فتاوى الرملي - (ج 2 / ص 172)
( سُئِلَ ) عَنْ الْمُرَقِيِّ الَّذِي
يَخْرُجُ أَمَامَ الْخَطِيبِ يَقُولُ { إنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ } الآيَةُ هَلْ لِذَلِكَ أَصْلٌ فِي السُّنَّةِ وَهَلْ فُعِلَ
ذَلِكَ بَيْنَ يَدَيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا هُوَ
مَفْعُولٌ الآنَ أَوْ فَعَلَهُ أَحَدٌ مِنْ الصَّحَابَةِ أَوْ التَّابِعِينَ
رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِينَ بِهَذِهِ الصِّفَةِ الْمَذْكُورَةِ ؟
Dalam Fatawa arramli Juz 2/172
(Ditanya) untuk muraqqi yang datang di depan al-Khatib lalu
mengatakan bahwa Allah dan para malaikat-Nya membaca sholawat pada Nabi! Ayat .
Apakah ada landasannya dlm sunnah rasul?.
Apakah hal itu dilakukan dimuka Nabi saw, seperti apa yang di jalankan sekarang, atau salah satu sahabat atau
pengikut mereka, Allah radhilyalloh anhuma. Mereka melakukan ini dengan cara
yang disebutkan tadi ?
( فَأَجَابَ ) بِأَنَّهُ لَيْسَ لِذَلِكَ
أَصْلٌ فِي السُّنَّةِ وَلَمْ يُفْعَلْ ذَلِكَ بَيْنَ يَدَيْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ { كَانَ يُمْهِلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ حَتَّى
يَجْتَمِعَ النَّاسُ فَإِذَا اجْتَمَعُوا خَرَجَ إلَيْهِمْ وَحْدَهُ مِنْ غَيْرِ
شَاوِيشٍ يَصِيحُ بَيْنَ يَدَيْهِ
(Beliau menjawab) bahwa itu tidak ada
landasannya dalam sunnah Rasul. Dan tidak dilakukan dimuka Nabi saw, tetapi {Rasulullah SAW menunggu
pada hari Jumat hingga orang-orang
berkumpul . Jika mereka berkumpul , Rasulullah SAW sendiri keluar tanpa syawis yang berteriak di mukanya
Komentarku ( Mahrus ali )
Mungkin di Indonesia , maksudnya adalah
Bilal atau Muraqqi yang bid`I itu.
Lantas Imam Ramli melanjutkan tulisannya
sbb :
فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ سَلَّمَ
عَلَيْهِمْ فَإِذَا صَعِدَ الْمِنْبَرَ اسْتَقْبَلَ النَّاسَ بِوَجْهِهِ وَسَلَّمَ
عَلَيْهِمْ ثُمَّ يَجْلِسُ وَيَأْخُذُ بِلاَلٌ فِي اْلأَذَانِ فَإِذَا فَرَغَ
مِنْهُ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ مِنْ غَيْرِ
فَصْلٍ بَيْنَ اْلأَذَانِ وَالْخُطْبَةِ } لاَ بِأَثَرٍ وَلاَ خَبَرٍ وَلاَ
غَيْرِهِ
Jika Rasulullah SAW memasuki masjid, membaca
salam kepada mereka jika pergi ke
podium , beliau menghadap orang-orang dan
membaca salam kepada mereka.
Kemudian duduk, dan Bilal membaca
adzan.
Ketika ia selesai, Nabi saw berdiri untuk berkhotbah tanpa pemisah antara adzan dan khotbah} tidak
membaca atsar , hadis atau apapun,
Komentarku ( Mahrus ali )
Mana dalilnya ketika Rasulullah SAW masuk
masjid dan duduk di mimbar membaca salam terlebih dahulu . Berkatalah yang jujur agar umat ini bisa meniru perbuatan Rasulullah SAW yang
orginal . Katakan itu budaya yang tidak berlandaskan dalil yang pas. Hal ini bila tidak sy komentari , mk umat tdk paham tuntunan Rasul yg asli ketika akan
hutbah. Lalu budaya lingkungan yg menyebar
dan di pakai masarakat tanpa Tanya dalilnya . Lihat hadis sbb :
Lihat
hadis sbb :
Ibnu Abbas
raberkata:
خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ
الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِمِلْحَفَةٍ قَدْ عَصَّبَ بِعِصَابَةٍ دَسْمَاءَ حَتَّى
جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا
بَعْدُ فَإِنَّ النَّاسَ يَكْثُرُونَ وَيَقِلُّ اْلأَنْصَارُ حَتَّى يَكُونُوا فِي
النَّاسِ بِمَنْزِلَةِ الْمِلْحِ فِي الطَّعَامِ فَمَنْ وَلِيَ مِنْكُمْ شَيْئًا
يَضُرُّ فِيهِ قَوْمًا وَيَنْفَعُ فِيهِ آخَرِينَ فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ
وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيئِهِمْ فَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَ بِهِ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Rasulullah
SAW keluar waktu sakit akhir hayatnya
dengan mengenakan kemul dan mengikat kepalanya dengan ikat hitam, lalu duduk di
mimbar. Beliau memuji kepada Allah, lalu berkata: Amma` ba`d. sesungguhnya
manusia akan menjadi banyak dan sahabat Ansor sedikit sehingga mereka di
kalangan manusia laksana garam di makanan. Barang siapa diantaramu menduduki
kekuasaan yang bisa berbuat bahaya kepada suatu kaum dan bermanfaat kepada kaum
lainnya, maka terima orang baik di antara Ansor dan maafkan yang jelek. Itulah
akhir majlis yang di lakukan oleh Rasulullah SAW [1]
Hadis lemah karena perawi Abd rahman bin Sulaiman yang lemah.
Tapi
ada riwayat sahih imam Ahmad nomer 1561[2]
Al bani juga menyatakan hadis tsb sahih [3] Imam Muslim meriwayatkannya dengan jalur sahih
di nomer 1387
Dalam hadis yang baru kita baca itu , ternyata Rasulullah tidak membaca
salam ketika keluar atau ketika duduk di
mimbar .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan