JAKARTA (Arrahmah.com) - Dalam pendidikan Densus 88 diajarkan bahwa teroris itu seseorang yang memiliki aktivitas keislamanan.
"Pendidikan Densus 88 diajarkan bahwa Islam sebagai ancaman dan melakukan teror. Maka setiap anggota Densus 88 sudah terpatri dipikiran bahwa Islam itu buruk," kata pimpinan Taruna Muslim, Ustadz Alfian Tanjung seperti dilansir itoday, Sabtu (3/11).
Kata Ustadz Alfian, kebanyakan para anggota Densus 88 beragama non-Islam terlebih lagi Kristen. "Anggota Densus 88 yang beragama Kristen dan non-Islam akan lebih kuat dalam menghajar Islam. Mereka ini juga diajarkan menghina Islam dan Rasululloh terutama saat melakukan interograsi terhadap orang-orang yang diduga teroris," ujarnya.
Menurut Ustadz Alfian, dalam menangkap orang-orang yang diduga teroris selalu bersamaan dengan kegiatan keislamanan. "Yang di Poso itu habis Shalat Subuh langsung dihabisi, opini yang ingin dibangun teroris itu sering shalat Subuh dan beragama Islam. Di Palmerah juga, sedang melaksanakan kegiatan qurban, walaupun dilepas. Densus 88 ingin memberikan opini, Islam itu teroris," ungkapnya.
Ia juga menuturkan, Densus 88 itu bisa dikatakan "Detasemen Yesus 88" yang mengincar para aktivis Islam. "Sampai sekarang Gories Mere masih mempunyai peran yang kuat di Densus 88, walaupun dia di BNN. Petrus Golese juga mempunyai peran di Densus 88. Perwira-perwira kristen mendominasi Densus 88," pungkas Ustadz Alfian Tanjung. (bilal/arrahmah.com)
Komentarku ( Mahrus ali):
Sejak dulu bukan sekarang saja, persetruan bukan kasih
sayang kaum kristen kepada kaum muslimin sangat besar bukan agak besar. Sekalipun mereka
menutupinya dengan kasih sayang di mulut, namun di hati mereka amat dendam.
Lihat saja ayat ini:
يُرِيدُونَ
أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ
يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan
mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Tobat 32
Orang – orang kafir benci perkembangan Islam, dan senang
perkembangan kekufuran dan mundurnya Islam. Itu sudah sejak dulu hingga kini.
Bila mulut mereka berkata lain, hakikatnya kedustaan bukan kejujuran.
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3
jangan di panahnya.
Artikel Terkait
Densus
- Cara Densus 88 ciptakan teroris
- Melawan Lupa (6): Hendropriyono, Dalangnya Jokowi & Teroristainment Densus 88
- Waduh!! Terbukti Bersalah Akibatkan Siyono Meninggal, 2 Anggota Densus 88 Hanya Dihukum Ringan ¤
- Pakar Pidana: Anggota Densus 88 Penyiksa Siyono Harus Dipidanakan
- Sidang Etik Densus 88 Dilakukan Tertutup, KontraS: Itu Aneh
- Mabes: 7 anggota Densus akan diadili atas kematian Siyono
- Autopsi Siyono Dilakukan Hari Ini, Diperkirakan Berlangsung 6-7 Jam
- Bubarkan Densus
- Pengamat: Siapa pun yang Meminta Evaluasi Densus 88 dan BNPT Berarti Teroris
- Aksi Umat Islam Geruduk Mapolresta Surakarta Tuntut Pembubaran Densus 88 Diiringi Gerimis
- Solo, Semarang dan Surabaya Gelar Aksi Tuntut Pembubaran Densus 88
- Kasus Tewasnya Siyono, Komisi III akan Panggil Densus 88
- Klaten : Ditangkap Sehat, Dipulangkan Jadi Mayat
- Ditangkap Saat Berzikir, Siyono Akhirnya Meninggal Saat Diperiksa Densus 88
- Mana Densus 88 ??????
- Densus 88 Lakukan Penangkapan Biadab terhadap 3 Aktivis Islam asal Solo
- Salafy di bunuh densus Hamas
- USTADZ ABU YAHYA BADRUSSALAM AKHIRNYA ANGKAT BICARA.
- Biadab! Densus 88 Jadikan Al Qur'an Sebagai Barang Bukti Terorisme
- UST. BASRI, MUDIR MAHAD TAHFIDZ DI MAKASAR DITANGKAP DENSUS DENGAN CARA BIADAB
- Korban salah tangkap di seret di aspal oleh Densus 88
- Densus 88 Tembak Mati Muslim Ketika Shalat, Ketua Pemuda PERSIS Jabar: Kalau Tidak Yahudi ya PKI
- Kristiani kebaktian di jaga Banser, dan orang salat Asar di tembak Densus.
- Densus 88 bikin takut aktivis muslim dan bikin missionaris salib semakin berani
- Mujahid Aktivis Masjid Ditangkap Densus, Keluarganya Butuh Biaya Hidup dan Sekolah, Ayo Bantu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan