REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT--Demo menentang film ''Innocence
of Muslim" dan kedatangan Paus di kota Beirut, Lebanon, pada Jumat, (14/9)
berakhir ricuh. Akibat insiden itu, satu orang demonstran dilaporkan tewas dan
dua lainnya terluka.
Sebuah sumber keamanan mengatakan pria itu tewas ketika para demonstran berusaha menyerbu sebuah gedung pemerintah di kota itu. Tidak hanya itu, massa juga sempat membakar restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) di kota tersebut.
Dalam aksinya itu, massa sempat meneriakkan slogan-slogan mengecam film ''Innocence of Muslims'' dan anti-Paus (tokoh suci umat Katholik di Vatikan). ''Kami tidak ingin Paus. Kami juga tidak suka Islam dihina,'' kata demonstran.
Seperti diketahui, insiden itu terjadi saat Paus Benediktus memulai kunjungan tiga hari ke Lebanon. Selain itu, kericuhan ini juga merupakan bentuk kemarahan atas film tersebut.
Saksi mata melaporkan suara tembakan sempat terdengar di lokasi kejadian. Kantor berita The Lebanese Broadcasting Corporation International (LBCI) melaporkan para penyerang tak dikenal melepaskan tembakan di dekat Serail, Tripoli. Hal inilah yang mendorong pasukan keamanan untuk menembakkan tembakan untuk membubarkan massa.
Sebelumnya, demo juga terjadi di beberapa negara seperti Libya, Mesir dan Yaman. Demo tersebut akhirnya berujung ricuh dan menewaskan beberapa orang termasuk duta besar AS Christopher Stevens.
Sebuah sumber keamanan mengatakan pria itu tewas ketika para demonstran berusaha menyerbu sebuah gedung pemerintah di kota itu. Tidak hanya itu, massa juga sempat membakar restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) di kota tersebut.
Dalam aksinya itu, massa sempat meneriakkan slogan-slogan mengecam film ''Innocence of Muslims'' dan anti-Paus (tokoh suci umat Katholik di Vatikan). ''Kami tidak ingin Paus. Kami juga tidak suka Islam dihina,'' kata demonstran.
Seperti diketahui, insiden itu terjadi saat Paus Benediktus memulai kunjungan tiga hari ke Lebanon. Selain itu, kericuhan ini juga merupakan bentuk kemarahan atas film tersebut.
Saksi mata melaporkan suara tembakan sempat terdengar di lokasi kejadian. Kantor berita The Lebanese Broadcasting Corporation International (LBCI) melaporkan para penyerang tak dikenal melepaskan tembakan di dekat Serail, Tripoli. Hal inilah yang mendorong pasukan keamanan untuk menembakkan tembakan untuk membubarkan massa.
Sebelumnya, demo juga terjadi di beberapa negara seperti Libya, Mesir dan Yaman. Demo tersebut akhirnya berujung ricuh dan menewaskan beberapa orang termasuk duta besar AS Christopher Stevens.
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Reporter: Umi Lailatul
Komentarku ( Mahrus ali):
Ternyata film yang menghina Nabi SAW ini, bukan memujinya
di danai oleh kalangan Yahudi bukan muslimin atau munafkin. Dan sudah jelas ,
tidak samar lagi, Yahudi adalah musuh kaum muslim yang sangat getol sebagaimana
penyebaran Syi`ah di Indonesia juga di danai oleh USAID yang Yahudi. Ingatlah
firmanNya:
لَتَجِدَنَّ
أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ
أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ
الَّذِينَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ
وَرُهْبَاناً وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ ﴿٨٢﴾
082. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling
keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi
dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat
persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan
karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan
rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Maidah
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan