Rabu, Agustus 10, 2011

Pahala fatihah sampai ke mayat menurut ahluh hawa bukan ahli hadis


muhammad irfan mengatakan...

    Menghadiahkan Fatihah, atau    Yaasiin, atau dzikir, Tahlil, atau
    shadaqah, atau Qadha puasanya    dll, itu semua sampai    kepada Mayyit, dg Nash     yang Jelas dlm Shahih Muslim
    hadits no.1149, bahwa “seorang    wanita bersedekah untuk Ibunya    yang telah wafat dan    diperbolehkan oleh Rasul saw”,
    dan adapula riwayat Shahihain    Bukhari dan Muslim bahwa
    “seorang sahabat menghajikan    untuk Ibunya yang telah wafat”,    dan Rasulullah SAW pun    menghadiahkan Sembelihan
    Beliau SAW saat Idul Adha untuk    dirinya dan utk ummatnya,
    “Wahai Allah terimalah    sembelihan ini dari Muhammad
    dan keluarga Muhammad dan    dr Ummat Muhammad” (Shahih
    Muslim hadits no.1967).    Dan hal ini (pengiriman amal
    untuk mayyit itu sampai kepada    mayyit) merupakan Jumhur
    (kesepakatan) Ulama seluruh    madzhab dan tak ada yang
    memungkiri.    Kita bisa melihat bagaimana para
    Huffadh (Huffadh adalah Jamak    dari Al hafidh, yaitu ahli hadits    yang telah hafal 100.000 hadits    (seratus ribu) hadits berikut    sanad dan hukum matannya)  dan para Imam imam mengirim    hadiah pada Rasul saw :
    Berkata Imam A lhafidh Al Muhaddits Ali bin Almuwaffiq
    rahimahullah : “aku 60 kali melaksanakan haji dengan
    berjalan kaki, dan kuhadiahkan  pahala dari itu 30 haji untuk
    Rasulullah saw”.
    Berkata Al Imam Alhafidh Al Muhaddits Abul Abbas
    Muhammad bin Ishaq Atssaqafiy Assiraaj : “aku mengikuti Ali bin  Almuwaffiq, aku lakukan 7X haji yang pahalanya untuk Rasulullah   saw dan aku menyembelih Qurban 12.000 ekor untuk
    Rasulullah saw, dan aku khatamkan 12.000 kali khatam
    Alqur’an untuk Rasulullah saw, dan kujadikan seluruh amalku
    untuk Rasulullah saw”. murid dari Imam Bukhari  rahimahullah, dan ia menyimpan   70 ribu masalah yang dijawab oleh Imam Malik, beliau lahir pada 218 H dan wafat pada 313H
    Berkata Al Imam Al Hafidh Abu  Ishaq Almuzakkiy, aku mengikuti  Abul Abbas dan aku haji pula 7X  untuk rasulullah saw, dan aku mengkhatamkan Alqur’an 700 kali khatam untuk Rasulullah  saw. (Tarikh Baghdad Juz 12 hal111).Menghadiahkan Fatihah, atau  Yaasiin, atau dzikir, Tahlil, atau shadaqah, atau Qadha puasanya  dll, itu semua sampai  kepada Mayyit, dg Nash
    yang Jelas dlm Shahih Muslim  hadits no.1149, bahwa “seorang
    wanita bersedekah untuk Ibunya  yang telah wafat dan    diperbolehkan oleh Rasul saw”,  dan adapula riwayat Shahihain
    Bukhari dan Muslim bahwa “seorang sahabat menghajikan
    untuk Ibunya yang telah wafat”, dan Rasulullah SAW pun
    menghadiahkan Sembelihan  Beliau SAW saat Idul Adha untuk
    dirinya dan utk ummatnya, “Wahai Allah terimalah
    sembelihan ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan
    dr Ummat Muhammad” (Shahih  Muslim hadits no.1967).
    Dan hal ini (pengiriman amal  untuk mayyit itu sampai kepada
    mayyit) merupakan Jumhur (kesepakatan) Ulama seluruh
    madzhab dan tak ada yang  memungkiri.

Komentarku ( Mahrus ali )
Seluruh dalilmu tiada yang menunjukkan bahwa bacaan fatihah atau surat lain boleh di hadiahkan kepada mayat atau orang hidup dan sampai padanya .Jadi sangat keliru dan menyesatkan  bila dalil – dalil tsb di gunakan untuk menyatakan bahwa bacaan Al quran atau fatihah bisa di gunakan untuk mayat dan sampai padanya  .
Syekh  Muhammad bin Abd rohman Al Magrabi berkata :
أَمَّا قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ الْعَزِيْزِ فَمِنْ أَفْضَلِ الْقُرُبَاتِ وَأَمَّا إِهْدَاؤُهُ لِلنَّبِي صلى الله عليه وسلم فَلَمْ يُنْقََلْ فِيْهِ أَثَرٌ مِمَّنْ يُعْتَدُّ بِهِ بَلْ يَنْبَغِي أَنْ يُمْنَعَ مِنْهُ لمِاَ فِيْهِ مِنَ التَّهَجُّمِ عَلَيْهِ فِيْمَا لمَ ْيَأْذَنْ فِيْهِ مَعَ أَنَّ ثَوَابَ التِّلاَوَةِ حَاصِلٌ لَهُ بِأَصْلِ شَرْعِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمِيْعُ أَعْمَالِ أُمَّتِهِ فِي مِيْزَانِهِ وَقَدْ أَمَرَناَ الله باِلصَّلاَةِ عَلَيْهِ وَحثَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى ذَلِكَ
 Membaca al Quran termasuk taqarrub pada Allah terbaik, bila pahalanya di hadiyahkan kepada Nabi saw,  tidak ada hadis yang menjelaskannya dari perawi yang terpercaya. Bahkan layak sekali di larang dan  termasuk su`ul adab pada Nabi saw,  karena melakukan hal yang tidak di restui oleh Nabi saw, . Sekalipun Nabi saw,   juga mendapat bagian  dari pahala bacaan  tersebut dan seluruh amal perbuatan umatnya.  Rasul  hanya memerintah kepada kita untuk membaca sholawat kepadanya. 
Syekh Ibrahim berkata : “ Syekh Abdul wahhab Al warraq , Abu Hafes berkata :
وَقَالَ الَأكْثَرُ لاَيَصِلُ إلَىالْمَيِّتِ ثَوَابُ اْلقِرَاءَةِوَاِنَّ ذَلكَ لِفَاعِلِهِ
Mayoritas ulama` menyatakan : Pahala baca  Al Quran  tidak akan sampai ke mayat , ia hanya untuk pembaca. 


Rasulullah SAW sudah meninggal dunia dan tidak akan hidup lagi di dunia dan tiada dalil yang menyatakan sampai nya pahala fatihah  untuk mayat  atau orang hidup. Jadi kita ikuti saja perjalanan Rasulullah SAW bukan perjalanan tokoh – tokoh ahli bid`ah yang bersebrangan dengan jalan rasul tapi cocok dengan jalan thaghut dan budaya leluhur yang hina dan kita tidak usah membikin  kebid`ahan .  Rasulullah SAW bersabda :

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ *
Berhatilah  terhadap perkara baru. Sesungguhnya tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat. [1]

Tidak boleh kita  menyatakan sampai pahala kepada mayat atau tidak tanpa dalil yang valid . Allah berfirman :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.[2]

Perbuatan ulama yang anda tunjukkan itu bukanlah dalil , dan kita tidak diperintahkan untuk mengikutinya . Bagaimana  bila salah , siapa yang akan mampu menjamin kebenarannya. Apalagi saya hanya menjumpai kisah tsb di kitab Tarikh baghdad , ribuan kitab tidak mencantumkannya .
Perbuatan ulama bila tidak sesuai dengan tuntunan , lalu kita ikut ulama , maka kita akan sesat jalan dan cocok dengan jalan setan. Ingatlah perkataan
Imam Syafii yang menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka  lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka  itulah perkataan ku 
 لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab  mereka mungkin juga salah . 
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
        Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .



[1] HRAbu Dawud  / Assunnah /4607. Darimi /Muqaddimah /95
[2] Asshoffat 156 – 157
Artikel Terkait

10 komentar:

  1. Ass.Wr.Wb.

    he3x.. gakpapa.. masih untung jadi mantan kyai NU.. daripada mantan kyai tok.. atau mantan orang islam..

    umat NU : semoga kita tetep istiqomah dengan keyakinan kita.. amin3x.

    saran saya : gak usah ikut2an menyalahkan orang diluar NU yah.. nanti jadi ikut2an kyai satu ini..

    mohon maaf bila banyak salah..
    Wass.Wr.Wb.

    BalasHapus
  2. Orang ber amar ma`ruf , menerangkan dengan jujur , kamu anggap keliru dan orang yang diam tidak mau mengomentari kesalahan dan kemungkaran kamu anggap baik . Itulah penilaian berdasar nafsu yang menyesatkan bukan mengikuti dalil , dan akan di kendalikan oleh setan . Lihat ayat :Zukhruf 36.
    MANTAN KYAI NU: Saya tidak suka KH Zainuddin MZ
    06 Jul 2011
    MANTAN KYAI NU: KH Zainuddin MZ di Mata Ulama Bali dan komentarku
    14 Jul 2011
    MANTAN KYAI NU: Bagaimana cara berpra sangka baik kepada muballigh ...
    26 Jul 2011

    BalasHapus
  3. Assalaamu `Alaikum Wr. Wb. Islam VS Islam siapa yang menang ? Wassalaamu Alaikum Wr. Wb.

    BalasHapus
  4. Untuk ANDALASJAVA. Ini bukan Islam VS Islam, tapi menyampaikan ilmu dengan dalil dan upaya menyelamatkan umat dan mengajak mereka untuk koreksi amal perbuatannya apakah sudah cocok dengan dalil pumpung masih ada waktu untuk tobat.

    BalasHapus
  5. Mengirim pahala haji saja bisa sampai apalagi pahala fatihah (apa belum kneal Qiyas Aulawi)

    BalasHapus
  6. mana dalilnya qiyas aulawi itu om.

    BalasHapus
  7. numun sewu np niki leres pak H.Mahrus Ali njjih ? gaya bawasanya ko' ndak kayak pak mahrus.
    ana buka blog yang lain kok kata beliau ndak begitu berkeinginan mencantumkan nama mantan kiai nu.
    oo ya sklian mo nanya nih tadz ..klo fatikhah pahalanya ndak nyampai, apa ada amalan dari orang hidup yang bisa bermanfaat bagi si mayyit...syukron ala ijabatikum

    BalasHapus
  8. Menurut pengkajian saya yang terahir hanya doa yang bisa bermanfaat pada mayat yang tidak syirik

    BalasHapus
  9. Ass..
    sangat tidak bisa dinafikan bahwa manusia dihadapan Alloh itu sama, hanya saja tingkat ketaqwaan yang membedakan mereka. (sy kira dalilnya sudah mafhum)
    dari sisi kemajemukannya pun meniscayakan adanya klasifikasi keberdayaan manusia, mulai dari penganggur, buruh, pejabat, pengusaha, yang bisa sekolah dan yang tidak bisa, petani nelayan dlsb.
    hal ini melatar belakangi perbedaan tingkat pemahaman manusia dalam setiap hal termasuk Agama
    1. terkait kemajemukan ini seperti apa peran agama seharusnya?..
    terimakasih..
    wassalamu'alaikum wr wb.

    BalasHapus
  10. apakah sebenarnya arti Al Fatihah, artinya rasa syukur kita kepada Allah atas rahmat pemberiannya, kemudian kita kembalikan kepada-Nya untuk saling memelihara kasih sayang-Nya berbagi rasa saling berbuat baik antara sesamanya(sesama yang beriman), diluar yang beriman hanya menghormati dan menghargai saja karena sama-sama ciptaan Allah, tujuannya untuk penyelamatan diakhirat kelak(tidak ada yang mampu seorangpun memberikan pertolongan (S.2:48),dan dalam beribadah sedikipun tidak memusyrikan Allah itulah jalan yang lurus yaitu jalan yang dilakukan oleh para Nabi, orang-orang yang melaksanakan yang Haq(shiddiqiin) para syuhada, dan orang-orang sholeh yang terhindar dari maghdhub(nafsu jahat) dan dhool (jalan musyrik). jadi tujuan baca fatihah adalah :
    1. Agar tetap bersandar kepada Allah, hingga pandai mensyukuri apapun pemberian Allah.
    2. Agar tetap memelihara kasih sayang Allah dalam rangka memperbanyak kebaikkan.
    3. Agar tidak memusyrikkan Allah dan hanya ketergantungan kepada-Nya.
    4. Agar setiap saat orang beriman memperoleh petunjuk Allah tetap berada pada jalan yang lurus sesuai dengan AlQuran perbutannya
    jadi inti fatihah adalah kita selalu di ingatkan Allah agar pandai bersyukur dalam proses perjalanan hidup untuk mencapai keikhlasan dalam bakti kita kepada Sang Maha Pencipta, dan bukan untuk dijadikan alat nyampein Hadiah buat pulan bin pulan, dan ingat dalam sehari orang=orang beriman dalam shalatnya paling min-17 x membaca Fatihah di ingatkan Allah, dan ingat pula," Walaa taziru waaziratun wizro ukhro bahwa Allah tidak pernah membebani seseorang karena perbuatan orang lain.......termasuk membacakan Fatihah, dan memang Fatihah adalah inti perbuatan orang-orang beriman agar bisa kembali kepada Allah, dan mampu menghilangkan penyakit Kufur, penyakit Fasiq dan penyakit `Ishyan yang berintikan selalu Ikhlaaaaaaaaassssssssssss hidup didunia ini hanya untuk Allah.
    Dan rasanya sangat tidak lucu, dosa kita masih sebanyak air dilaut yang belum terampuni sudah ngasih hadiah buat orang lain.....bisa tekor dong...dan minus kebaikkan, pada hal janji Allah setiap orang berbuat baik hanyalah kebaikkan kembali buat dirinya

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan