Jumat, November 02, 2012

PBNU Cermati Rumor Pembongkaran Makam Nabi SAW




Jakarta, NU Online
Ramainya pemberitaan rencana pembongkaran makam Rasulullah oleh pemerintah Arab Saudi, mengejutkan banyak umat Islam. Terkait warga NU yang meminta kejelasan, PBNU mencoba meredakan kegelisahan tersebut.

“Kita harus mengejar kebenaran pemberitaan itu terlebih dahulu. Kalau PBNU langsung mengambil sikap, nanti dulu dong,” kata Katib Aam PBNU KH Malik Madani, kepada NU Online per telepon, Kamis (1/11) siang.

"Saya sendiri baru mendengar pemberitaan begitu," imbuhnya. Pemberitaan tersebut mesti dikaji mendalam. Media online terutama di jagad internasional, begitu banyak. Media yang melansir pemberitaan tersebut harus jelas. Dengan begitu, kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.

Menurutnya, pemberitaan tersebut memuat isu yang sangat sensitif di kalangan umat Islam. Keberadaan makam Rasulullah di Masjid Nabawi, Kota Madinah, melibatkan kepentingan umat Islam sedunia.

Makam Rasulullah adalah salah satu simbol pemersatu jama'ah Islam di seluruh dunia, tambahnya. Ini pula yang melahirkan gerakan Komite Hijaz di awal 1900-an yang dimotori para kiai-kiai NU dalam membela antara lain keberlangsungan makam Rasulullah dan kebebasan bermazhab di Arab Saudi.

Seputar isu pemekaran Masjid Nabawi, PBNU tentu sepakat. Karena, pemekaran itu menyangkut kebutuhan untuk menampung jamaah haji yang terus membeludak. Tuntutan kebutuhan itu harus segera diatasi dengan pemekaran, katanya.

Pemekaran bukan bermakna pembongkaran terhadap makam Rasulullah. Bagi KH. Malik, kedua hal tersebut harus dipisahkan. Kalau pemberitaan tersebut terbukti kebenarannya di kemudian hari, maka PBNU akan melakukan gerakan Komite Hijaz Jilid II.

Kiai Malik Madani mengingatkan bahwa pemilik makam Rasulullah adalah umat Islam sedunia, bukan pemerintah Arab Saudi.

Penulis: Alhafiz Kurniawan
Komentarku ( Mahrus ali):
Dikatakan dalam artikel tsb sbb:
Pemekaran bukan bermakna pembongkaran terhadap makam Rasulullah. Bagi KH. Malik, kedua hal tersebut harus dipisahkan. Kalau pemberitaan tersebut terbukti kebenarannya di kemudian hari, maka PBNU akan melakukan gerakan Komite Hijaz Jilid II.

Komentarku ( Mahrus ali): 
Aneh sekali, kubah atau bangunan di atas kuburan siapapun jelas di larang, hadisnya sudah saya sampaikan kemarin. Klik sini:
Aneh sekali, pembongkaran kubah di atas makam di permasalahkan, sampai akan bikin komite Hijaz jilid II, mengapa tidak bikin komite untuk tolak konser Lady Gaga? Inul yang ngebor di bela, pengajian MTA dibubarkan. Dekat dengan kristen , lalu anti dengan salafy.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan