Sabtu, Oktober 19, 2013

Dalam kondisi terbaring di RS, Ustadz Farid Okbah: Terus berjuang!



JAKARTA (Arrahmah.com) - Saat beberapa jurnalis JITU masuk ke kamar 308 RS Awal Bros Bekasi tempat ustadz Farid Ahmad Okbah dirawat, senyum mengembang dari ulama pakar kesesatan dan kekafiran agama Syiah ini. Kami ucapkan salam dia menjawab salam kami disertai senyum. Tak tampak muram dan sedih diwajahnya hari ini Sabtu (19/10/2013). Padahal baru saja dia mengalami kecelakaan terlindas mobil dan usai dioperasi Kamis (17/10/2013).
Kami sampaikan doa untuk  guru kami yang banyak memberikan materi kajian tentang kejahatan Syiah, sesuai tuntunan Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam ketika menjenguk saudara Muslim yang sakit. As’alullohal ‘adzim robbal ‘arsyil ‘adzim an yasfiyak. La ba’sa thohurun insya Allah
Pimpinan Pesantren Al Islam ini senantiasa memotivasi setiap pengunjung yang datang  untuk tetap semangat dalam dakwah. Ustadz Farid tidak membahas atau mengeluh akan peristiwa kecelakaan yang menimpanya, jika tak ditanya oleh orang yang menjenguknya. Dia malah langsung memotivasi pembesuk agar tetap terus berjuang dengan terus menyampaikan seluas-luasnya kepada kaum Muslimin akan kesesatan Syiah.
“Terus berjuang,” kata ustadz Farid kepada kami. Syiah sangat berbahaya. Syiah di Indonesia kata ustadz Farid sudah banyak menyusup ke semua sektor. Sektor pendidikan, politik, tentara, penerbitan, media massa dan lain-lain.
Hari ini Alhamdulillah kondisi ustadz Farid Ahmad Okbah lebih baik dari dua hari lalu, hal ini salah satunya sebab do’a kaum Muslimin. Tak ada raut kesedihan di wajahnya, bahkan beliau menganggap apa yang menimpanya ini masih ringan jika di bandingkan dengan keadaan kaum muslimin yang ada di Suriah.
Kondisi kaki kanan ustadz Farid cukup parah, dan masih dibalut gips. Demikian pula bagian bahunya masih dibalut tensocrap warna coklat. Hal ini menyebabkan dia belum dapat beraktifitas sedikitpun melainkan di tempat tidur saja.
Ustadz Farid berterimakasih atas do’a seluruh kaum Muslimin, dengan inilah ukhuwah akan terjalin kokoh.
(azmuttaqin/arrahmah.com)


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan