Jakarta, NU
Online
Ramainya pemberitaan rencana pembongkaran makam Rasulullah oleh pemerintah Arab Saudi, mengejutkan banyak umat Islam. Terkait warga NU yang meminta kejelasan, PBNU mencoba meredakan kegelisahan tersebut.
“Kita harus mengejar kebenaran pemberitaan itu terlebih dahulu. Kalau PBNU langsung mengambil sikap, nanti dulu dong,” kata Katib Aam PBNU KH Malik Madani, kepada NU Online per telepon, Kamis (1/11) siang.
"Saya sendiri baru mendengar pemberitaan begitu," imbuhnya. Pemberitaan tersebut mesti dikaji mendalam. Media online terutama di jagad internasional, begitu banyak. Media yang melansir pemberitaan tersebut harus jelas. Dengan begitu, kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Menurutnya, pemberitaan tersebut memuat isu yang sangat sensitif di kalangan umat Islam. Keberadaan makam Rasulullah di Masjid Nabawi, Kota Madinah, melibatkan kepentingan umat Islam sedunia.
Makam Rasulullah adalah salah satu simbol pemersatu jama'ah Islam di seluruh dunia, tambahnya. Ini pula yang melahirkan gerakan Komite Hijaz di awal 1900-an yang dimotori para kiai-kiai NU dalam membela antara lain keberlangsungan makam Rasulullah dan kebebasan bermazhab di Arab Saudi.
Seputar isu pemekaran Masjid Nabawi, PBNU tentu sepakat. Karena, pemekaran itu menyangkut kebutuhan untuk menampung jamaah haji yang terus membeludak. Tuntutan kebutuhan itu harus segera diatasi dengan pemekaran, katanya.
Pemekaran bukan bermakna pembongkaran terhadap makam Rasulullah. Bagi KH. Malik, kedua hal tersebut harus dipisahkan. Kalau pemberitaan tersebut terbukti kebenarannya di kemudian hari, maka PBNU akan melakukan gerakan Komite Hijaz Jilid II.
Kiai Malik Madani mengingatkan bahwa pemilik makam Rasulullah adalah umat Islam sedunia, bukan pemerintah Arab Saudi.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Ramainya pemberitaan rencana pembongkaran makam Rasulullah oleh pemerintah Arab Saudi, mengejutkan banyak umat Islam. Terkait warga NU yang meminta kejelasan, PBNU mencoba meredakan kegelisahan tersebut.
“Kita harus mengejar kebenaran pemberitaan itu terlebih dahulu. Kalau PBNU langsung mengambil sikap, nanti dulu dong,” kata Katib Aam PBNU KH Malik Madani, kepada NU Online per telepon, Kamis (1/11) siang.
"Saya sendiri baru mendengar pemberitaan begitu," imbuhnya. Pemberitaan tersebut mesti dikaji mendalam. Media online terutama di jagad internasional, begitu banyak. Media yang melansir pemberitaan tersebut harus jelas. Dengan begitu, kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Menurutnya, pemberitaan tersebut memuat isu yang sangat sensitif di kalangan umat Islam. Keberadaan makam Rasulullah di Masjid Nabawi, Kota Madinah, melibatkan kepentingan umat Islam sedunia.
Makam Rasulullah adalah salah satu simbol pemersatu jama'ah Islam di seluruh dunia, tambahnya. Ini pula yang melahirkan gerakan Komite Hijaz di awal 1900-an yang dimotori para kiai-kiai NU dalam membela antara lain keberlangsungan makam Rasulullah dan kebebasan bermazhab di Arab Saudi.
Seputar isu pemekaran Masjid Nabawi, PBNU tentu sepakat. Karena, pemekaran itu menyangkut kebutuhan untuk menampung jamaah haji yang terus membeludak. Tuntutan kebutuhan itu harus segera diatasi dengan pemekaran, katanya.
Pemekaran bukan bermakna pembongkaran terhadap makam Rasulullah. Bagi KH. Malik, kedua hal tersebut harus dipisahkan. Kalau pemberitaan tersebut terbukti kebenarannya di kemudian hari, maka PBNU akan melakukan gerakan Komite Hijaz Jilid II.
Kiai Malik Madani mengingatkan bahwa pemilik makam Rasulullah adalah umat Islam sedunia, bukan pemerintah Arab Saudi.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Komentarku ( Mahrus ali):
Dikatakan
dalam artikel tsb sbb:
Pemekaran bukan bermakna
pembongkaran terhadap makam Rasulullah. Bagi KH. Malik, kedua hal tersebut
harus dipisahkan. Kalau pemberitaan tersebut terbukti kebenarannya di kemudian
hari, maka PBNU akan melakukan gerakan Komite Hijaz Jilid II.
Komentarku ( Mahrus ali):
Komentarku ( Mahrus ali):
Aneh sekali, kubah atau
bangunan di atas kuburan siapapun jelas di larang, hadisnya sudah saya
sampaikan kemarin. Klik sini:
Aneh sekali, pembongkaran kubah di atas makam di
permasalahkan, sampai akan bikin komite Hijaz jilid II, mengapa tidak bikin
komite untuk tolak konser Lady Gaga? Inul yang ngebor di bela, pengajian MTA
dibubarkan. Dekat dengan kristen , lalu anti dengan salafy. Artikel Terkait
NU
- Mengapa PCNU Garut tolak pengajian dan Kokam, FPI dan Persis mendukung.
- Realita prilaku Banser
- Usai Temui Ketum MUI, Nusron Dipecat dari Kepengurusan PBNU?
- Gus Sholah: Keputusan Muktamar NU di Lirboyo Orang Islam Tidak Boleh Memilih Pemimpin Non-Islam
- Menolak pemikirian KH Said Aqil Siraj
- Sunan Ampel Restui Berdirinya NU
- MENGAPA KYAI 'ASWAJA' NU BEGITU TAKUT DENGAN WAHABI?
- Paranoid Aswaja Indon Menghadapi Wahabi》
- Sa`id Aqil Siraj pembenci wahabi
- MUKTAMAR 2015 PEMBUKTIAN MAU DIBAWA KE MANA UMATNYA, SUDAH NU BISA JADI BERIKUTNYA MUHAMMADIYAH?
- Group Rodjaly di surabaya udah siap2 perang sob menghadapi tradisional NU jika mereka maksa mau nutup STAI Ali Bin Abi Tholib
- SIAPAKAH ASWAJA ITU DAN APAKAH YANG MENGAKU ASWAJA ITU ADALAH BENAR BENAR ASWAJA
- Dosa dosa besar NU.Banser dan PKB.
- NU Akan Dipimpin Pasangan Liberal Pembela Aliran Sesat ?
- PBNU: Kondom Hukumnya Wajib
- Perayaan Natal Diselenggarakan Oleh Partai Kyai-kyai NU?
- Didatangi Banser, Pimpinan dan Anggota MTA Kabur
- Tahdzir PBNU 1997 terhadap aliran Syi`ah
- SEHEBAT APA ULAMA ASWAJA ?
- AGAR TIDAK TERJADI PERANG FATWA, DPR TIDAK AKUI BADAN HALAL NU
- Kiai NU: Tak Pilih PKB, Tak Masuk Surga
- PBNU: Gerak PMII Harus Tetap Pancasila dan Aswaja
- Mobil-mobil Tokoh NU
- NU didukung dana unlimited dari Yahudi atau Saudi
- Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan