SERANG, BCO - Polemik tentang warung nasi (warteg) milik
Saeni yang dirazia Satpol PP Kota Serang saat buka siang hari bulan Ramadhan, ternyata
semakin meluas.
Tidak hanya menimbulkan intervensi Presiden Jokowi yang
berupaya mencabut Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyakit Masyarakat di Kota
Serang, polemik tersebut juga akhirnya menguak identitas pribadi Bu Saeni dan
keluarganya, pemilik warteg yang mendapatkan sumbangan ratusan juta dari
Netizen.
Rabu kemarin 15 Juni 2016, sejumlah warga yang merupakan
tetangga Bu Saeni di Kampung Cikepuh, Kota Serang, mendatangi Kantor Satpol PP
Kota Serang. Kedatangan warga tersebut ingin mengungkapkan sisi kehidupan Bu
Saeni yang sebenarnya.
Warga bernama Nasir yang mengaku berasal dari Kampung
Cikepuh, Kecamatan/Kota Serang mengatakan tahu persis kehidupan sebenarnya
keluarga Saeni, yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak.
Menurut Nasir, Saeni bukan warga miskin seperti yang
tergambar di media nasional selama ini. Ia bahkan mengungkapkan suami dari
Saeni yang biasa dipanggil Alex adalah bandar Judi di Kampung Cikepuh, Kecamatan
Serang, Kota Serang.
“Alex itu bukan orang miskin. Dia berpura-pura saja miskin. Sebenarnya,
dia punya mobil satu, dan warteg tiga, yaitu daerah Rau, Kaliwadas, dan Tanggul.
Di Jawanya saja dia orang kaya,” kata Nasir, di Kantor Satpol PP Kota Serang.
Kedatangan Nasir bersama beberapa orang itu juga didukung
sejumlah organisasi kemasyarakatan, yang diterima Kepala Satpol PP Kota Serang,
Maman Lutfi dan jajarannya.
Nasir kembali menceritakan kehidupan Saeni, terutama
suaminya yang bernama Alex tersebut.
“Memang sudah pada tahu semua kalau Alex suami Saeni ini
adalah bandar judi. Dia sudah lama bermain judi. Dia jadi bandar untuk daerah
Serang. Judi gaplek dan judi bola. Beberapa Satpol PP Kota Serang juga sudah
tahu Alex itu siapa, dan latar belakangnya seperti apa,” ucap Nasir. (*)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan