صحيح ابن خزيمة ـ مشكول (1/ 352)
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ
عَمْرٍو قَالَ أَقْبَلَ رَجُلٌ حَتَّى جَلَسَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ عِنْدَهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَمَّا السَّلَامُ عَلَيْكَ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ إِذَا
نَحْنُ صَلَّيْنَا فِي صَلَاتِنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ قَالَ فَصَمَتَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَحْبَبْنَا أَنَّ الرَّجُلَ
لَمْ يَسْأَلْهُ فَقَالَ إِذَا أَنْتُمْ صَلَّيْتُمْ عَلَيَّ فَقُولُوا اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari Abu Mas’ud, Uqbah bin ‘Amr Al
Anshari berkata; ada seorang laki-laki yang datang sehingga dia duduk di depan
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, dan kami pada saat sedang berada di
samping beliau. Lalu orang itu berkata; “Wahai Rasulullah, berkenaan ucapan
salam terhadap anda kami telah mengetahuinya, lalu bagaimana kami harus
mengucapkan shalawat atas anda saat kami shalat?.” (Abu Mas’ud, Uqbah bin ‘Amr
Al Anshari Radliyallahu’anhu) berkata; “Lalu Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam diam sampai kami berandai-andai jika si laki-laki
tadi tidak menanyakannya.” Lalu beliau bersabda: “Jika kalian hendak
mengucapkan salawat atasku, maka bacalah: ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD AN-NABIYIL
UMI WA ‘ALA ALI MUHAMMAD. KAMA SHALLAITA ‘ALA IBRAHIM DAN KELUARGA IBRAHIM. WA BARIK
‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA ALI MUHAMMAD AN-NABIYIL UMI KAMA BARAKTA ‘ALA IBRAHIM WA
‘ALA ALI IBRAHIM FIL ‘ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID (ya Allah, berilah rahmat
kepada Muhammad, Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis dan keluarganya. Dan
berilah berkah kepada Muhammad Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis, sebagaimana
Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya engkau
Maha Terpuji dan Maha Agung), (H.R.Ahmad)
أما قول الحاكم (1/268) - بعد أن ساقه
من هذا الوجه -: " صحيح على شرط مسلم "؛ فليس بصواب؛ وإن وافقه الذهبي؛
لأن ابن إسحاق إنما خرَّج له مسلم في المتابعات- كما سبق التنبيه عليه مراراً -،
على أنه قد تكلم بعضهم في حديثه هذا؛ لأنه تفرد بقوله: إذا نحن صلينا في صلاتنا؛
مع أن بعض الرواة عن ابن إسحاق لم يذكرها - كما ذكر ذلك ابن القيم بما هو مبين في
كتابه " الجلاء ". فراجعه (4 - 6) -. وقد روى الحديث مسلم وغيره، وليس
فيه هذه الزيادة
و
www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=46237
Abu ubaidillah al salafy menyatakan:
Adapun perkataan al Hakim 268/1
setelah menyebut hadis tsb menyatakan: “Sahih menurut sarat periwayatan Muslim
“ mk tdk benar . Sekalipun Imam Dzahabi cocok pdnya . Sbb Ibn Ishak dijadikan
perawi Muslim hanya untuk hadis pendukung sebagaiamana telah di ingatkan
berkali –kali . Sebagian ulama juga mengeritik hadis ini . Sebab Ibn Ishak
bersendirian dlm menyebut kalimat :” Bila kami sedang melakukan salat “
Bahkan ada sebagian perawi dari Ibn
Ishak yg tdk menyebutnya ( tdk menyebut kalimat “Bila kamu sedang melakukan
salat “ ) ,,,,,,,,, sebagaimana di sebut oleh Ibn Qayyim dlm kitab jalaul afham
.
Hadis it juga di riwayatkan oleh
Muslim dan lainnya tp tanpa tamabahan itu
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jadi tamabahan “ Membaca shalawat
dlm salat itu hanya tambahan dari seorang perawi bernama Ibn Ishak. Sedemikian
ini di katakana hadis munkar “.
DR Abu Lubabah At thahir Shalih
Husain kepala bagian dirosah Islamiyah di Emirat menyatakan :
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى
التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ
كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
Mengghukumi perawi yang secara
sendirian meriwayatkan agar riwayatnya tertolak , dikatakan mungkar , syadz
memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
- حكم
تفرد الراوي بالحديث:
1- كراهية
المتقدمين لرواية الغريب:
كان المتقدمون من علماء الحديث يكرهون
رواية الغرائب وما تفرد به الرواة، ويعدونه من شَرِّ الحديث، كما قال الإمام مالك
رحمه الله: "شَرُّ العلم الغريبُ، وخيرُ العلم الظاهرُ الذي قد رواه الناس"
1،
Hukum hanya seorang perawi yang
meriwayatkan hadis.( tafarrud )
1. Ulama hadis dahulu tidak suka
atau benci terhadap riwayat gharib ( nyeleneh )
Ulama hadis dahulu benci terhadap
terhadap riwayat – riwayat yang gharib ( nyeleneh ) dan hadis yang di
riwayatkan oleh seorang perawi , lalu di anggap sebagai hadis yang terjelek
sebagaimana di katakan oleh Imam Malik rahimahullah: Ilmu terjelek adalah yang
gharib dan ilmu yang terbaik adalah yang tampak yang di riwayatkan oleh manusia.
( banyak ). 1
وقال سليمان الأعمش: »كانوا يكرهون
غريبَ الحديث«2،
Sulaiman al a`masy berkata : Mereka
tidak suka dengan hadis yang gharib 2.
مصنف ابن أبي شيبة (2/ 247)
- حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ
بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ،
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو،
قَالَ: أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ حَتَّى
جَلَسَ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمَّا السَّلَامُ
عَلَيْكَ فَقَدْ عَلِمْنَاهُ، وَأَمَّا الصَّلَاةُ فَأَخْبِرْنَا بِهَا، كَيْفَ
نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قَالَ: فَصَمَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَتَّى وَدِدْنَا أَنَّ الرَّجُلَ الَّذِي سَأَلَهُ لَمْ يَسْأَلْهُ،
ثُمَّ قَالَ: " إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَيَّ، فَقُولُوا: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ
الْأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى
آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"
-
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Intinya dlm hadis tsb sama dari
Uqbah bin Amar dan Muhammad Bin Ishak tp tidak ada tambahan ( bil kami sedang
menjalankan salat ).
Artinya bacaan shalawat dlm salat di
hadis itu tdk ada. Mestinya hrs sm, tdk boleh beda. Karena itu tdk bisa di buat
pegangan. Dan ini namanya kacau redaksi hadis .
سنن الدارقطني (2/ 169)
هَذَا إِسْنَادٌ حَسَنٌ مُتَّصِلٌ
Dlm sunan Daroquthni terdapat keterangan
sbb: INi sanad hasan yg bersambung.
Abd Rahman al faqih menyatakan :
إسناده حسن
" .
وقول الدارقطني هذا ، لا يمكن حمله على "
الحسن " الاصطلاحي ؛ وإنما هذا بمعنى الغريب أو المنكر ، على نحو ما يُعرف عن
المتقدمين
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=54111
Sanad nya hasan .
Perkataan Daroquthni sedemikian ini
tdk boleh di maksudkan hasan menurut istilah ahli hadis . Tp ini maksudnya
hadis nyeleneh, atau munkar sebagaimana di kenal di kalangan ahli hadis yg lalu
BIla hadis yg redaksinya kacau itu
di sahihkan , kita menyalahi kaidah ahli hadis , juga bertentangan dengan hadis
sahih lainnya sbb:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى
التَّمِيمِيُّ قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
الْمُجْمِرِ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْأَنْصَارِيَّ
وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ هُوَ الَّذِي كَانَ أُرِيَ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ
أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ
أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي مَجْلِسِ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ
لَهُ بَشِيرُ بْنُ سَعْدٍ أَمَرَنَا اللَّهُ تَعَالَى أَنَّ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قَالَ فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تَمَنَّيْنَا أَنَّهُ لَمْ يَسْأَلْهُ ثُمَّ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَالسَّلَامُ
كَمَا قَدْ عَلِمْتُمْ
(MUSLIM - 613) : Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata, saya membaca di hadapan
Malik dari Nu'aim bin Abdullah al-Mujmir bahwa Muhammad bin Abdullah bin Zaid
al-Anshari dan Abdullah bin Zaid yang dia adalah orang yang diberi petunjuk
dalam hal panggilan untuk shalat (adzan), dia telah menceritakannya dari Abu
Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendatangi kami sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir
bin Sa'ad berkata kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan
shalawat atasmu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi
berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga kami
berangan-angan bahwa dia tidak menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA
MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA
MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA
INNAKA HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan
berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi
berkah kepada keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan
salam sebagaimana yang telah kamu ketahui."
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dlm hadis riwayat Muslim yg terahir
ini pun tdk ada perintah membaca shalawat dlm salat. Karena itu , bila membaca
tasyahhud yg terahir sy hanya sampai bc syahadat . Untuk hadis yg lain
berkenaan dg ini akan sy kaji dlm TS berikutnya bersabarlah …………….
Bersambung ……….
Bgt juga masalah doa dlm tasyahud
akan sy kaji juga dlm TS berikutnya
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan