Rilis Deplu AS yang menetapkan JAT sebagai teroris bukan tidak mungkin akan menimpa gerakan-gerakan islam lainnya. AS akan memakai segala cara untuk tetap melakukan hegemoni di Indonesia.
“Seandainya JAT bubar. Mungkin AS akan membidik FPI. FPI Bubar, nanti HTI. HTI bubar sampai habis semua tinggal NU dan Muhammadiyah,” tegas Sekjen FUI Ustadz Muhammad Al Khaththath kepada Eramuslim.com, Selasa (28/2).
Namun Amerika Serikat tidak akan berani menciduk secara sekaligus seluruh gerakan Islam. Minimal AS akan membubarkan gerakan-gerakan yang concern terhadap daulah dan jihad satu per satu.
“Tapi jika langsung menciduk semua, Amerika tidak akan berani. Mereka akan mengambil satu persatu. Ini adalah agenda Amerika untuk melakukan politik pecah belah.”
Oleh karena itu, Ustadz Muhammad Al Khaththath berpesan sudah seharusnya Umat Islam bersatu melawan ini semua. “Makanya disini lawannya umat Islam harus menghadapinya dengan persatuan," tandasnya.
Baru-baru ini AS mengeluarkan dokumen yang menyebut JAT Sebagai organisasi teroris internasional yang harus dienyahkan. Pernyataan AS tersebut langsung ditampik Ustadz Rochim Ba'asyir yang menyatakan sebagai bentuk akal-akalan pihak Amerika. Dalam proposal RAND Corporation, Barat memang menetapkan Kelompok Fundamentalis Islam dalam ring 1 status bahaya. (Pz)
Sumber: era muslim
Ada artikel lagi sbb:
Barat memang menetapkan Kelompok Fundamentalis Islam dalam ring 1 status bahaya
Pasca runtuhnya Uni Soviet, Islam menjadi kekuatan baru yang ditakuti Barat. NIC pun memprediksi akan berdirinya model kepemimpinan Islam di tahun 2020. Barat sadar akan posisinya, maka untuk melumpuhkan kekuatan umat muslim, mereka memainkan proyek Deradikalisasi.
“Deradikalisasi merupakan proyek panjang yang tidak akan berhenti hingga akhir zaman,” kata Munarman dalam Diskusi bertema Memerangi Syariat Jihad dengan Deradikalisasi, Minggu, 9/10 di Mesjid Muhammad Ramadhan, Bekasi.
Dalam Dokumen berjudul Deradicalizing Islamis Extremists, Barat faham betul bahwa untuk melumpuhkan seluruh sel umat muslim tidak cukup hanya dengan cara penangkapan dan pembunuhan. Kalau dibunuh, mujahid masih bisa muncul lagi. Maka upaya yang mereka melakukan sangat mendasar, yaitu membelokkan pemahaman syariat Islam dan jihad yang difahami umat Islam saat ini.
Rand Corporation sendiri adalah lembaga yang berjasa besar dibalik proyek ini. Pada tahun 2007 mereka melakukan riset di banyak Negara muslim untuk memetakan kekuatan umat. Mereka bekerja pada misi zionisme.
“Dari hasil laporan itu, mereka menyerahkannya kepada Amerika Serikat. Mereka dikontrak oleh AS untuk mengetahui kehidupan umat muslim. Ini supaya Amerika dapat membuat kebijakan di Negara-negara muslim, seperti Indonesia.” sambung mantan ketua YLBHI ini.
Dari hasil penelitian, Rand kemudian melakukan klasifikasi. Setidaknya ada empat klasifikasi yang dilabelkan Rand ke tubuh umat muslim. Pertama adalah Kelompok Fundamentalis. Ciri-cirinya ada empat, yaitu mereka pro penegakan syariat Islam, berjuang untuk menegakkan khilafah Islamiyah, anti demokrasi dan juga kritis terhadap Barat.
“Maka status kelompok fundamentalis ini bagi Barat berbahaya. Cara menanggulanginya adalah habisi!” tambah Munarman di acara yang juga dihadiri Habib Rizieq Shihab dan Ustadz Abu Jibril ini.
Selanjutnya ada pula kelompok tradisionalis. Pada dasarnya, kelompok ini pro terhadap Syariat Islam dan Khilafah, tapi mereka masih bisa menerima demokrasi. Kelompok ini diupayakan Barat untuk tidak dekat dengan kelompok fundamentalis. Maka cara yang dimainkan Barat adalah adu domba, “Mereka harus diprovokasi untuk bertentangan pada masalah-masalah yang sifatnya furu' dalam Islam.” Lanjut Munarman dihadapan 300-an jama’ah.
Dua kelompok tersisa, modern dan sekularis, adalah kelompok yang bertolak belakang dengan barisan fundamentalis dan tradisionalis. Mereka pro demokrasi, tidak setuju Syariat Islam dan penegakkan Khilafah, “Meski kritis dengan Barat, kelompok Modernis masih bisa dibina. Tujuannya untuk dijadikan pemimpin di negeri-negeri muslim. Jangan heran gelar mereka banyak Profesor Doktor,” tambah Munarman.
Selanjutnya kata Munarman, rekomendasi Rand ternyata tidak saja mensasar kalangan modernis, tapi juga mujahid. Hal ini dapat terlihat dari berbeloknya beberapa kalangan yang pernah turun berjihad. Salah satu pendekatan yang dimainkan adalah ekonomi.
“Orang-orang yang sudah berjihad itu kemudian harus diberi modal hingga mereka nantinya hanya disibukkan dengan akfititas dagang saja,” tutur Munarman
Untuk kasus Indonesia, banyak para tokoh yang menjadi narasumber proyek ini semua. Setidaknya, Munarman memberkan beberapa nama seperti Ansyad Mbai (Ketua BNPT), Nassir Abbas (Alumni Afghan), dan Goris Mere (Kepala Pelaksana Harian BNN). (Pz)
Sumber: eramuslim.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sejak dulu bukan sekarang atau masa mendatang, rezim pemerintahan Yahudi AS bukan rezim pemerintahan Islam AS selalu memusuhi kaum muslimin bukan kaum kristiani di Indonesia atau di Timur tengah. Mereka tidak akan kasih sayang, tapi sangat benci kepada kaum muslimin dimanapun. Mereka sayang sekali kepada sesama kafirnya. Ini karakter rezim AS yang tidak bisa ditinggalkan, tapi selalu di bawa- bawa. Ingat saja firmanNya:
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللهُ وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ(54)
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.. Ali imran 54
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ(46)
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. Ibrahim 46
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan