سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ
Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka
Hadis ini dla’if. Al-Maqashid al-Hasanah, as-Sakhawi,
579; adl-Dla’ifah,1502
شَاوِرُوْهُنَّ – يَعْنِي النِّسَاءَ - وَخَالِفُوْهُنَّ
Bermusyawarahlah dengan mereka – isteri-isterimu - tetapi
berselisihlah dengan pendapat mereka.
Hadis ini la ashla lahu (tidak ada asalnya). Al-Lu’lu’
al-Marshu’, 264; Tadzkiratu al-Maudlu’at, 128; al-Asrar al-Marfu’ah, 240.
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي إِذَا صَلُحَا صَلُحَ النَّاسُ اْلأُمَرَاءُ
وَالْفُقَهَاءُ (وفي لفظ) صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي إِذَا صَلُحَا، صَلُحَ
النَّاسُ: اْلأُمَرَاءُ وَالْعَلَمَاءُ
Ada dua golongan di antara ummatku, apabila keduanya
baik maka semua manusia akan baik; yaitu pemerintah dan ahli fiqh, dalam
riwayat yang lain diungkapkan dengan teks, Ada dua golongan di antara ummatku,
apabila keduanya baik maka semua manusia akan baik; yaitu pemerintah dan ulama’
Imam Ahmad mengatakan, salah seorang rawi hadis ini
pendusta dan tukang memalsukan hadis. Ibnu Ma’in dan ad-Daruquthni mengatakan
serupa dengan Imam Ahmad. Al-Albani mengatakan, hadis ini palsu. Takhrij
al-Ihya’, 1:6; adl-Dlu’afa’, 16
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Berpuasalah niscaya kau akan sehat
Hadis ini dla’if. Takhrij al-Ihya’, 3:87; Tadzkirah
al-Maudlu’at, 70; al-Maudlu’at, ash-Shaghani, 72.
طَلَبُ الْحَلاَلِ جِهَادٌ، وَإِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنِ
الْمُحْتَرِفِ
Mencari rizki yang halal adalah jihad, dan Allah
mencintai orang mukmin yang profesional
Hadis dl’aif. An-Nakhbat al-Bahiyah, as-Sanbawi, 57;
al-Kasyf al-Ilahi, 1:518; adl-Dla’ifah, 1301
عَلَيْكُمْ بِالشِّفَائَيْ: العَسَلُ وَالْقُرْآنُ
Hendaklah kalian menggunakan dua macam obat, madu dan
Alqur’an
Hadis ini dla’if. Ahadits Mu’allah Dhahiruha
ash-Shihhah, al-Wadi’i, 247; adl-Dla’ifah 1514
فِكْرَةُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادِةِ سِتِّيْنَ سَنَةً
Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadah enam
puluh tahun
Hadis ini maudlu’. Tanzih asy-Syari’ah, 2:305;
al-Fawa’id al-Majmu’ah, 723; Tartib al-Maudlu’at, 964.
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَنْ لَمْ يَرْضَ بِقَضَائِيْ وَيُصْبِرْ
عَلَى بَلاَئِيْ، فَلْيَلْتَمْسْ رَبّاً سِوَائِيْ
Allah tabaraka wa ta’ala berfirman; Barangsiapa yang
tidak ridla dengan keputusan-Ku, dan tidak sabar terhadap ujian (bala’)-Ku maka
hendaklah mencari tuhan selain-Ku.
Hadis ini dla’if. karena di dalam sanadnya ada Sa’id
bin Ziyad bin Hind, dia matruk. Majma’ az-Zawa’id, 7:207; Al-Kasyf al-Ilahi,
ath-Tharablusi, 1:625; Tadzkiratu al-Maudlu’at, 189. Al-Fawaid al-Majmu’ah,
746.
كَانَ إِذَا أَخَذَ مِنْ شَعْرِهِ أَوْ قَلَمَ أَظْفَارِهِ ، أَوِ
احْتَجَمَ بَعَثَ بِهِ إِلَى الْبَقِيْعِ فَدَفَنَ
Rasulullah saw apabila memotong rambutnya atau
memotong ujung kukunya, atau berbekam (mengeluarkan darah kotor) maka beliau
membawanya ke Baqi’ untuk menguburnya
Hadis ini Maudlu’. Al-‘Ilal, Ibnu Abi Hatim, 2:337;
adl-Dla’ifah, 713
كَمَا تَكُوْنُوْا يُوَلَّي عَلَيْكُمْ
Sebagaimana keadaan kalian, maka seperti kalianlah
yang dikuasakan untuk memimpin
Hadis ini dla’if. Kasyful Khafa’, 2:1997; al-Fawa’id
al-Majmu’ah, 624; Tadzkiratu al-Maudlu’at, 182.
لاَ تَجْعَلُوْا آخِرَ طَعَامِكُمْ مَاءً
Janganlah kau jadikan akhir dari makan kalian berupa
air.
Hadis ini tak ada asalnya. Adl-Dla’ifah, 2096
لاَ تُكْثِرُوا الْكَلاَمَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ، فَإِنَّ كَثْرَةُ
الْكَلاَمِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ، وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ
مِنَ اللهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي
Janganlah banyak bicara yang tidak mengandung dzikir
kepada Allah, karena kebanyakan bicara tanpa ingat (dzikir) kepada Allah itu
menjadikan keras hati, dan sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah
adalah yang hatinya keras.
Hadis dla’if, adl-Dla’ifah, 920.
لاَ صَلاَةَ لِجَارِ الْمَسْجِدِ إِلاَّ فِي الْمَسْجِدِ
Bagi tetangga masjid, tidak sah shalatnya kecuali
dilakukan di masjid
Hadis ini dla’if. Dli’af ad-Daruquthni, 362; al-La-ali’
al-Mashnu’ah, 2:16; al-‘Ilal al-Mutanahiyah, 1:693.
لِكُلِّ شَيْءٍ عُرُوْسٌ وَعُرُوْسُ الْقُرْآنِ الرَّحْمَنُ
Segala sesuatu memiliki pengantin, dan pengantinnya
Alqur’an adalah surat ar-Rahman
Hadis ini munkar. Adl-Dla’ifah, 1350
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ جَعَلَ النِّسَاءُ
وَالصِّبْيَانُ وَالْوَلاَئِدُ يَقُوْلُوْنَ :
طَـلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنـَا مِنْ ثَنِيـَّاتِ الْوَدَاعْ
وَجَبَ الشُّـكْرُ عَلَيْنَا مَـا دَعَـا للهِ دَاعْ
أَيـُّهَا الْمَبْـعُوْثُ فِيْنَا جِئْتَ بِاْلأَمْرِ الْمُطَاعْ
فَقَالَ لَهُنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : هَزُّوْا غَرَابِيْلَكُمْ بَارَكَ اللهُ
فِيْكُمْ
Ketika Rasulullah saw tiba di Madinah para perempuan
dan anak-anak mengalunkan syair;
Telah terbit rembulan bagi kami,
dari bukit al-Wada’
Kita semua harus bersyukur,
atas seruan kepada Allah oleh sang penyeru
Wahai Nabi yang diutus kepada kita,
Engkau datang membawa perintah untuk ditaati
Lalu Rasulullah saw bersabda kepada mereka,
“Goyang-goyangkanlah rebana kalian, semoga Allah memberkahi kalian
Hadis ini dla’if. Ibnu Taymiyah berkata tntang hal
ini;Hadis perempuan dan menabuh rebana di saat bergembira adalah sahih. Memang
di masa Rasulullah hal itu terjadi. Tetapi tentang sabda beliau,
“goyang-goyangkanlah rebana kalian” tidak dikenal adanya riwayat dari beliau.
Ahadits al-Qashash, Ibnu Taimiyah, 17. Tadzkiratu al-Maudlu’at, 196.
لَمُعَالَجَةُ مَلَكِ الْمَوْتِ أَشَدُّ مِنْ أَلْفِ ضَرْبَةٍ بِالسَّيْفِ
Pemrosesan Malaikat al-Maut (sakaratul maut)
benar-benar lebih pedih dari pada 1000 pukulan dengan pedang
Hadis dla’if jiddan. Tartib al-Maudlu’at, adz-Dzahabi,
1071; al-Maudlu’at, Ibnu al-Jauzi, 3:220
لَوْلاَكَ مَا خَلَقْتُ الدُّنْيَا
Kalau bukan karena kamu (Nabi Muhammad saw) niscaya
idak aku ciptakan dunia
Hadis maudlu’. Al-Lu’lu’ al-Marshu’, al-Musyaisyi,
454; Tartib al-Maudlu’at, 196; adl-Dla’ifah, 282.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan