POSMETRO INFO - Tidak kurang
dari 1.000 Barisan Ansor Serba Guna (Banser) GP Ansor Kota dan Kabupaten Blitar
melakukan aksi unjuk rasa di Pemkab Blitar, Pemkot Blitar, DPRD Kabupaten
Blitar dan DPRD Kota Blitar, Rabu (30/9).
Ribuan Banser ini mensinyalir
bahwa paham komunis sudah mulai masuk ke Pemerintahan. Mulai dari PNS, TNI dan
Polri. Agenda besar dari komunis gaya baru ini
adalah akan menjadikan Indonesia
sebagai negara demokrasi berbasis komunis.
Aksi unjuk rasa di mulai dari
kantor Pemkab Blitar di Jalan Soedanco Supriadi Kota Blitar. Komandan Banser
Kabupaten Blitar, Imron Rosadi dalam orasinya mengajak masyarakat khusunya
warga NU untuk mewaspadai upaya-upaya untuk menumbuhkan kembali paham komunis.
"Jangan sepelekan paham
komunis. Kita mungkin mengira paham itu telah terkubur dalam-dalam pasca
runtuhnya beberapa negara komunis. Namun diam-diam mereka mulai membangun
kembali kekuatanya untuk menguasai sektor-sektor penting di tanah air," ujar
Imron.
Bahkan, lanjut Imron, saat
ini telah ada pejabat-pejabat tinggi berhaluan komunis yang menyusun strategi
untuk mengukuhkan ideologi komunis. Berdasarkan data yang dimiliki Banser Ansor
Kabupaten Blitar, saat ini tidak kurang dari 16,5 % penduduk indonesia yang
telah dimasuki paham komunis. Mereka mulai merancang strategi semi militer
seperti yang dilakukan pada tahun 1965.
Imron juga menjelaskan jika
strategi lain yang dilakukan komunis adalah dengan menguasai sektor-sektor
ekonomi. “Saat ini pengusaha Cina semakim menancapkan dominasi ekonominya di Indonesia . Selain
itu para pekerja asing dari Cina juga berdatangan ke Indonesia . Mereka menggeser tenaga
kerja terampil dari dalam negeri,” ujar Imron.
Untuk itu dalam Pers Relase
yang dibawa Banser ini, mereka menyerukan masyarakat untuk menguasai ekonomi
lokal serta menggusur pengusaha-pengusaha China
demi kemandirian dan kesejahteraan rakyat Indonesia . “Masyarakat Indonesia harus
mandiri di segala bidang, termasuk bidang ekonomi. Sebab ada kecurigaan ada
agenda tersembunyi di balik penguasaan sektor ekonomi oleh pengusaha Cina,”
imbuh Imron.
Pengunjuk rasa sempat ditemui
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, Mujiyanto.
Kepada pengunjuk rasa Mujiyanto berjanji untuk menolak setiap Ormas berhaluan
kiri. "Setiap Ormas yang ada di Kabupaten Blitar wajib melaporkan kegiatan
dan keberadaanya kepada Bakesbangpol. Untuk itu kami akan menolak setiap Ormas
yang berhaluan kiri di Blitar," ujarnya.
Sebelum beranjak dari kantor
Pemkab Blitar, pengunjuk rasa membakar bendera PKI dengan disaksikan Mujiyanto.
Setelah puas menyampaikan
aspirasinya, Banser bergerak menuju kantor DPRD Kota Blitar. Mereka berjalan
kaki sambil meneriakan yel yel anti PKI serta pekik Allahu Akbar. [bo]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan