Imam
Al Baghowi bercerita dalam kitab Al Ma`alim:Seorang lelaki salih mempunyai anak masih kecil dan pedet
betina yang dibawanya ke hutan,
lalu berkata: "Ya Allah aku
menitipkan padamu pedet ini untuk anakku, hingga anakku besar."
Lelaki
itu meninggal dunia, dan pedet masih hidup di hutan dengan bebas, tidak ada
orang yang menggembalanya. la senantiasa lari dari orang yang memandangnya. Ketika anak dewasa, ternyata
amat baik dan berbakti kepada ibunya. Dia
membagi malam menjadi tiga ; sepertiga malam untuk menjalankan salat,
sepertiga lagi untuk tidur dan
sepertiga lagi untuk berbakti kepada ibunya. la senantiasa duduk di
dekat kepala ibunya yang lagi tidur.
Bila pagi telah
tiba, Dia berangkat kehutan untuk mencari kayu dan dibawanya dengan
punggungnya, lalu dijual di pasar. Kemudian bila berhasil memperoleh uang, dibagi tiga, 1. sepertiga untuk disedekahkan.
2. sepertiga lagi untuk ibunya 3. dan sepertiga lagi untuk makan.
Pada
suatu hari, ibunya berkata: Ayahmu memberi warisan lembu betina padamu
yang dititipkan di hutan ini............ Oleh karena itu,cepatlah
pergi ke sana dan berdoalah kepada Tuhan Nabi lbrahim, Ismail, Ishak dan Ya'qub
agar mengembalikan lembu itu padamu. Tandanya bila kamu melihatnya kamu akan
"mengira bahwa ada sinar mata hari yang keluar dari kulitnya."
Ibunya sendiri memberi nama pedet itu dengan
pedet berkulit emas, lantaran
warnanya kuning dan dipandang
indah.
Pemuda
itupun datang ke hutan, lantas melihat lembu itu sedang memakan rerumputan,
lalu berteriak dan berkata: "Aku memanggil engkau dengan nama Tuhan
lbrahim, Ismail, Ishak dan Ya'qub, hendaklah kamu cepat kemari."
Lembu itu datang menghampirinya, sehingga di
hadapannya, lantas dipegang lehernya dan dituntun. Akhirnya lembu itu berkata:
"Wahai pemuda yang berbakti kepada ibunya, naiklah di punggungku, kamu
akan lebih ringan,tidak lelah dalam perjalanan."
Pemuda
itu menjawab:"Sesungguhnya ibuku tidak memerintahkan aku untuk naik di
atas punggungmu, tetapi ibuku hanya berkata:
"Peganglah lehernya."
Lembu itu berkata: "Dengan nama Tuhan Banu Israil, bila kamu
naik di atas punggungku, kamu tidak akan mampu menguasaiku lagi untuk
selama-nya. Oleh karena itu, pergilah kamu bersama kami, seandainya kamu mau
memerintah gunung untuk pergi bersamamu maka gunung itu akan ikut padamu sebab
engkau berbakti kepada ibumu."
Pemuda itu membawa lembunya hingga sampai di hadapan ibunya, lalu
ibunya berkata: "Sesungguhnya
engkau ini orang fakir, kamu mungkin merasa lelah mencari kayu di hutan diwaktu
siang dan salat diwaktu malam.
Oleh karena itu, berangkatlah dan juallah lembu ini."
Pemuda itu berkata: "Dengan harga berapa aku
menjualnya?" Sang ibu menjawab: "Juallah dengan harga tiga dinar dan
kamu jangan sampai menjual kecuali setelah bermusyawarah dengan aku."
Jadi
harga lembu itu tiga dinar lalu pemuda itu pergi ke pasar, lantas Allah
mengutus malaikat untuk melihat makhluk yang taat ini dan kekuasaanNya,
disamping untuk menguji kebaktian pemuda
ini kepada ibunya.
Sungguhpun demikian Allah Maha Waspada kepadanya. Lantas malaikat
bilang kepada pemuda itu; "Dengan harga berapa kamu menjual lembu
ini?" Pemuda itu menjawab: "Dengan harga tiga dinar, tapi aku masih
perlu bermusyawarah kepada ibuku terlebih dahulu."
Malaikat berkata:
"Saya beli dengan harga enam d inar, tapi kamu jangan sampai pergi
teriebih dahulu kepada ibumu untuk minta pendapatnya."
Pemuda itu dengan tegas menjawab: "Seandainya kamu memberiku
emas seberat lembu ini, aku tidak akan memberikan kepadamu kecuali aku
bermusyawarah terlebih dahulu dengan ibuku." Pemuda itu pergi ke ibunya
dan memberi tahunya tentang penawaran harga lembu.
Ibunya berkata lagi: "Nah sekarang juallah dengan harga enam
dinar dengan syarat kamu jangan menjual lembu itu kecuali harus bermusyawarah
kepadaku lagi sehingga engkau mendapat kerelaanku."
Pemuda itu berangkat lagi ke pasar, lalu malaikat datang lagi dan
berkata: "Bagaimana kamu sudah bermusyawarah pada ibumu?"
Pemuda itu berkata: "Aku tidak boleh menjualnya kecuali
dengan harga enam dinar, tapi aku harus kembali lagi untuk bermusyawarah pada
ibuku teriebih dahulu."
Malaikat berkata: "Sesungguhnya aku memberi mu dua belas
dinar dengan syarat kamu tidak usah minta pendapat ibumu lagi.
Sungguhpun demikian pemuda itu masih enggan menjualnya dan
memberitahu kepada ibunya tentang penawaran yang terakhir ini.
Ibunya bilang: "Sesungguhnya orang yang datang padamu itu
adalah malaikat yang diutus oleh Allah padamu dengan rupa manusia biasa untuk
mengujimu. Bila nanti datang lagi kepadamu,
katakan kepadanya: "Apakah kamu menyuruhkun untuk menjual lembu ini
atau tidak?"
Pemuda itu mengikuti
perintah ibunya, lalu malaikat itu berkata: "Pergilah kepada ibumu, dan
katakan kepadanya: "Jangan jual lembu ini, sebab nanti Musa bin lmran akan
membelinya untuk salah satu orang banu Israil yang terbunuh. Oleh karena itu,
janganlah dijual teriebih dahulu kecuali dengan harga emas yang memenuhi
kulitnya. "
Akhirnya pemuda itu tidak jadi menjual lembunya, lantas Allah
mentakdirkan kepada banu Israil untuk menyembelih lembu itu, dimana mereka
minta bagaimana sifat lembu yang
diperintahkan oleh Allah untuk menyernbelihnya, sehmgga Allah
memerintahkan mereka untuk menyembelih lembu dengan sifat yang persis milik
pemuda itu.
Karunia dan rahmat yang diberikan oleh Allah kepada pemuda itu
lantaran kebaktiannya kepada ibunya.
Aku ( penulis ) berkata:” Aku belum menjumpai hadis atau
ayat yang mendukung kisah di atas.
Di riwayatkan
tentang kisah lembu beberapa kisah sbb:
Sesungguhnya
seorang lelaki dari Banu Israil mempunyai anak lelaki. Dia punya anak lembu,
lalu di lepaskan di hutan lalu berdoa: “ Ya Allah ! Sesungguhnya aku menitipkan anak lembu ini kepada mu untuk anak kecil ini
Lelaki itu
meninggal dunia. lalu sang anak menjadi besar dan berbakti kepada ibunya, ibunya
berkata kepadanya: Sesungguhnya ayahmu
menitipkan anak lembu kepada Allah
untukmu, pergilah dan ambillah.
Ketika lembu itu melihat,lalu datang
kepadanya.Sang anak memegang kedua tanduknya.
Lembu itu buas,
lalu di tuntun ke ibunya. Banu Israil
menjumpainya, lalu mereka melihatnya
sesuai dengan sifat lembu yang di cari, lalu
mereka menawarnya, lalu mereka keberatan tentang harganya.Harganya masih
tidak menentu [1]
Menurut Ikrimah,
harganya
tiga dinar, lalu mereka datang
kepada Nabi Musa as, lalu berkata:”Harganya
membikin kami berat “.
Musa berkata:” Relakanlah dia untuk memberi harga miliknya, mereka
membelinya sesuai dengan timbangan lembu itu
atau sepuluh kali lipatnya sebagaimana di katakan oleh Assudi
Ada yang berkata: Dinar yang memenuhi muatan kulitnya.
Makki berkata: “
Lembu ini dari langit bukan dari jenis
lembu bumi. Wallahu a`lam [2]
Aku ( penulis )berkata:
Di kitab tafsir Qurthubi di jelaskan dengan kalimat: “ Diriwayatkan “
sebagai tanda bahwa kisah tsb lemah. Di tafsir Ibnu kasir di katakan bahwa kisah tsb sumbernya dari Abul aliyah atau Ibnu Abbas bukan dari nabi Muhammad SAW. tapi isi
kisahnya berbeda sekali [3]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan