“Oleh karena itu kita sebagai pribumi, kita sebagai
mayoritas muslim adalah lebih punya kewajiban, lebih punya peran di dalam
mengelola bangsa ini. Kita pribumi yang seharusnya mengatur non pribumi, bukan
diatur oleh non pribumi. Kita pribumi yang seharusnya mengayomi, melindungi, dan
mengatur non pribumi. Bukannya kita malah diatur dan disuapi oleh non pribumi,”
tegas sang raja dangdut.
Partai Idaman, tegasnya, akan membuktikan kepada Indonesia
bahkan dunia bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Islam bukan
agama teroris, bukan agama korupsi, bukan agama intoleran, bukan agama yang
anti pluralis. Kita akan membuktikan bahwa Islam bukan teroris karena Allah SWT
berfirman yang artinya, “Barang siapa yang membunuh seorang manusia maka seakan-akan
dia telah membunuh seluruh manusia.”
Masih kata Rhoma. Islam juga bukan agama yang korupsi. Kalau
di Indonesia koruptornya mayoritas orang Islam itu adalah konsekuensi logis
sebagai umat mayoritas. Kalau kita di Amerika yang mayoritas kristen, koruptor
kebanyakannya orang kristen. Kalau kita di India yang mayoritas umat hindu, kebanyakan
koruptornya orang Hindu. Begitulah seterusnya.
“Tapi alhamdulillah bangsa Indonesia
di mana-mana di negara mayoritas tempat mereka, saya nggak pernah dengar orang
Islam Indonesia
korupsi. Pernah dengar di Amerika ada orang Islam Indonesia yang korupsi? Pernah
dengar di Indiaada orang Islam Indonesia
yang korupsi? Di sini, di negara kita, kita dituduh sebagai koruptor. Lebih
baik pilih orang kafir yang jujur daripada orang Islam yang koruptor. Saya
katakan di sini, Islam bukan koruptor, bahkan warga Cina di sini adalah
koruptor yang paling dahsyat,” ujar Rhoma..
Dalam kesempatan itu Rhoma menghimbau kepada seluruh jajaran
pengurus dan kader Partai Idaman untuk bekerja keras, bekerja cerdas, dan
bekerja ikhlas dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. “Mari kita buktikan
kepada Indonesia ,
kita buktikan kepada dunia, Islam bukan agama koruptor tetapi Islam adalah
agama yang rahmatan lil alamin,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan