JAKARTA – Massa Front Pembela Islam berencana melakukan aksi
dan mengepung kantor Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta , Kamis (16/6/2016). Alasannya karena
Kompas dianggap telah melakukan kampanye anti-syari’at Islam.
Menyikapi rencana aksi tersebut, aparat kepolisian
mengerahkan anggota untuk menjaga ketat lokasi.
FPI berencana melakukan aksi ke Kompas Gramedia karena
melihat pemberitaan media tersebut tendensius. FPI menilai media grup Kompas
menyebarkan berita negatif terkait razia dan penyitaan makanan dagangan warung
Tegal milik Saeni di Kota Serang, Banten.
Aparat kepolisian menjaga ketat lokasi dengan menurunkan 60
personil polisi dari Dit Sabhara Polda Metro Jaya.
“Ada
30 personil dari Polres Metro Jakarta Pusat,” kata Kepala Hubungan Masyarakat
Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, di Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Dalam aksi ini, perwakilan FPI juga ingin bertemu perwakilan
redaksi Kompas untuk memberikan penjelasan secara langsung mengenai latar
belakang pemberitaan razia warung makan di Kota Serang.
Polisi berencana menambah jumlah personel pengamanan jika
kondisi semakin panas.
“Untuk itu kami akan antisipasi kericuhan pada saat audiensi
berlangsung,” jelasnya.
Diketahui, FPI geram terhadap Kompas Group. Alasannya karena
media itu disebut telah melakukan kampanye anti-syariat Islam dengan melakukan
framing kasus warteg di Kota Serang, Banten.
“Sehubungan dengan kampanye anti-syariat Islam dengan
framing kasus warteg di Kota Serang Banten yang dilakukan dengan bombardir
informasi negatif terhadap bulan suci Ramadhan oleh Kompas Group maka kami
Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam akan meminta penjelasan langsung
maksud dan tujuan dari framing pemberitaan grup Kompas,” demikian dalam surat
tersebut.
Dalam surat
itu disebutkan bahwa aksi protes itu akan dilakukan pada hari ini, Kamis (16/6/2016)
pukul 13.00 WIB. (iy)
SUMBER: TEROPONG SENAYAN
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan