[Sumber : al-qiyamah.net]
(Ustadz Abdurrahman Toyyib, Lc)
Al Qaidah dengan
pemimpinnya Usamah bin Laden adalah sebuah nama yang tidak asing di dunia
international. Ketenarannya sebagai dalang terorisme, peledakan, pembunuhan dan
penculikan terutama di Negara-negara Islam tidak diragukan lagi oleh kebanyakan
orang. Meski demikian. Masih ada segelintir orang jahil yang mendukung jaringan
amat berbahaya bagi Islam dan kaum muslimin ini. Atau ada pulang yang jahil [1] atau pura-pura tidak tahu bahwa jaringan inilah
yang merupakan otak di balik aksi terorisme dengan kedok jihad, terutama di
negeri-negeri kaum muslimin.Oleh karenanya, marilah kita simak bersama apa yang ditorehkan oleh pena seorang penuntut ilmu dari Yordania yang bernama Abu Abdillah Umar bin Abdul Hamid al-Bathusy hafidzahullah, yang dengan panjang lebar membedah akar jaringan teroris al-Qaidah dengan bukti-bukti yang nyata dan dalil-dalil yang akurat dalam karya ilmiahnya yang berjudul “Kasyfu al-Astaar ‘Amma Fii Tandziimi al-Qaidah Min Afkaari Wa Akhthaar” (Menyingkap tabir pemikirin dan bahaya jaringan al Qaidah). Namun, karena keterbatasan dalam majalah ini, maka kami pun berusaha untuk meringkas point-point penting di dalamnya dengan sedikit pengaturan redaksi yang insyaAllah tidak merubah makna dan maksud penulis.[2]
Dan mudah-mudah dengan taufiq-Nya dapat membuka mata hati manusia yang tertutup dan membungkam mulut-mulut berbisa yang terbiasa berdusta dan menuduh Dakwah Salafiyah atau dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah sebagai aksi terorisme modern.
___________________________________________________________
Footnote:
[1] Seperti Majalah Sabili
[2] Pemberian komentar dan footnote dari penerjemah
Sumber Radikalisme Dan Terorisme Dunia
Sesungguhnya akar dan sumber inti dari pengkafiran, peledakan, fitnah, malapetaka dan tragedi menggenaskan yang dialami oleh kaum muslimin dan selain mereka pada zaman ini adalah pemikiran dan buku-buku karangan Sayyid Quthub.[3]Dan di antara orang-orang yang terdidik dan terpengaruh dengan buku-buku yang berbahaya tersebut serta menjadi korbannya adalah para pemimpin jaringan al-Qaidah. Khususnya orang pertama dalam jaringan ini, yaitu Usamah bin Laden, dan orang keduanya Aiman azh-Zhawahiri yang amat terpengaruh dengan buku-buku berbahaya tersebut dan membelanya mati-matian.
Oleh karenanya, mereka sangat mengkultuskan buku-buku, manhaj dan pemikiran Sayyid Quthub –semoga Allah mengampuninya-.[4] Buku-buku tersebut merupakan referensi utama dalam kebid’ahan dan fitnah mereka yang telah memenuhi dunia saat ini.
Aiman azh-Zhawahiri berkata: “Sesungguhnya Sayyid Quthub dialah yang pertama kali meletakkan undang-undang Jihadiyyin (Teroris) dalam kitabnya yang bak dinamit, yaitu Ma’aalim Fii ath-Thariq. Dan sesungguhnya dialah sumber inspirasi radikalisme. Dan bukunya al-‘Adaalah al-Ijtima’iyah fii al-Islam terhitung produk akal pemikiran yang paling berharga bagi para kelompok radikal. Pemikiran Sayyid merupakan cikal bakal bagi terciptanya revolusi Islam melawan musuh-musuhnya di dalam maupun luar. [5]asy-Syarqu al-Ausath edisi 8407 tertanggal 19/9/1422H] Dan senantiasa pasal-pasalnya yang berdarah mengalami pembaharuan setiap saat.” [Harian
Dan tidak kalah pula peran Muhammad Quthub sebagai saudara kandung Sayyid Quthub dalam menularkan virus terorisme ke dalam diri usamah bin Laden. Ini semua karena Usamah pernah berguru dengan Muhammad Quthub dan sangat terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran takfir[6][7] dan Khawarijnya serta system harakahnya, yang tidak bisa diragukan lagi. Awal kali perjumpaan antara guru dan murid ini, ketika Usamah belajar di fakultas ekonomi dan manajemen Universitas Malik Abdul Aziz Jeddah Saudi Arabia.
Pada waktu bersamaan Muhammad Quthub menjadi dosen di universitas tersebut, dia pun bertemu dengannya. Kemudian setelah itu berjalanlah pertemuan demu pertemuan antara keduanya dan mulailah terjadi penyimpangan pemikiran dalam diri pemimpin al-Qaidah ini.
Muhammad Quthub mengajarkan aqidah yang menyimpang dari aqidah salafush shalih, khususnya dalam masalah takfir, tauhid hakimiyah (berhukum dengan hukum Allah), masalah al wala’ (loyalitas) dan al-barra’ (permusuhan) serta bersikap kepada penguasa muslim dan lain-lain.
Kesimpulannya, Muhammad Quthub merupakan ustadz pertama bagi pemimpin al Qaidah dan menancapkan pemikiran serta manhaj (sesat) kepadanya.
Di antara yang menunjukkan akan pengaruh kuat Muhammad Quthub dalam diri Usamah bin Laden adalah munculnya penamaan jaringan ini dengan nama “al Qaidah” yang bermarkas di Afhganistan. Hal ini dikarenakan Muhammad Quthub sering kali menyebutkan nama al-Qaidah dalam buku karangannya yang sangat berbahaya dan jelek Waaqi’una al-Mu’aashir.
Bahkan dalam satu pasal saja yang berjudul “Manhaj al Harakah” dai menyebutkan nama al-Qaidah lebih dari 40 kali. Maka sang murid yang setia ini pun terinpirasi dari sang guru dalam menamai jaringan terorisnya ini.
Sumber;
http://alb4nt4ni.wordpress.com/2010/05/20/membedah-akar-jaringan-teroris-al-qaidah/#more-1269
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kalau di katakan buku – buku S Quthub
berbahaya bukan menyelamatkan umat dari hukum Thaghut kepada hukum Allah, maka
salah besar, bukan agak benar atau salah kecil. Banyak bukan sedikit kalangan
bangsa arab di Timur tengah, di saudi, Mesir membaca, mengkaji bahkan gemar
dengan buku – buku S Quthub, ternyata mereka tidak menjadi teroris/. Begitu
juga bangsa Jawa atau Eropa yang membacanya, malah kagum dengan kreativitas dan
keluguan S Quthub dan kesungguhan beliau untuk menegakkan hukum Allah dan
meruntuhkan hukum Thaghut. Banyak kalangan teroris Indonesia yang tidak membaca
buku – buku karya S Quthub ternyata menjadi teroris.
Buku S Quthub itu karya ilmiyah bukan karya yang
di tulis atas dasar kebodohan dan taklid buta. Sudah maklum memiliki kehebatan
juga ada kekeliruannya sebagai manusia yang menulis bukan Tuhan yang
menciptakan.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan