Hidayatullah.com–Partai
Komunis Indonesia (PKI) yang pernah memberontak pada tahun 1965 di Jakarta tak pernah
berhenti. Meskipun eksistensinya dibubarkan, tapi generasi penerusnya masih
merapatkan barisan. Demikian ditegaskan Ustad Alfian Tanjung, pengamat
komunis pada saat mengisi acara “Training for Trainers Mujahid Dakwah” di
Pesantren Darul Fallah, Bogor,
Jawa Barat, Sabtu (24/11/2012).
Dalam presentasinya yang
bertajuk “Menyikapi Kebangkitan PKI”, Alfian mengatakan, “Bahwa ini merupakan
sebuah gerakan elaborasi sejarah, meskipun kini mereka berani tampil terbuka,
tapi kini mereka sudah tersebar di berbagai institusi, baik pemerintah,
pengusaha, dan aktivis partai politik.”
Menurut Alfian, kebangkitan
PKI ini bukan sekedar isapan jempol. Dalam berbagai kesempatan, jelas Alfian,
Ribka Tjiptaning yang pernah menulis buku “Aku Bangga Menjadi Anak PKI” selalu
menyampaikan bahwa PKI tetap eksis.
“Partai kita belum pernah
membubarkan diri,” ucap Alfian menirukan perkataan wanita yang merupakan putri
Sucipto, tokoh PKI Solo.
Sayangnya, kebangkitan partai
yang pernah membantai umat Islam dalam kasus Kanigoro pada tanggal 14 Januari
1964 ini seolah disepelekan.
“Baik oleh para pelaku
sejarah, generasi muda, maupun pemerintah,” terang pria yang juga Pimpinan
Taruna Muslim ini. Lebih lanjut, Alfian menjelaskan, kebangkita ini disepelekan
para pelaku sejarah karena terpolarisasinya secara acak dan tidak
terinventarisir kekuatan, sehingga urusan melawan gerakan PKI tidak terkelola
dengan baik secara nasional.
Lain halnya pada generasi
muda. “Generasi muda cenderung menyepelekan kebangkitan ini karena memang tidak
adanya asupan info mutakhir tentang gerakan PKI. Ditambah lagi, mereka berada
pada zaman yang membuat mereka tidak sadar akan adanya PKI,” jelas pria yang
sehari-hari mengajar di Universitas Buya Hamka, Jakarta.
Sementara itu, para aktivis
partai berhaluan kiri ini bisa masuk ke pemerintah, kata Alfian, kurang
ketatnya seleksi calon PNS, Legislatif, Pejabat Publik, dan institusi lainnya termasuk
akademi militer dan polisi terhadap anasir PKI. “Hal ini membuat mereka berada
di semua lapisan instansi pemerintah,” lanjut Alfian.
Menurut Alfian Tanjung, saat
ini kelompok-kelompok yang menjadi pendukung PKI juga telah menyebar di
beberapa kalangan, seperti: buruh, petani, mahasiswa/pelajar, LSM, dan partai
politik.
“Bahkan ada tokoh yang akan
bertanding dalam pilkada yang telah mengaku sebagai Gerwani (organisasi wanita
PKI-red) Muda,” terang Alfian.
Termasuk menjelang Pemilu
2014 ini, PKI telah mempersiapkan beberapa agenda penting.
“Mereka terus mengintensifkan
pertemuan, antar sesama kader, baik kaum tua maupun muda,” terang Alfian yang
mengaku mendapatkan informasi akurat mengenai hal ini. Salah satu pertemuan
yang mereka lakukan, misalnya Kongres ke-10 di Desa Ngablak, Magelang, Jawa
Tengah pada bulan Agustus 2010.
Selain itu, mereka juga
memperkokoh jaringan kader, melalui yayasan, LSM, serta ormas, baik melalui
kegiatan formal, informal, maupun rahasia. Termasuk pembentukan Komite
Sentra (dulunya CC PKI), Komite Daerah Perlawanan (KDP), dan Komite Basis.Jadi,
tegas Alfian, bisa saja umat Islam tidak percaya dengan kebangkitan ini. “Tapi
perlu diingat bahwa mereka terus konsolidasi menguatkan barisan, jangan sampai
umat Islam terkaget jika pada saatnya nanti mereka benar-benar menunjukan
eksistensinya,” pungkasnya.*
Rep: Ahmad Damanik
Red: Muhammad Usamah
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali):
Tepatlah apa yang di uraikan oleh Ustadz Al Fian itu, tidak salah. Hanya kaum muslimin lengah di saat mereka mengintai waktu yang tepat, mereka tahu sisi kelemahan dan kekuatan kaum muslim. Ingatlah ayat:
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ
يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن
دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
﴿٢١٧﴾
Mereka tidak henti-hentinya
memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya. Baqarah 217
Non
muslimin dimanapun dan kapanpun selalu memerangi kaum muslimin bila mereka
mampu. Bila tidak mampu akan membikin
cara yang halus untuk memerangi kaum muslimin. Dusta sekali bila mereka mengaku
kasih saying bukan memusuhi kepada kaum muslimin
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di
panahnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan