Kala itu, JK mengadakan kunjungan ke Spanyol sepulang dari
Amerika Serikat. Karena merasa habis menempuh perjalanan jauh, JK memutuskan
untuk tidak berpuasa.
“Begitu sampai di sana , saya
diundang Duta Besar Indonesia
main ke rumahnya. Saya lihat pukul 17.00 berarti sudah berbuka, ternyata di sana buka pukul 20.00,”
tutur JK.
Karena merasa musafir, JK minta diantar ke sebuah kafe tak
jauh dari kediaman dubes. Sesampainya di kafe, JK memesan kopi cappuccino
sebagai pembuka.
Tapi, pelayan cafe kemudian mempertanyakan sesuatu kepada JK.
“Anda Muslim, ya. Belum waktunya
berbuka, kata pelayan kafe,” imbuh JK.
Rupanya sang pelayan sadar rombongan ini adalah Muslim karena
melihat salah satunya mengenakan kopiah. JK berusaha menjelaskan kalau dirinya
musafir yang baru saja menempuh perjalanan jauh.
“Anda dari mana, dari Indonesia . Ke sini naik apa, pakai
pesawat. Ah, Anda bukan musafir karena tinggal duduk saja,” kata JK menirukan
dialog dengan sang pelayan.
Melihat perdebatan itu, sang duta besar menjelaskan kepada
pelayan kalau lawan bicaranya itu adalah Wakil Presiden Indonesia . Keterangan
itu justru semakin membuat pelayan ini bersikukuh tak memberikan minuman apa pun
kepada JK.
“Justru karena Anda Wakil Presiden maka harus memberi contoh
pada yang lain, kata pelayan itu,” lanjut JK.
Dari situ JK sadar, pelajaran tentang puasa justru tak
didapatkannya dari negara Islam seperti Arab Saudi. Pelajaran itu justru didapat
di Spanyol.
“Jadi ini pelajaran didapat justru di Madrid , bukan di Mekah,” pungkas JK.
Namun dari pernyataan JK ini ada nitizen yang mengatakan "
Tujuan.. utama menjatuhkan dan menjelekan arab karena alergi arab... jadi
wapres mbok ya yang cerdas dikit .." seperti ditulis oleh Indah
Suryani dikutip dari repelita.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan