Rabu, Oktober 02, 2013

Ayam halal atau haram ?, kajianku ke 1



Ayam dimasa Rasulullah SAW
Dan sahabat.



   Di masa Rasulullah SAW  juga ada Ayam jantan atau betina. Dalam suatu hadis Rasulullah SAW  pernah menyebutnya sbb:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ كَانَ عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ مَلَائِكَةٌ يَكْتُبُونَ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ فَإِذَا جَلَسَ الْإِمَامُ طَوَوُا الصُّحُفَ وَجَاءُوا يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ وَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي الْبَدَنَةَ ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي الْكَبْشَ ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي الدَّجَاجَةَ ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي الْبَيْضَةَ
Bila hari Jumat tiba setiap pintu masjid terdapat malaikat  yang menulis manusia yang hadir dalam jumatan menurut urutan kedatangan mereka –  ke satu  - kedua dst.Bila imam  telah duduk, malaikat melipat lembaran, lalu datang untuk mendengarkan khutbah. Dan permulaan orang yang berangkat lebih pagi seperti orang yang memberikan hadyu berupa unta, lantas  seperti orang yang memberikan hadyu berupa lembu, lalu seperti orang yang memberikan hadyu  domba, lantas seperti orang yang memberikan hadyu  Ayam, lalu seperti orang yang memberikan hadyu telor.[1]
Ibnu Hajar berkata: Maksud lembaran adalah lembaran yang berkaitan dengan keutamaan pergi jumat di pagi hari bukan ibadah lainnya seperti mendengarkan hutbah, melakukan salat jumat, dzikir, doa dan husyu` dll. [2]

Dalam hadis tsb di nyatakan sebagian orang yang hadir dalam jumatan diberi pahala seolah memberikan hadyu berupa Ayam. Maksud hadyu adalah korban yang di berikan untuk baitullah sebagaimana ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu, sebagai had-ya yang di bawa sampai ke Ka`bah,[3]
   Jadi hadyu itu harus di sembelih di tanah haram lalu di bagikan kepada seluruh fakir miskin di sana. Namun secara kenyataan Ayam tidak boleh di buat hadyu. Pengarang kitab hasyiyah sindi  berkata:
إِذْ إِهْدَاؤُهُمَا إِلَى الْكَعْبَةِ غَيْرُ مَعْهُوْدٍ
Memberikan hadyu dari Ayam dan telor jelas tidak terbiasa atau tidak layak. [4]

Maksud berhadyu menurut Abd Rauf Al Munawi adalah bersedekah untuk mendekat kepada Allah[5] Ibnu Daqiqil`id lebih condong dengan arti hadyu [6]
قاَلَ الطَّيْبِي : فِي لَفْظِ الْإِهْدَاءِ إِدْمَاجٌ بِمَعْنَى التَّعْظِيْمِ لِلْجُمْعَةِ, وَأَنَّ الْمُبَادِرَ إِلَيْهَا كَمَنْ سَاقَ الْهَدْيَ
Atthoibi berkata: Kalimat ihda`  mengangungkan hari jumat, dan orang yang hadir padanya sama dengan orang yang membawa hewan hadyu ke Ka`bah[7]

Dalam hadis tsb, Rasulullah SAW  juga menyebut Ayam dan telor yang menunjukkan saat itu, para sahabat dan Rasulullah SAW  juga ada Ayam dan telor, tapi saya tidak menjumpai mereka jual beli dengan keduanya atau memakannya.
Aisyah ra berkata :
سَأَلَ أُنَاسٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْكُهَّانِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسُوا بِشَيْءٍ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ أَحْيَانًا بِالشَّيْءِ يَكُونُ حَقًّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ قَرَّ الدَّجَاجَةِ فَيَخْلِطُونَ فِيهَا أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ *
Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah saw,  tentang dukun.Beliau bersabda : ‘Mereka tiada gunanya “.
Para sahabat bertanya : “ Sesungguhnya  mereka berbicara tentang sesuatu, terkadang benar “.
  Rasulullah  saw  bersabda : “Itu adalah kalimat yang di sambar jin, lalu dipatukkan di telinga kekasihnya[8] seperti Ayam mematuk, lalu mereka mencampur aduk dengan  seratus kedustaan [9]
Dalam hadis tsb juga disebut ketika setan memberikan berita dari langit kepada  dukun laksana Ayam mematuk ke telinganya.  Hal itu suatu bukti bahwa saat itu Ayam sudah ada, lalu mengapa di biarkan sebagaimana  kucing dan burung dara yang tidak di jadikan sebagai menu makanan.
Dalam suatu riwayat hadis :
إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَنْزِلُ فِي الْعَنَانِ وَهُوَ السَّحَابُ فَتَذْكُرُ الْأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ فَتَسْتَرِقُ الشَّيَاطِينُ السَّمْعَ فَتَسْمَعُهُ فَتُوحِيهِ إِلَى الْكُهَّانِ فَيَكْذِبُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
 Sesungguhnya  malaikat turun di awan, lalu menyebut suatu urusan yang telah di qada`  di langit. lalu  setan – setan  sama mencuri berita, lalu di beritahukan kepada para dukun lalu  mereka memberikan kebohongan seratus kali terhadap berita itu . [10]

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
 





[1] Muttafaq  alaih, Tafsir Qurthubi 165/2 Sunan kubra lil baihaqi 301/1 Mu`jam ausat 329/8  Ilal daroquthni 65/7  Miftahul jannah  29/1 Sahih Bukhori  19/70/3. Musnad Imam Ahmad 510/2. 474/2. 546/2 ,303,313/3. Sunan Darimi 363/1. Abu Dawud 14/2. Imam Malik dalam kitab Muwattho` 206/1 Ibnu Huzaimah 133/3. Sunan Al baihaqi 485/4. Sunan Nasai 526/1 Majmauz zawaid 397/2 Musnad Thoyalisi  314 / 1.Jamiul masanid 260 / 1 Attarghib wattarhib 289/1. Al fathul kabir 149/1. Umdatul ahkam  115/2 Thobari 219/2 Ahkamul quran  147/1 Al Mubdi` 295/3 Al kafi fii fiqhi imam ahmad bin Hanbal 295/1 Kassyaful qina` 530/2 Al mughni 72/2 Al manhajul qawim 381/1 Al um 196/1 Iaanatut tholibin 75/2 Bayanu man akhtho`a syafi`I 186/1. .Manarus sabil 364/2.Al mabsut lis sarkhosi 255/11.Attamhid libni Abdil bar 179/15. Al mudawwanah al kubra 442/2. Musnad Abu awanah 19/5.
[2] Fathul bari nomer hadis 832.
[3]  Al Maidah  95
[4] Tuhfatul ahwadzi, nomer hadis 499, Syarah sunan Nasai lissindi , nomer hadis 864.
[5] Faidhul qadir 422/1
[6] Fathul bari nomer hadis 832.
[7] Fathul bari nomer hadis 832.

[8] Dukun atau peramal atau paranormal
[9] Muttafaq  alaih , Bukhori 6213.
[10] Muttafaq  alaih   , Bukhori 3210
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan