Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Walisongo desa Sumuragung kecamatan
Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro mengadakan Pengenalan & Pendidikan Luar
Kelas (PPL) yang menarik dan nyentrik.Kegiatan teersebut diadakan untuk mengisi
Kegiatan Tengah Semester (KTS) Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013 tahun
ini.
Sabtu (27/11/2012) kemarin
siswa siswi MINU Walisongo kelas Sunan Ampel didampingi dewan guru bersama-sama
belajar tentang Kesehatan pencernaan pola hidup sehat dan sistem terbawah dari
pemerintahan daerah dengan cara mengunjungi Puskesmas (Pusat
Kesehatan Masyarakat) Kecamatan Sumberrejo serta Balai Desa setempat
menggunakan kendaraan tempo dulu yaitu andong atau delman.
Setelah mengikuti PKA (Pembiasaan Karakter Aswaja) bersama diserambi Masjid Madrasah siswa-siswi kelas Sunan Ampel berjajar rapi di halaman madrasah untuk berdoa yang dipimpin oleh perwakilan siswa.
“Hal ini dimaksudkan untuk mengindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak kita inginkan selama proses kegiatan berlangsung dikarenakan kita nanti akan melewati Poros jalan Kabupten dengan menaiki kendaraan tempo dulu (Delman) ini. Semoga juga kegiatan ini di Ridloi oleh Allah swt,” Tutur Fatimatuz Zahro guru kelas Sunan Ampel tersebut.
Tepat pukul 07.35 wib rombongan Delman yang dinaiki siswa-siswi kelas sunan Ampel tiba di desa Banjarsari yang berada 4 Km sebelah selatan Kecamatan Sumberrejo Tujuan pertama kegiatan PPL ini, yaitu Puskesmas. Hari itu Puskesmas sengaja buka lebih pagi dari biasanya karena dua hari sebelumnya pihak madrasah sudah memberitahukan kepada pihak Puskesmas.
Setelah disambut dengan penuh senyum oleh petugas yang jaga pagi itu anak-anak kemudian diajak berkeliling Puskesmas oleh Bidan Anisa sambil diberi penjelasan/diterangkan ketika ada siswa-siswi yang bertanya, “Bu Bidan, kenapa kita tidak boleh makan jajan sembarangan,” tanya Faricha ketika sesion tanya jawab sambil lesehan di aula Puskesmas.”
Untuk mengindari berbagai macam virus yang terdapat pada jajan-jajan tersebut nak, alangkah baiknya kalian makan makanan yang dibuat oleh ibu kalian, insya AllAh terjamin kesehatannya dan Halal,” Jawab bidan berkulit sawo matang ini.
Setelah hampir 2 jam belajar di Puskesmas Anak-anak berpamitan satu-satu kepada Bidan Anisa kemudian melanjutkan PPL yang kedua menuju Balai desa Sumuragung dengan menaiki kendaraan yang sama. Setelah pengecekan jumlah dan perlengakapn/perbekalan Siswa-siswa PPL dirasa cukup perjalanan dilanjutkan.
Ditemui oleh Kepala Desa, Mashadi, di Joglo Balai desa, siswa-siswi masih saja menunjukkan keceriaannya, ini dikarenakan keguyuban (bahasa jawa sumeh) yang berikan oleh Bapak Kades bercucu dua ini, maklum bapak perangkat desa yang satu ini walaupun sudah kepala 50, tapi tetap enerjik, bahkan masih sempat-sempatnya memandu siswa-siswi tepuk-tepuk segala.
Setelah disambut dengan begitu ramah siswa-siswi Minu Walisongo Kelas Sunan Ampel dipersilahkan masuk ke dalam ruangan kerja para perangkat desa didampingi oleh dewan gurunya. Setiap dari siswa-siswi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk mengajukan pertanyaan kepada bapak-bapak yang pagi hari itu bertugas.
Berbagai pertanyaan yang telah disiapkan oleh siswa-siswi terjawab dengan dengan detail dan gambalang sehingga enak serta mudah dipahami oleh siswa-siswi kelas sunan Ampel yang rata-rata masih belia (berumur 6-7 tahun) ini.
Karena dirasa waktu telah cukup akhirnya rombongan siswa-siswi beserta dewan guru yang mendampingi berpamitan kepada semua perangkat desa yang pagi itu piket/sedang bertugas dan bergegas pulang menuju madrasah.
”Semoga Kunjungan siswa-siswi Minu walisongo kelas Sunan Ampel ini ke Balai Desa ini bukan hanya sekali ini saja, karena masih banyak yang perlu dipelajari oleh anak-anak berkaitan dengan isi (aktifitas) dari Balai desa,” pinta Pak Hadi, Panggilan akrab Kepala desa Sumuragung ini sambil menyalami dewan guru.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nasihul Huda
Bojonegoro, NU Online
Setelah mengikuti PKA (Pembiasaan Karakter Aswaja) bersama diserambi Masjid Madrasah siswa-siswi kelas Sunan Ampel berjajar rapi di halaman madrasah untuk berdoa yang dipimpin oleh perwakilan siswa.
“Hal ini dimaksudkan untuk mengindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak kita inginkan selama proses kegiatan berlangsung dikarenakan kita nanti akan melewati Poros jalan Kabupten dengan menaiki kendaraan tempo dulu (Delman) ini. Semoga juga kegiatan ini di Ridloi oleh Allah swt,” Tutur Fatimatuz Zahro guru kelas Sunan Ampel tersebut.
Tepat pukul 07.35 wib rombongan Delman yang dinaiki siswa-siswi kelas sunan Ampel tiba di desa Banjarsari yang berada 4 Km sebelah selatan Kecamatan Sumberrejo Tujuan pertama kegiatan PPL ini, yaitu Puskesmas. Hari itu Puskesmas sengaja buka lebih pagi dari biasanya karena dua hari sebelumnya pihak madrasah sudah memberitahukan kepada pihak Puskesmas.
Setelah disambut dengan penuh senyum oleh petugas yang jaga pagi itu anak-anak kemudian diajak berkeliling Puskesmas oleh Bidan Anisa sambil diberi penjelasan/diterangkan ketika ada siswa-siswi yang bertanya, “Bu Bidan, kenapa kita tidak boleh makan jajan sembarangan,” tanya Faricha ketika sesion tanya jawab sambil lesehan di aula Puskesmas.”
Untuk mengindari berbagai macam virus yang terdapat pada jajan-jajan tersebut nak, alangkah baiknya kalian makan makanan yang dibuat oleh ibu kalian, insya AllAh terjamin kesehatannya dan Halal,” Jawab bidan berkulit sawo matang ini.
Setelah hampir 2 jam belajar di Puskesmas Anak-anak berpamitan satu-satu kepada Bidan Anisa kemudian melanjutkan PPL yang kedua menuju Balai desa Sumuragung dengan menaiki kendaraan yang sama. Setelah pengecekan jumlah dan perlengakapn/perbekalan Siswa-siswa PPL dirasa cukup perjalanan dilanjutkan.
Ditemui oleh Kepala Desa, Mashadi, di Joglo Balai desa, siswa-siswi masih saja menunjukkan keceriaannya, ini dikarenakan keguyuban (bahasa jawa sumeh) yang berikan oleh Bapak Kades bercucu dua ini, maklum bapak perangkat desa yang satu ini walaupun sudah kepala 50, tapi tetap enerjik, bahkan masih sempat-sempatnya memandu siswa-siswi tepuk-tepuk segala.
Setelah disambut dengan begitu ramah siswa-siswi Minu Walisongo Kelas Sunan Ampel dipersilahkan masuk ke dalam ruangan kerja para perangkat desa didampingi oleh dewan gurunya. Setiap dari siswa-siswi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk mengajukan pertanyaan kepada bapak-bapak yang pagi hari itu bertugas.
Berbagai pertanyaan yang telah disiapkan oleh siswa-siswi terjawab dengan dengan detail dan gambalang sehingga enak serta mudah dipahami oleh siswa-siswi kelas sunan Ampel yang rata-rata masih belia (berumur 6-7 tahun) ini.
Karena dirasa waktu telah cukup akhirnya rombongan siswa-siswi beserta dewan guru yang mendampingi berpamitan kepada semua perangkat desa yang pagi itu piket/sedang bertugas dan bergegas pulang menuju madrasah.
”Semoga Kunjungan siswa-siswi Minu walisongo kelas Sunan Ampel ini ke Balai Desa ini bukan hanya sekali ini saja, karena masih banyak yang perlu dipelajari oleh anak-anak berkaitan dengan isi (aktifitas) dari Balai desa,” pinta Pak Hadi, Panggilan akrab Kepala desa Sumuragung ini sambil menyalami dewan guru.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nasihul Huda
Komentarku ( Mahrus ali):
Dalam kegiatan Pengenalan
& Pendidikan Luar Kelas (PPL), sayang sekali tidak ada missi Islaminya,
missi quraninya nol besar, seperti PPL non muslim saja.. Mestinya hendaknya
memberikan saran yang terbaik bukan diam saja, agar Puskesmas memeraktekkan hukum Allah bukan menginjak -
injaknya, suatu misal cara berpakaian dari bidan harus menggunakan pakaian
Islam bukan pakaian kufur. Seorang dokter lelaki diperkenankan untuk memeriksa
pasen lelaki bukan pasen perempuan. Juga pasen husus untuk bidan dan tidak
campur baur antara lelaki dan perempuan. Lokal husus untuk pasen lelaki dan
lokal husus untuk pasen perempuan . Perobatan yang di gunakan harus halal.
Jangan sampai di campuri dengan glatin babi yang di haramkan bukan di halalkan
untuk kaum muslimin bukan kafirin.
Semua ini karena kita terpanggil
dengan ayat:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ
وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِين
Jadilah engkau pema`af dan
suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang
yang bodoh. Al a`raf 199.
Dan perlu di ingatkan
sebagaimana ayat:
إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Surat al asher.
Artikel Terkait
NU
- Mengapa PCNU Garut tolak pengajian dan Kokam, FPI dan Persis mendukung.
- Realita prilaku Banser
- Usai Temui Ketum MUI, Nusron Dipecat dari Kepengurusan PBNU?
- Gus Sholah: Keputusan Muktamar NU di Lirboyo Orang Islam Tidak Boleh Memilih Pemimpin Non-Islam
- Menolak pemikirian KH Said Aqil Siraj
- Sunan Ampel Restui Berdirinya NU
- MENGAPA KYAI 'ASWAJA' NU BEGITU TAKUT DENGAN WAHABI?
- Paranoid Aswaja Indon Menghadapi Wahabi》
- Sa`id Aqil Siraj pembenci wahabi
- MUKTAMAR 2015 PEMBUKTIAN MAU DIBAWA KE MANA UMATNYA, SUDAH NU BISA JADI BERIKUTNYA MUHAMMADIYAH?
- Group Rodjaly di surabaya udah siap2 perang sob menghadapi tradisional NU jika mereka maksa mau nutup STAI Ali Bin Abi Tholib
- SIAPAKAH ASWAJA ITU DAN APAKAH YANG MENGAKU ASWAJA ITU ADALAH BENAR BENAR ASWAJA
- Dosa dosa besar NU.Banser dan PKB.
- NU Akan Dipimpin Pasangan Liberal Pembela Aliran Sesat ?
- PBNU: Kondom Hukumnya Wajib
- Perayaan Natal Diselenggarakan Oleh Partai Kyai-kyai NU?
- Didatangi Banser, Pimpinan dan Anggota MTA Kabur
- Tahdzir PBNU 1997 terhadap aliran Syi`ah
- SEHEBAT APA ULAMA ASWAJA ?
- AGAR TIDAK TERJADI PERANG FATWA, DPR TIDAK AKUI BADAN HALAL NU
- Kiai NU: Tak Pilih PKB, Tak Masuk Surga
- PBNU: Gerak PMII Harus Tetap Pancasila dan Aswaja
- Mobil-mobil Tokoh NU
- NU didukung dana unlimited dari Yahudi atau Saudi
- Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan