Oleh Faizah
KATA SAMBUTAN
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين
الحق ليظهره على الدين كله، والحمد لله على ما قدره بحكمته من دقيق
الأمر وجله، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك كله، وله
الحمد كله، وبيده الخير كله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى
آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان وسلم تسليما.
.
Hampir semua orang memilih wajah
cemerlang, namun mereka bertanya, siapakah yang berwajah muram? Dan apa
penyebabnya? Oleh karenanya besok di
hari kiamat sudah tidak ada salon yang bikin orang jadi ganteng / cantik, maka
dari itu hindarilah larangan-larangan Allah dan jadilah orang yang baik, supaya
mendapat rahmat. Lihat Q.S. Ali Imron 105-108)
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَاخْتَلَفُواْ
مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
﴿١٠٥﴾يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ
وُجُوهُهُمْ أَكْفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا
كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ ﴿١٠٦﴾وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي
رَحْمَةِ اللّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿١٠٧﴾تِلْكَ آيَاتُ اللّهِ نَتْلُوهَا
عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَمَا اللّهُ يُرِيدُ ظُلْماً لِّلْعَالَمِينَ ﴿١٠٨﴾
105. Dan janganlah kamu menyerupai
orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang
jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
106. pada hari yang di waktu
itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun
orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa
kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu itu".107. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka
mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
108. Itulah ayat-ayat Allah,
Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah
berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.
Dari kesimpulan ayat tersebut, kita
dilarang untuk bercerai berai, berselisih setelah ada keterangan yang jelas.
Wajah-wajah orang kafir menjadi muram ketika melihat adzab sudah
dekat sebagaimana dijelaskan lagi oleh Allah dalam Q.S. Al-Mulk 27:
فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ
كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تَدَّعُونَ ﴿٢٧﴾
027. Ketika mereka melihat azab
(pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan
dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu
meminta-mintanya.
Wajah cemerlag itu bukan di dunia,
tapi di akhirat nanti).
Dalam menafsiri ayat-ayat
yang menerangkan wajah-wajah yang muram atau yang ada tanda bekas ruku’ dan
sujud itu nanti kelak di akhirat,
sebagaimana firman Allah QS. Al-Fath 29:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء
عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ
فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ
السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ
كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ
يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً ﴿٢٩﴾
029. Muhammad itu adalah utusan
Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.
Besok di hari kiamat, seluruh
anggota wudhu, akan memancarkan sinar (bercahaya) namun orang kafir yang tidak
pernah berwudlu, bagaimana bisa bersinar? Mereka cuma menyesal, lihat Q.S.
Al-Mulk 10-11 :
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا
فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿١٠﴾
010. Dan mereka berkata:
"Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
فَاعْتَرَفُوا بِذَنبِهِمْ فَسُحْقاً لِّأَصْحَابِ السَّعِيرِ
﴿١١﴾
011. Mereka mengakui dosa mereka. Maka
kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
Orang kafir besok dimasukkan ke
neraka, itu keadilan Allah, karena mereka menganggap dunia ini sebagai surga
(penuh kesenangan dan kebebasan) setiap hari yang dipikirkan cuma mengumpulkan
harta namun tidak dibuat haji, mendahulukan nafsunya daripada akhiratnya …..
Di saat orang-orang mukmin sama
mempersiapkan bekal untuk akhirat (banyak shalat, sedekah, hartanya digunakan
untuk perjuangan dan berhaji, menjalani perintah dan menjauhi larangan dengan
penuh ketaatan dan kesabaran.
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita bukan kesesatan sebagaimana
orang yang tidak mau beriman.
TAMU ALLAH YANG MABRUR
Siapa yang tidak ingin
menyempurnakan Rukun Islam yang kelima? Semua orang yang beriman, pasti
berusaha supaya bisa berziarah ke Baitullah yang di dalamnya terdapat maqam
Ibrahim, dan Allah menjadikan tempat itu penuh berkah dan sebagai petunjuk bagi
seluruh alam. Semua orang yang memasukinya (Baitullah) akan merasa aman dan
Allah mewajibkan berhaji sebagaimana firman-Nya (QS. Ali Imran 96-100):
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ
مُبَارَكاً وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ ﴿٩٦﴾
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن
دَخَلَهُ كَانَ آمِناً وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ
إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٩٧﴾
096. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
097. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ
اللّهِ وَاللّهُ شَهِيدٌ عَلَى مَا تَعْمَلُونَ ﴿٩٨﴾
098. Katakanlah: "Hai Ahli
Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha menyaksikan apa
yang kamu kerjakan?"
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ
اللّهِ مَنْ آمَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجاً وَأَنتُمْ شُهَدَاء وَمَا اللّهُ
بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ ﴿٩٩﴾
099. Katakanlah: "Hai Ahli
Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah
beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?"
Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقاً
مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
﴿١٠٠﴾
100. Hai orang-orang yang beriman,
jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya
mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Ali
imran
Dalam mentaati perintah berhaji ini:
1) ada yang karena semangat (menyisihkan hasil kerja /menabung dan banyak
berdo’a, 2) Ada
yang sengaja / nekat menjual rumahnya dibuat hajji dia memilih tempat yang
secukupnya saja. 3) Kaya harta faqir iman, sehingga kehidupannya disibukkan
dengan urusan dunia, yang keluar hanya alasan-alasan belaka. Kasihan sekali
orang seperti ini.
Adapun orang yang No. 1) Dia bisa
berhaji disebabkan karena benar-benar
ingin berhaji dengan cara menabung, berdo’a dan lain-lain.
Dan Allah mengabulkan do’a-do’a
hamba-Nya.
Lihat Q.S. Al-Baqarah 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ
دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي
لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Yang No. 2) Dia berhaji dengan menjual
rumah dan memilih tempat yang secukupnya saja, mungkin dia berpedoman ayat “In
tanshurullah yanshurkum”, yang artinya: Apabila kalian menolong Allah, maka
Allah akan menolongmu.
Apalagi Rasul pernah berpesan
jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing / anak jalan.
Orang yang No. 3) Cuma mengeluarkan
beberapa alas an dan tidak melaksanakan haji , dia lupa mungkin dengan ancaman
Allah (akan datang fitnah/peringatan / adzab. Lihat QS. At-Taubah 24:
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ
وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ
تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ
وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ
بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٤﴾
024. Katakanlah: "Jika
bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik.
a}Melaksanakan perintah Allah
membutuhkan kesabaran.
Suatu contoh orang
melaksanakan perintah berhaji/umrah, belum cukup dengan mengeluarkan uang saja
meskipun berjuta-juta, namun masih membutuhkan tenaga dan semangat dalam
beribadah, sehingga bisa menghindari larangan-larangan dan melaksanakan
perintah-perintah Nya .Contoh,perintah menyempurnakan Hajji dan Umrah [QS
Albaqarah 196]
1) Menyempurnakan haji dan umrah. Lihat Q.S. Al-Baqarah 196:
وَأَتِمُّواْ
الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ
الْهَدْيِ وَلاَ تَحْلِقُواْ رُؤُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ
فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن
صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ
إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ
ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ
كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿١٩٦﴾
196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena
Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka
(sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang
sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya
berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah
(merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji
(didalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat.
Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib
berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah
pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban
membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar)
Masjidil-haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. Baqarah
2]-
Menghindari
perkataan-perkataan yang jorok, sex, maksiat / bertengkar dalam melakukan
ibadah haji, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah dalam QS. Al-Baqarah
197:
الْحَجُّ
أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ
فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ
اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا
أُوْلِي الأَلْبَابِ ﴿١٩٧﴾
197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,
barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka
tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa
mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. Baqarah 197
cc- Banyaklah
berdzikir (ketika di Masy’aril Haram) setelah itu mohonlah ampunan (beristighfar)
sebagaimana firman Allah QS. Al-Baqarah 198-199:
لَيْسَ
عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُواْ فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُم
مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُواْ اللّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ
كَمَا هَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّآلِّينَ ﴿١٩٨﴾
198. Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari `Arafah,
berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut)
Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum
itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
Baqarah
ثُمَّ أَفِيضُواْ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ
النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٩٩﴾
199. Kemudian bertolaklah kamu dari
tempat bertolaknya orang-orang banyak (`Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bila selesai menjalankan
ibadah haji berdzikirlah kepada Allah, sebagaimana Allah menjelaskan diantara
mereka ada yang berdo’a untuk dunia saja. Maka di akhirat, dia tidak mendapat
bagian apa-apa. Adapun yang berdo’a untuk dunia dan akhirat, maka Allah akan
membalas mereka dari apa yang telah mereka kerjakan. Lihat Q.S. Al-Baqarah 200-202:
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُواْ اللّهَ
كَذِكْرِكُمْ آبَاءكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْراً فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ ﴿٢٠٠﴾
200. Apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu
menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah
lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo`a: "Ya
Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya
bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Baqarah
وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿٢٠١﴾
201. Dan di antara mereka ada orang
yang berdo`a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
أُولَـئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ
سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿٢٠٢﴾
202. Mereka itulah orang-orang yang
mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.Baqarah
Semoga saja kita dimudahkan oleh
Allah untuk melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Bagi yang belum berhaji perlu adanya
peningkatan, baik dalam perjuangan dan semangat dalam mencari ridha Allah serta
banyak berdo’a, agar bisa menyempurnakan rukun Islam yang ke 5. Bagi yang sudah
berhaji, semoga saja hajinya mabrur. Amin.Karena balasan bagi orang yang
Hajjinya mabrur,adalah surga.
Wassalam
Alamat Blog: www.faizahmahrus.blogspot.com
Bila terdapat khilaf mohon diralat.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan