Menurut riwayat Syi`ah bukan riwayat Ahlussunnah, Ali bin
Abu Thalib pernah berhutbah sbb:
Kunci gaib, hanya aku yang tahu setelah Rasulullah SAW.
Aku adalah wali.
Aku yang menguasai Jembatan di atas Neraka Jahannam
Aku yang berkuasa di tempat hisab
Aku yang membagi jatah Surga dan Neraka.
Aku yang menumbuhkan daun – daun di pohon
Aku yang memancarkan air di mata air
Akulah teriakan dengan benar
Aku yang menguasai
sangka kala
Akulah yang mengeluarkan manusia dari kuburan
Aku yang menyelamatkan Nabi Nuh dan kaumnya
Aku yang mendirikan langit
Hisab seluruh manusia di tanganku
Aku adalah khalifah
Aku yang membikin
gunung – gunung tegak
Aku yang mengeluarkan buah
Aku yang menentukan mati
Aku yang menurunkan hujan
Aku mengetahui apa yang telah terjadi dan yang akan
terjadi
Aku siksaan Allah
Aku yang menghancurkan gunung
Akulah yang membikin gempa
Aku yang menghancurkan raja – raja
Aku yang bawa
Arasy
Aku yang diam dan Muhammad yang berbicara
Aku yang menyelamatkan Musa
Aku kenal bahasa burung
Aku yang mengetahui seluruh amal perbuatan manusia
Aku yang tahu jumlah mahluk
Aku bisa segala bahasa
Wa la haula walaa quwwata illa billah.
Komentarku ( Mahrus ali):
Itulah hutbah Ali
bin Abi Thalib menurut riwayat Syi`ah bukan ahlussunnah. Tiada ahli hadis dari
kalangan ahlussunnah yang meriwayatkan
seperti itu. Karena isinya mengandung kedustaan yang sangat, tidak jujur,
menipu umat bukan berkata benar kepada mereka.
Saya dapati
hutbah tsb dari situs ini, boleh di klik
juga.
Kata – kata dalam hutbah itu penuh kekufuran, tidak
Islami, penuh kesyirikan, sunyi dari tauhid dan membikin orang mempertuhankan
Ali bin Abi Thalib dan mengenyampingkan Allah, minta belas kasih kepada Ali
bukan pada Allah sebagaimana orang
kristen mempertuhankan kepada Isa al masih, orang yahudi menganggap Uzair
sebagai anak Allah. Ingatlah kepada ayat:
وَقَالَتِ
الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللهِ
ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ
قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera
Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah".
Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan
orang-orang kafir yang terdahulu. Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka
sampai berpaling?
Allah tidak punya istri sebagaimana ayat :
بَدِيعُ
السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ
صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ(101)
Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai
anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan
Dia mengetahui segala sesuatu.
وَأَنَّهُ
تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلاَ وَلَدًا(3)
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia
tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.
Rudi Juan
Carlos Sipahutarn menulis dalam berdoa
Bapa kami yang ada di Surga,
Engkaulah Allah yang memihak orang miskin,
bukan orang gila harta
Engkaulah Allah yang berdiri di sisi orang tertindas,
bukan orang gila kuasa
Engkaulah Allah yang berbelas kasih pada orang hina,
bukan orang gila hormat
Dimuliakanlah namaMu,
Di antara para petani, yang menggarap sawah-sawah yang
telah tergadai
Di lingkungan para buruh, yang harus berteduh di gubug
kumuh
Di kalangan anak desa, yang harus mandi di kali
tercemar
Di antara rakyat kecil, yang digusur atas nama
pembangunan
Datanglah kerajaanMu,
Yakni dunia baru berundang-undang cinta kasih
Yang berhaluan perdamaian,
bertatanan keadilan (more…)
Komentarku ( Mahrus ali):
Sayang sekali
dengan menyebut tuhan bapak di Surga.
Ini kedustaan bukan kejujuran,
penyimpangan bukan ajaran yang lurus.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan