Admin di burdah25.multiply.com menulis sbb:
Banyak diantara kita sudah
mengira bahwa Dzurriyatur Rasul (keturunan dari pada nabi Muhammad SAW) itu
sudah tidak ada. Bahkan dengan mengatasnamakan perkembangan teknologi, banyak
diantara kaum muslimin dan muslimat yang tertipu dengan tipu daya yang tidak
beralasan. Terlebih lagi, semakin maraknya faham-faham yang tidak mempercayai
dzurriyatur rasul itu ada, membuat deretan pemahaman tentang ahlul bait semakin
rendah. Hanya dengan mengandalkan ‘bukti yang otentik’, banyak dari kalangan umat
islam meragukan atas keturunan Rasulullan SAW.
Apakah seperti ini
wajah umat islam sekarang? Wajah yang tidak mencintai Rasul-nya, dan dengan
rela membiarkan manusia yang agung terputus sanad-nya. Apakah mungkin Allah SWT
membiarkan keturunan sang ‘kekasih-nya’ terputus begitu saja ? Muslimin dan
muslimat yang dimuliakan Allah SWT, marilah kita kaji sejenak pembahasan
sejarah dibawah ini. Sesungguhnya Sayyidina Siti Fatimah r.a mempunya tiga
orang putra, Al Hasan r.a, Al Husain r.a serta Muhsin r.a. Dan dua orang putri
Ummu Kulsum r.a dan Zainab r.a. Adapun Sayyidina Hasan r.a dan husain r.a dalam
buku-buku sejarah dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlul Bait, yang meneruskan
keturunan Rasulullah SAW. Salah satu keistimewaan atau Fadhal Ikhtisos yang
didapat oleh Sayyidah Siti Fatimah r.a adalah bahwa keturunannya atau
Dzurriayturnya disebut sebagai Dzurriyah Rasulullah SAW. Sebagaimana sesuai
dengan keterangan Rasulullah SAW, bahwa anak-anak Fatimah r.a itu bernasab
kepada Rasulullah SAW. Sehingga berbeda dengan orang-orang lain yang bernasab
kepada ayahnya. Rasulullah SAW bersabda: Artinya:
“Semua bani Untsa (Manusia) mempunyai ikatan keturunan ke ayahnya,
kecuali anak-anak Fatimah, maka kepada akulah(Rasulullah SAW) bersambung ikatan
keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (H.R. Tobroni).
Imam Suyuti dalam kitab “Aljamik As Shohir” Juz 2 halaman 92.
Menerangkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda: Artinya: “Semua Bani Adam
(Manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah kecuali anak-anak Fatimah, maka
akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (Ikatan keturunan mereka).” (H.R.
At-Tobroni dan Abu Ya’la).
Dalam tafsir Al-Manar
Syekh Muhammad Abduh mengutip sabda Rasulullah SAW: Artinya: “Semua anak adam
(Manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya kecuali anak-anak Fatimah, maka
akulah(Rasulullah SAW) ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka".
Itulah sebabnya,
keturunan Sayyidah Siti Fatimah r.a (dalam hal ini para habib) disebut
Dzurriyyaturrosul atau keturunan Nabi Muhammad SAW. Dibawah ini nukilan Fatwa
dari seorang ulama besar dan mufti resmi kerajaan Saudi Arabia yang bermazhab
WAHABI, yaitu AL-Alamah Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baz yang dimuat
dalam majalah “AL-MAIDAH” hal 9 no 5692 tanggal 24 oktober 1982. Seorang dari
Irak menanyakan kepada beliau mengenai kebenaran golongan yang mengaku sebagai
Sayyid atau sebagai anak cucu keturunan Rasulullah SAW. Jawab Syeikh Abdul Aziz
Bin Baz: “Orang-orang seperti merka itu terdapat diberbagai tempat dan Negara.
Mereka juga dikenal dengan gelar “Syarif”.
Sebagaimana yang
dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, bahwa mereka itu berasal dari Ahlul
Baiti Rasulullah SAW. Diantara mereka ada yang sisilahnya berasal dari
Sayyidina Al-Hasan r.a dan ada yang berasal dari Sayyidina Al-Husain r.a. ada
yang dikenal dengan gelar Syarif dan juga dengan gelar Sayyid. Hal itu
merupakan kenyataan yang diketahui umum di negeri yaman dan negeri-negeri
lainnya. Adapun mengenai menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan
memberikan kepada mereka apa yang telah menjadi hak mereka, maka semua itu merupakan perbuatan baik. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW
berulang-ulang mewanti-wanti
“Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,… Kalian
kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,… Kalian kuingatkan kepada Allah akan
Ahlulbaitku,…”
Demikain sebagian dari
Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz mengenai masih adanya keturunan Rasulullah SAW.
Begitupun dengan Al-Allamah Dr. Muhamad Abduh Yamani, seorang ahli sejarah
Ahlul Bait. Beliau adalah mantan menteri penerangan kerajaan Saudi Arabia.
Dalam bukunya yang berjudul “Allimu Awladakum Mahabbatan Ahli Baitinnabi”
halaman 30 cetakan ke-2, ketika beliau membahas Sayyid dan Syarif, beliau
menulis: Sayyid dan syarif adalah keturunan Sayyidah Fatimah r.a dan Sayidina
Ali Karomawlloohi wajhah. Tidak ada beda antara kedua gelar dari segi nasab dan
kemuliaan hubungan dengan sayyidina Muhammad SAW. Mereka semua berasal dari
keturunan Rasulallah SAW dan dapat dihargai, dihormati dan dicintai serta
dimuliakan. Demikain sedikit keterangan Dr. Muhammad Abduh Yamani mengenai
keberadaan keturunan Siti Fatimah binti Rasulullah SAW yang tersebar diberbagai
Negara. Khususnya di Indonesia banyak yang menyebutnya dengan sebutan HABIB.
Delapan dari sembilan
wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa adalah keturunan
Rasulullah SAW. Karena jasa merekalah 90% dari rakyat Indonesia sekarang ( ±200
Juta) beragama Islam. Keberadaan mereka diIndonesia bagaikan penyelamat bangsa.
Hal ini sesuai dengan keterangan Rasulullah SAW, dimana beliau pernah bersabda:
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baiti ku diantara kalian
adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barang siapa menaikinya ia pun
selamat dan siapa pun tertinggal olehnya ia pun tenggelam” (H.R. Muslim)
Jelas sudah bahwa para
Habib adalah keturunan dari Rasulullah SAW berdasarkan keterangan diatas.
Semoga bagi mereka yang masih belum bisa mengakui bahwa Sayyid, Syarif dan juga
para Habaib adalah Dzurriyatur Rasul(Keturunan Nabi Muhammad SAW) Allah berikan
Taufiq serta Hidayah kepada mereka semua agar mereka selamat serta mendapatkan
keberkahan dalam hidup nya. Amin…..[1]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Admin menulis hadis sbb:
“Semua bani Untsa (Manusia) mempunyai ikatan keturunan ke ayahnya,
kecuali anak-anak Fatimah, maka kepada akulah(Rasulullah SAW) bersambung ikatan
keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (H.R. Tobroni).
Arabnya sbb:
كُلُّ بني أُنْثَى فَإِنَّ عَصَبَتَهُمْ لأَبِيهِمْ ،
مَا خَلا وَلَدَ فَاطِمَةَ فَإِنِّي أَنَا عَصَبَتَهُمْ ، وَأَنَا أَبُوهُمْ
".
Sanadnya sbb:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن زَكَرِيَّا الْغَلابِيُّ ،
حَدَّثَنَا بِشْرُ بن مِهْرَانَ ، حَدَّثَنَا شَرِيكُ بن عَبْدِ اللَّهِ ، عَنْ
شَبِيبِ بن غَرْقَدَةَ ، عَنِ الْمُسْتَظِلِّ بن حُصَيْنٍ ، عَنْ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ:
Bercerita kepada kami
Muhammad bin Zakariya Al gholabi, bercerita kepada kami Bisyir bin
Mahran, Bercerita kepada kami Syarik bin
Abdillah dari Syabib bin Ghorqodah dari Al mustadhil bin Hushain dari Umar ra
berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:
…………….
Jalaluddin Assuyuthi berkata:
أَخْرَجَهُ الطَّبْرَانِى (3/44 ، رقم 2631). قَالَ الْهَيْثَمِى (4/224): فِيْهِ بِشْرٌ بْنُ
مَهْرَانَ وَهُوَ مَتْرُوْكٌ.
Hadis tsb di ririwayatkann oleh Thabrani 44/3 – 2631. Al Haitsami
berkata: 224/4: Sanadnya terdapat
perawi bernama Bisyir bin Mahran
yang di tinggalkan oleh ulama.
Jadi hadis tsb lemah.
Ada hadis sbb:
كُلُّ بَنِى آدَمَ يَنْتَمُوْنَ إِلَى عَصَبَةٍ إِلاَّ وَلَدَ فَاطِمَةَ
فَأَنَا وَلِيُّهُمْ وَأَنَا عَصَبَتُهُمْ (الطَّبْرَانِى ، وَالْخَطِيْبُ عَنْ فَاطِمَةَ
بِنْتِ حُسَيْنٍ عَنْ فَاطِمَةَ اْلكُبْرَى)
Seluruh banu Adam
bersambung kepada ashobah atau keturunan lelaki
kecuali anak Fathimah, akulah
walinya dan aku ashobahnya . HR Thabrani
dari Fathimah binti Husain dari
Fathimah al kubro. [2] HR Abu Ya`la
6741, Al Khathib 285/11.
Al haitsami berkata:
Sanadnya terdapat perawi bernama Syaibah bin Nu`amah, tidak boleh berhujjah kepadanya [3]
Komentarku: Hadis tsb
lemah dan tidak bisa di buat pegangan.
Apa yang di nyatakan
oleh Imam Suyuthi dalam kitab “Aljamik As Shohir” Juz 2 halaman 92 dan Syaikh
Muhammad Abduh dalam tafsir Al-Manar tidak ada landasannya yang sahih, jadi
tidak usah di perhatikan lagi, dan tidak berdalil.
Sebab keturunan tidak
harus dari ayah tapi juga mungkin dari ibu
karena ayat:
وَإِنِّي
أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ(36)فَتَقَبَّلَهَا
رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا
زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا
رِزْقًا قَالَ يَامَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
dan aku ( ibu Maryam
) mohon perlindungan untuknya ( Maryam )
serta anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."Maka Tuhannya
menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan
pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap
Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.
Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan)
ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah".
Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.[4]
Nabi Isa juga termasuk
keturunan Maryam – dari ibunya dari seorang perempuan sekalipun tidak dari
ayahnya dan memang beliau di lahirkan tanpa ayah, cukup ibu belaka dan semua keturunan Rasulullah di manapun berada juga dari perempuan dan memang anak Rasulullah
yang lelaki meninggal seluruhnya .
Lihat firman Nya lagi:
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ ءَاتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي
نَبِيًّا(30)وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ
وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا(31)وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي
جَبَّارًا شَقِيًّا(32)وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ
وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا(33)ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ
الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ(34)
Berkata Isa:
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang nabi. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di
mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan
pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang
mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang
kebenarannya.[5]
قبر العذراء - إلى يسار الشارع
نجد درجاً ينزل إلى ساحة محاطة بالأسوار العالية. في آخر الباحة
ترتفع كنيسة مكرسة لانتقال العذراء. هذه الكنيسة كانت ملكا للفرنسيسكان منذ
عام ١٣٦٣م. وأخذها الروم عام ١٧٥٧م.
Kuburan
Ibu Maryam – ibu Nabi Isa as. dari
sumber Syi`ah dan saya tidak menjumpai data lagi kecuali dari padanya. Wallahu a`lam.
Jadi untuk anak khalifah
Usman bin Affan yang dari Ruqayyah atau Zainab, dan anak Fathimah bernama Ummu
Kultsum, Zainab dan Muhsin juga termasuk keturunan Rasulullah dan ini yang di tinggalkan banyak orang dan di
lupakannya. Sebab Khalifah Usman bin
Affan juga punya anak seperti Aban bin Usman bin Affan Al qurasyi
al umawi [1]
Amar bin Usman bin Affan [2]
Id bin Usman bin Affan [3]
Al walid bin Usman bin
Affan [4]
قبر العذراء - إلى يسار الشارع
نجد درجاً ينزل إلى ساحة محاطة بالأسوار العالية. في آخر الباحة
ترتفع كنيسة مكرسة لانتقال العذراء. هذه الكنيسة كانت ملكا للفرنسيسكان منذ
عام ١٣٦٣م. وأخذها الروم عام ١٧٥٧م.
Kuburan
Ibu Maryam – ibu Nabi Isa as. dari
sumber Syi`ah dan saya tidak menjumpai data lagi kecuali dari padanya. Wallahu a`lam.
Jadi untuk anak khalifah
Usman bin Affan yang dari Ruqayyah atau Zainab, dan anak Fathimah bernama Ummu
Kultsum, Zainab dan Muhsin juga termasuk keturunan Rasulullah dan ini yang di tinggalkan banyak orang dan di
lupakannya. Sebab Khalifah Usman bin
Affan juga punya anak seperti Aban bin Usman bin Affan Al qurasyi
al umawi [1]
Amar bin Usman bin Affan [2]
Id bin Usman bin Affan [3]
Al walid bin Usman bin
Affan [4]
Pergilah
ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com
Dan kliklah 4 shared mp3
jangan di panahnya.
Bersambung …………………..
[1] Tahdzib al kamal 16/2
[2] Tahdzib al kamal 339/2
[3] Tahdzib al kamal 439/2
[4] Tahdzib al kamal 409/18
[1] Tahdzib al kamal 16/2
[2] Tahdzib al kamal 339/2
[3] Tahdzib al kamal 439/2
[4] Tahdzib al kamal 409/18
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan