda lain telah dikirim ke Suriah dengan tujuan menyusup secara khusus ke dalam ISIS dan Jabhah Nushrah serta secara umum ke kelompok-kelompok mujahidin di sana. Sedangkan tujuan mereka juga adalah berkenalan dengan para pemuda di dalam penjara dan membangun hubungan dengan mereka untuk saling berkomunikasi dengan mereka setelah bebas dari penjara dalam rangka mengetahui rencana-rencana para pemuda itu dan berupaya menyelidiki organisasi-organisasi mereka sebagai sel-sel bila mereka ingin amaliyyah atau pergi ke front-front peperangan, begitu juga untuk mendapatkan nomor-nomor dan alamat-alamat para pemuda itu dalam rangka mencari tazkiyah (rekomendasi) dari para pemuda itu.

Mereka telah memberikan kepada saya gaji dan imbalan yang besar sebagai pembayaran tugas ini, dan di akhirnya si kader ini akan diberikan rumah seharga 2 juta real, mobil mercedes model paling baru, biaya pernikahannya serta yang lainnya. Dan kami-pun didekatkan kepada para syaikh (Mufti dan Al Fauzan serta yang lainnya), dan saya telah mendapatkan tazkiyah dari mufti dan saya telah membaca beberapa kajian kepadanya dan ia mengetahui pengkaderan dan tugas saya, bahkan ia mengucapkan selamat kepada saya atas tugas itu, mendoakan kebaikan bagi saya, mendukung saya serta memuji upaya keras saya, sebagaimana saya memperlihatkan kepadanya sebagian keberhasilan kami dan akhir pencapaian kami, dan saya telah bermulazamah kepadanya selama kurang lebih setahun.

Dan di antara metode-metode kami di dalam majlis-majlis adalah mencela penguasa dan ulama pemerintah, supaya dengannya kami mengetahui siapa pendukung dan siapa yang menyelisihi. Dan di antara kalimat-kalimat yang kami lontarkan tentang Universitas Al Imam adalah kami mengatakan Universitas Al Liam, Universitas Khimam, dan tentang fakultas ushuluddien kami katakan suthuluddien dan tentang ulama kami katakan la’aaqul ahdziyah (para penjilat sepati) serta kata-kata lainnya yang serupa ini.

memperhatikan para mahasiswa asing (luar negeri) serta pengkaderan mereka bisa terealisasi dengan bayaran yang sangat murah. Dan di dalam pertemuan-pertemuan kami itu diperlihatkan kepada kami (para kader) fatwa-fatwa khusus yang tidak boleh disebarkan dan hanya diperlihatkan kepada kami saja, di mana fatwa-fatwa ini berasal dari Shalih Al Fauzan anggota Haiah Kibar Ulama dan para syaikh pemerintah lainnya yang di dalamnya mereka membolehkan dan mendukung tugas-tugas kami dan apa yang kami lakukan, sebagaimana yang telah diuraikan tadi, dan bahwa tindakan itu adalah tergolong jihad untuk mengawasi Khawarij -sesuai klaim mereka- dan memberantas mereka. Dan didapatkan serangan yang besar yang dilakukan oleh sekte Jaamiyyah dari satu sisi di sisi lain oleh Sururiyyah untuk memerangi mujahidin di front-front terbuka dan di dalam penjara-penjara, sedangkan tali penyambung antara mereka (yaitu Jaamiyyah dengan Sururiyyah) adalah kementerian dalam negeri.

Adapun matode pemilihan para kader, maka mereka itu terfokus kepada dua macam:

Pertama: Para mahasiswa dan orang-orang yang memiliki pengetahuan sebagian ilmu syar’iy.

Kedua: Orang-orang yang lugu dan yang berlumuran dosa, di mana mereka menampakkan kepada para mujahidin bahwa mereka ingin kebaikan dan taubat.

Sedangkan praktek lapangan apa yang telah kami pelajari terlebih dahulu adalah dilakukan di dalam kampus terhadap para mahasiswa di saat diadakan ceramah-ceramah dan perkumpulan-perkumpulan, dan di dalam asrama universitas dan juga di luar kampus saat menghadiri kajian dan ceramah sebagian para syaikh dan para pencari ilmu. Dan setelah si kader mendapatkan pengalaman yang cukup, maka ia setelahnya akan dikirim ke dalam penjara-penjara atau ke front-front jihad. Dan untuk tujuan itu terealisasilah pengiriman saya ke penjara politik Hayir untuk waktu enam bulan bersama sejumlah pemuda yang dibagi-bagi ke beberapa penjara dan tiap penjara Dan pantauan terhadap kami saat bertugas adalah dilakukan di dalam penjara, di mana di antaranya masuknya Abdul Aziz Arris dan ‘Adil Assubai’iy ke dalam penjara dan duduk bersama kami di kantor Introgasi dan mereka mencari tahu prihal keadaan kami dan dilakukan pembekalan terhadap kami dengan beberapa arahan dan penyebutan beberapa sosok orang yang jadi sasaran dan permudahan kami di antara kamar-kamar penjara.

Dan di antara keberhasilan saya di kampus adalah saya telah menulis laporan tentang sebagian mahasiswa dan mereka berhasil digerebek dan ditangkap oleh pihak Densus dengan cara-cara yang disamarkan, di mana aparat masuk menangkap si mahasiswa di asrama dengan mobil ambulan umpamanya dan dia diangkut dengannya setelah diambil janjinya untuk tidak berbicara di saat di saat dia dibawa keluar dari kamarnya dengan ranjang atau kursi dan hal serupa itu. Begitu juga saya telah membuat laporan di dalam penjara tentang orang-orang yang ditahan dan apa yang mereka anut berupa manhaj fikriy dan jihadiy serta sejauh mana dukungan mereka terhadap pemogokkan dan demontrasi serta keinginan mereka untuk keluar menuju medan jihad setelah mereka keluar dari penjara, dan kami tidak menemui kesulitan dalam penyerahan laporan-laporan kami tentang para tahanan saat kami menyerahkannya kepada pihak berwenang, di mana mereka langsung membenarkan apa yang kami katakan dan laporan kami itu tidak butuh kepada diskusi atau penguat, dan pihak berewenang sama sekali tidak meragukan kebenaran laporan kami dalam penukilan atau dalam penilaian terhadap tahanan.”

Kami cukupkan sampai di sini saja dari pengakuan mahasiswa itu. Dan kita sampai pada kesimpulan: Setelah semua yang kami dengar dan kami baca, maka kami tidak akan berbicara tentang peranan universitas Al Imam di dalam menyimpangkan manhaj dan sikapnya yang memerangi tauhid dan jihad, terutama di bawah kepemimpinan Sulaiman Abal Khail yang mana telah dikenal tentang pribadi dia itu adalah suka mencari-cari kesalahan orang-orang shalih, memata-matainya serta menulis laporan tentang mereka, di mana dia itu dahulunya berada di universitas Al Qashim, di mana penguasaan sekte Al Jaamiyyah dan penyebaran mereka serta kerjasamanya dengan pihak Densus dan yang lainnya adalah tergolong hal yang mengerikan yang mana ia telah menjadi pondasi pokok di kampus ini.

Akan tetapi yang penting bagi kami untuk menyampaikannya di sini adalah mengingatkan ikhwan kami di front-front jihad dan di penjara-penjara agar selalu waspada dan hati-hati terhadap para pengkhianat pencari dunia itu dan jangan membiarkan mereka bisa merealisasikan proyeknya sehingga kita tertimpa kerugian. Dan langkah yang diambil pemerintah ini adalah metode baru yang harus dihadapi dengan keseriusan dan tanggung jawab sesuai level kejadian itu dan hendaklah dihadang dengan tindakan intelejen tandingan yang bisa menggagalkan proyek ini sejak dini dan sebelum cahaya keberhasilan dicapai.

Sebagaimana kami memberitahukan kpd ikhwan kami para mujahidin bahwa si antek ini tidak menyebutkan segala yang ada pada benaknya, bahkan secara pribadi dia itu tidak mengetahui segala yang akan direncanakan untuk membendung mujahidin oleh unversitas apalagi yang lainnya. Si antek in telah mengutarakan kepada kami bahwa tugas di kampus dan di tengah para kadernya itu harus dilakukan dengan sangat rahasia. Dan di akhir kami memohon kepada Allah Ta’ala untuk melindungi para mujahidin, memenangkan mereka dan memberikan tamkin bagi mereka. Dan nanti kita masih memiliki hubungan dan surat-surat lain dengan izin Allah, dan sampai di sini dulu, kami menitipkan kalian kepada Allah.

Wasalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Komentarku: 
Berita seperti itu belum tentu  benar, kadang salah - kadang benar. Harus di teliti lagi, jangan langsung percaya

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan