Minggu, September 23, 2012

Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) V se-Jatim






Jombang, NU online
Sebanyak 3500 santri dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) V se-Jatim yang digelar di Kota santri Jombang.  Kegiatan yang digelar selama sepekan mulai 22-27 September ini dibuka Wakil Gubernur Jatim, Saifulla Yusuf alias Gus Ipul.

“Pospeda ke-5 ini adalah paggung untuk para santri, untuk membuktikan bahwa santri juga memiliki kemampuan dalam bidang olahh raga. Karenanaya saya berharap dalam even ini tidak ada lagi, atlet olah raga bon-bonan dari luar pondok pesantren,” pinta Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat membuka kegiatan yang dipusatkan di Alun alun Jombang, Sabtu (22/9) kemarin.

Gus Ipul berharap pekan olah raga bagi kalangan santri pondok pesantren ini bisa menjadi ajang kompetisi bagi santri dalam bidang olah raga. “Kalau santri pandai baca kitab, pidato sudah biasa, namun santri juga memiliki potensi dalam bidang olah raga ini luar biasa,”ujarnya.

Menandai dibukanya kegiatan 3 tahunan bagi santri pondok pesantren kemarin, ratusan pendekar pencak silat yang tergabung dalam IPSI Jombang melakukan atraksi. Para pendekar dari berbagai perguruan pencak yang berasal dari Pondok Pesantren di Jombang ini menampilkan atraksi jurus tunggal tangan kosong secara kolosal.

Sebelumnya, para kontingen dari kabupaten/kota melakukan defile atau arak-arakan keliling stadion. Ketika berada di depan tribun yang ditempati oleh Gus Ipul, para kontingen melambai-lambaikan tangan. Praktis, hal itu disambut lambaian tangan pula oleh Wagub dan sejumlah pejabat lain.

Kepala Kantor Kemenag Jombang, Bahrozi mengatakan, dalam pospeda V ini ada sebanyak 12 cabang Olah raga yang dilombakan. Antara lain, Sepakbola, Bola Voli, Bola Basket, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Sepak Takraw Pencak Silat, Catur, Karate dan Senam Santri.

Sedangkan untuk cabang Seni yang di lombakan ada 7 jenis lomba, yaitu Qasidah dan Santri Idol, Pidato 3 Bahasa, Kaligrafi Islam, Baca Puisi isi Al-Qur’an, Cipta Puisi isi Al-Qur’an, Seni Kriya Islami dan Fotografi Islami.

”Untuk kegiatan lomba seni ini di pusatkan di pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini,”ujarnya seraya mengatakan kegiatan ini akan berlangsung sekitar lima hari, mulai 22-27 September mendatang.

Tampak hadir dalam pembukaan pospeda V kemarin, Kakanwil kementrian Agama Jatim, H Sujak, Kepala Dinas Parbupora Jatim, Sugeng Riyono, Bupati Jombang Suyanto bersama seluruh Muspida, Anggota DPRD Propinsi Munjidah Wahab dan Ketua Pergunu, KH Asep Syaifudin Halim serta KH Azis Mashuri.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman

Komentarku ( Mahrus ali): 

Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) V se-Jatim yang digelar di Kota santri Jombang. Ini permulaan yang buruk dan nantinya akan berahir lebih buruk. Bukan permulaan baik yang berahir lebih baik. Sudah boleh di pandang bagaimana pola olahraga putri di sekitar kita. Aturan Islam di tanggalkan lalu aturan olahraga kafir di pakai. Aurat yang mesti ditutupi di buka untuk dipertontonkan di hadapan orang banyak bukan  orang sedikit . Ini   awal dosa besar yang takkan berahir. Ini gagasan budaya buruk yang harus di buang bukan di ikuti. Kembalilah kepada ayat:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا(33)

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta`atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Pergilah ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan