Itulah perkatan Tim LBMNU Jember yang lucu, tidak serius, terkesan melawak.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sebetulnya apa yang di sampaikan
oleh LBM Jember ini mengetawakan sekali bukan pemikiran yang tepat tapi
salah total. . Di mana berdoa dengan
tawassul pada nabi atau para wali itulah yang jelas bid`ahnya , tapi di balik
seratus delapan puluh derajat lalu menyatakan anti tawassul adalah bid`ah .
Sekarang adakah ulama sebelum mereka
yang menyatakan seperti itu ?
Saya
belum menjumpai ulama yang
menyatakan seperti itu .
Jadi kalau memang anti tawassul di
katakan bid`ah , maka mana dalil
tawassul . Ternyata dalil – dalil
tawassul LBM Jember lemah seluruhnya ,
atau sanadnya cacat dan untuk mengulangi lagi keterangan nya akan membosankan
pembaca dan memakan halaman kertas yang
cukup banyak > lebih baik rujuklah di buku karya saya “Sesat tanpa sadar “
Dalam buku itu juga pembaca akan
mengerti betapa kelirunya orang – orang yang bertawassul dengan para wali yang
berada di bawah pusara . Dan para wali yang sudah meninggal dunia itu tidak
lagi mendengar sebagaimana ayat :
إِنَّكَ لاَ تُسْمِعُ
الْمَوْتَى
Maka
sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat
mendengar
وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ
مَنْ فِي اْلقُبُوْرِ
dan
kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat
mendengar.[1]
Al
hafizh Ibnu rajab berkata :
Pendapat Aisyah tentang mayat – mayat tidak mendengar
perkataan orang – orang hidup telah di cocoki
segolongan ulama dan di tarjih oleh Al Qadhi – Abu Ya`la dari tokoh – ashab kami dalam kitabnya : “ Al
jami`ul kabir “ Mereka berhujjah dengan landasan hujjah Aisyah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan