Kata sambutan:
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ َنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا فمَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Segala
puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan dan ampunan
kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan
kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang
disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk
(hidayah). Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk di
sembah, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du
Oleh karenanya perjuangan dan doa serta
kasih sayang dari orang tua sangat di butuhkan oleh anak-anak nya,maka
dari itu barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang[kepada
anak]maka Allah tidak belas kasih kepadanya.
Dalam meraih kesuksesan anak,maka sebagai orang tua hendak nya melaksanakan kewajiban nya dengan
baik,Karena anak di lahirkan dalam keadaan suci,maka terserah yang
mengarahkan/yang mendidiknya. Terutama seorang ibu,karena yang
mengandung ,yang melahirkan dan membesar kannya serta
mendidiknya ,semuanya membutuh kan perjuangan dan kesabaran.Bila sudah
tamyiz,maka orang tua hendaknya memberi nasihat sebagaimana Luqman memberi nasihat kepada anaknya ,lihat QS Luqman 12-19
وَإِذْ
قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ
بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ(13)وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي
عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ(14)
وَإِنْ
جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا
تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ
مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(15) يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ
مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي
الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ
خَبِيرٌ(16)يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ
الْأُمُورِ(17)وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي
الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ
فَخُورٍ(18)وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ
الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ(19)
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.[1]
Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam
bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.[2]
Apabila sudah waktunya menikah,maka seorang Ayah hendaknya memahami kehendak sang putri .Sebagaimana yang telah di laksanakan oleh Nabi Syuaib .lihat QS Al qashash 25-27.
فَجَاءتْهُ
إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاء قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ
لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ
الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ﴿٢٥﴾
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ ﴿٢٦﴾
قَالَ
إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَى أَن
تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْراً فَمِنْ عِندِكَ
وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ
الصَّالِحِينَ ﴿٢٧﴾
025.
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu
berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu
agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak)
kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu`aib) dan menceritakan
kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu`aib berkata: "Janganlah kamu
takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu".
026.
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Wahai bapakku, ambillah
ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang
yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya".
027.
Berkatalah dia (N.Syu`aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu
dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu
bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka
itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak ingin memberatkan
kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
baik". Qashash27
Adanya
di anjurkan untuk segera menikahkan anak , karena khawatir berbuat
kerusakan di atas bumi,dahulukan agamanya[ calon menantu]. Apabila
agamanya sudah kamu anggap baik ,maka nikahkanlah.meskipun dia tidak
kaya. Kalau dia syirik memang di larang sebagaimana firman Allah dalam QS Albaqarah 221
وَلاَ
تَنكِحُواْ الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ
مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلاَ تُنكِحُواْ الْمُشِرِكِينَ
حَتَّى يُؤْمِنُواْ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكٍ وَلَوْ
أَعْجَبَكُمْ أُوْلَـئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللّهُ يَدْعُوَ
إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ
لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ﴿٢٢١﴾
221.
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik
walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah
mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran. Baqarah. 221
Adapun wanita yang di pilih oleh Nabi Musa ,memiliki keistimewaan al:1-Anak nya orang yang shalih 2-Taat kepada orang tuanya 3-Bisa menjaga diri dari lelaki lain 4- Pemalu 5-Suka membalas budi seseorang
Allah berfirman QS Alqashash 23-25.
وَلَمَّا
وَرَدَ مَاء مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِّنَ النَّاسِ يَسْقُونَ
وَوَجَدَ مِن دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا
قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّى
يُصْدِرَ الرِّعَاء وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِي
رٌ ﴿٢٣﴾
023.
Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai
di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat
(ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?"
Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami),
sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak
kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya".
فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ ﴿٢٤﴾
024.
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian
dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdo`a: "Ya Tuhanku sesungguhnya
aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".
فَجَاءتْهُ
إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاء قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ
لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ
الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ﴿٢٥﴾
025.
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu
berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu
agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak)
kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu`aib) dan menceritakan
kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu`aib berkata: "Janganlah kamu
takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu". Qashash 25.
Ternyata
5 keistimewaan istri Nabi Musa ,ada rahasia di balik itu:1-karena nasab
juga berpengaruh kepada keturunan.2-Anak yang suka membantu
/meringankan beban orang tua, ber arti anak yang taat.karena anak yang durhaka ,sengsara dunia akhiratnya. 3-Wanita
yang tidak bisa menjaga diri dari lelaki lain,banyak yang menjadi
korban[suka ber gaul bebas yang akhirnya hamil di luar nikah]4-Wanita
yang tidak punya rasa malu,menganggap laki-laki lain itu seperti
saudara/suaminya sendiri,tidak kenal ayat hijab,wanita seperti ini tidak
memiliki keimanan,Allah cemburu begitu juga suaminya. 5-Suka
membalas budi seseorang,ber arti dia suka berterima
kasih,dermawan,murah hati. Adapun Nabi Musa as di beri istri shalikhah
setelah banyak perjuangan dan kesabaran,lihat QS Alqashash 20-21.
وَجَاء
رَجُلٌ مِّنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَى قَالَ يَا مُوسَى إِنَّ
الْمَلَأَ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَاخْرُجْ إِنِّي لَكَ مِنَ
النَّاصِحِينَ ﴿٢٠﴾
020.
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya
berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding
tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini)
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat
kepadamu".QSAlqashash 20.
فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفاً يَتَرَقَّبُ قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ﴿
٢١﴾
021.
Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu
dengan khawatir, dia berdo`a: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari
orang-orang yang zalim itu".QSAlqashash 21.
Hal ini mirip dengan QSAnnur26.
الْخَبِيثَاتُ
لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ
لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُوْلَئِكَ مُبَرَّؤُونَ
مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَر
ِزْقٌ كَرِيمٌ ﴿٢٦﴾
026.
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki
yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi
mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).QSAnnur 26.
Yang
perlu di perhatikan lagi,adalah mempertahankan keimanan sebagaimana
ketika N.Ya’qub menjelang wafatNya ,lihat QS Albqarah 133-134.
أَمْ
كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ
مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ
آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً
وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ ﴿١٣٣﴾
133. Adakah
kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia
berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?"
Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya
tunduk patuh kepada-Nya."
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُم مَّا كَسَبْتُمْ وَلاَ تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٣٤﴾
134.
Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan
bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Kalau Nabi masih memikirkan tentang keimanan anak-anakNya,bagaimana dengan keturunan kita?
Saya berharap semoga para pembaca bisa mendapatkan man
faat,dan mendapat hidayah sehingga bertambah baik.Amin.
faat,dan mendapat hidayah sehingga bertambah baik.Amin.
Wassalam
alamat blog;www.faizahmahrus blogspot.com.
Anak yang Taat
Anak yang Taat
Semua
orang menyukai anak yang taat, oleh sebab itu Allah memberi contoh
kepada kita agar mentaati perintah-perintah-Nya, begitu juga sebagai
orang tua jangan lupa berdo’a.
Ingatlah cerita Nabi Ibrahim A.S. dan Ismail ketika masih kanak-kanak, Lihat (QS. AshShoffat 100-102)
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ فَلَمَّا
بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ
أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا
تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar[1283].
102.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
[1283] Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.
Nabi
Ibrahim berdo’a ingin punya anak yang shalih, lantas di kabulkan oleh
Allah dan lahirlah Ismail yang sangat sabar. Setelah itu di uji oleh
Allah agar menyembelih Ismail yang sangat di sayangi, namun Nabi Ibrahim
tetap bertanya dulu kepada Ismail yang masih kanak-kanak, setelah
Ismail mempersilahkan ayahnya agar melaksanakan penyembelihan atas
dirinya, maka dilaksanakan dengan penuh ketaatan (tidak ada paksaan)
dijelaskan dalam Q.S. Ash-Shoffat 103-111
فَلَمَّا
أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ ﴿١٠٣﴾وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا
إِبْرَاهِيمُ ﴿١٠٤﴾قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي
الْمُحْسِنِينَ ﴿١٠٥﴾إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ
﴿١٠٦﴾وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ﴿١٠٧﴾وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي
الْآخِرِينَ ﴿١٠٨﴾سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ﴿١٠٩﴾كَذَلِكَ نَجْزِي
الْمُحْسِنِينَ ﴿١١٠﴾إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١١﴾
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105.
Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[1284]
Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi
itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya.
[1285]
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah
melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah
menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi
dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.
Setelah
Allah mengetahui ketaatan mereka berdua, lantas Ismail diganti dengan
domba, dan Nabi Ibrahim dinyatakan selamat dan termasuk orang yang
benar-benar beriman.
Kalau Nabi Ibrahim diperintah menyembelih putra kesayangannya lantas kita? diperintah untuk menyembelih hewan qurban, sebagaimana di sebutkan dalam (Q.S. Al-Kautsar 2)
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾
002. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. {QSAl Kautsar2}
Mengingat
perintah korban sangat di anjurkan, maka Rasulullah tidak pernah
meninggalkannya, . karena taat kepada Allah. Begitu juga ketaatan /
kedurhakaan seorang ibu, akan
diwarisi oleh sang anak. Suatu contoh anaknya Nabi Nuh a.s yang di
tenggelamkan oleh Allah bersama ibunya (sudah saya cantuman dalam judul
Persiapkan Diri Kita Untuk Masa Depan (QS.Hud 41-43). Dia mati dalam
keadaan kafir, karena ibunya sudah dinyatakan oleh Allah sebagai
penduduk neraka sebagaimana Firman Allah (QS. At-Takhrim 10).
ضَرَبَ
اللَّهُ مَثَلاً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ
لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ
فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئاً وَقِيلَ
ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ ﴿١٠﴾
010. Allah
membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir.
Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara
hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua
suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun
dari (siksa) Allah; dan dikatakan(kepada keduanya); "Masuklah ke neraka
bersama orang-orang yang masuk neraka)". Tahrim 10)
Allah
juga menyebutkan ketaatan Asiyah - istri Raja Fir aun yang mengaku
Tuhan, Asiyah tetap mempertahankan keimanannya dan tetap berdo’a,
sebagaimana disebutkan dalam Q.S. At-Tahrim 11.
وَضَرَبَ
اللَّهُ مَثَلاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ
رَبِّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرْعَوْنَ
وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ﴿١١﴾
011.
Dan Allah membuat isteri Fir`aun perumpamaan bagi orang-orang yang
beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah
di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir`aun dan
perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim", Tahrim11
Semoga
cerita-cerita yang saya cantumkan dalam pelajaran ini bisa di ambil
sebagai konsep hidup. Inilah salah satu factor kesalihan anak yang banyak menjadi keinginan orang tua.Semuanya butuh untuk mengenang riwayat hidup para nabi dan keluarganya. Ingatlah firman Allah :
لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثاً
يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ
شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿١١١﴾
111.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman. QS.Yusuf.111
Wassalam
Wassalam
Alamat blog www.faizahmahrus.blogspot.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan