Jakarta, NU Online
Bagaimana ya rasanya punya ayah atau keluarga yang diyakini publik menjadi kekasih Allah. Apa didalam lingkungan keluarga juga penuh peristiwa ajaib yang hanya bisa dilakukan oleh mereka-mereka yang diberi kelebihan.
Bagi orang-orang biasa, bisa bersalaman dan mencium tangah seorang yang dipercaya sebagai wali rasanya sudah seperti memperoleh berkah yang luar biasa. Lalu bagaimana sebenarnya keluarga mereka menjalani kehidupannya, bergaul dan bercengkerama. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menimbulkan rasa penasaran yang luar biasa.
Pada sebuah kesempatan dalam acara Muslimat NU, NU Online meminta komentar kepada Hj Shinta Nuriyah, istri Gus Dur tentang pendapat yang mengatakan Gus Dur merupakan seorang wali, wali bukan sembarang wali, tetapi memiliki derajat kewalian yang tinggi dalam struktur hierarki wali.
“Ya, Gus Dur itu wali, wali muridnya anak-anak,” katanya sambil tertawa renyah.
Ia menjelaskan, keseharian Gus Dur sebagai suami seperti layaknya keluarga yang lain. Demikian pula terhadap anak-anaknya.
Masih penasaran, NU Online pun mencoba melakukan konfirmasi dengan Alisa Wahid, putri pertama Gus Dur.
“Ngak ada yang aneh dengan kehidupan Bapak,”
Ia mengaku tidak pernah menyaksikan langsung karomah-karomah yang dilakukan Gus Dur, tetapi ia sering mendengar testimoni dari para sahabat dan pengikut Gus Dur tentang kewalian yang dimiliki Presiden ke-4 RI ini.
Alisa bahkan mengaku sampai saat ini ia belum pernah bermimpi bertemu dengan ayahnya. “Yang sering dimimpiin Bapak itu Yenny dan Anita. Diingatkan untuk begini-begini. Kalau saya malah tidak pernah,“ tuturnya.
Tetapi ia malah bersyukur tidak bermimpi hal ini malah bisa mengingatkan kenangan masa lalunya ketika masih bersama dan menjadi sedih. “Mungkin Bapak tahu kalau saya malah sedih kalau bermimpi,“ paparnya.
Sebagai gambaran kehidupan Gus Dur, dalam biografinya, dikisahkan pada awal-awal pernikahan, ketika keluarga muda tersebut masih tinggal di Jombang, mereka berjuang mengatasi hidup., untuk mencukupi biaya hidup, mereka berjualan kacang goreng. Shinta yang menggoreng dan membungkus sedangkan Gus Dur yang mengedarkannya berkeliling dengan vespanya.
Karena memiliki tubuh tambun dan tidak tahan panas, salah satu tugas Gus Dur di rumah adalah yang terkait dengan segala hal yang basah-basah, diantaranya adalah mencuci pakaian.
Penulis: Mukafi Niam
Bagaimana ya rasanya punya ayah atau keluarga yang diyakini publik menjadi kekasih Allah. Apa didalam lingkungan keluarga juga penuh peristiwa ajaib yang hanya bisa dilakukan oleh mereka-mereka yang diberi kelebihan.
Bagi orang-orang biasa, bisa bersalaman dan mencium tangah seorang yang dipercaya sebagai wali rasanya sudah seperti memperoleh berkah yang luar biasa. Lalu bagaimana sebenarnya keluarga mereka menjalani kehidupannya, bergaul dan bercengkerama. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menimbulkan rasa penasaran yang luar biasa.
Pada sebuah kesempatan dalam acara Muslimat NU, NU Online meminta komentar kepada Hj Shinta Nuriyah, istri Gus Dur tentang pendapat yang mengatakan Gus Dur merupakan seorang wali, wali bukan sembarang wali, tetapi memiliki derajat kewalian yang tinggi dalam struktur hierarki wali.
“Ya, Gus Dur itu wali, wali muridnya anak-anak,” katanya sambil tertawa renyah.
Ia menjelaskan, keseharian Gus Dur sebagai suami seperti layaknya keluarga yang lain. Demikian pula terhadap anak-anaknya.
Masih penasaran, NU Online pun mencoba melakukan konfirmasi dengan Alisa Wahid, putri pertama Gus Dur.
“Ngak ada yang aneh dengan kehidupan Bapak,”
Ia mengaku tidak pernah menyaksikan langsung karomah-karomah yang dilakukan Gus Dur, tetapi ia sering mendengar testimoni dari para sahabat dan pengikut Gus Dur tentang kewalian yang dimiliki Presiden ke-4 RI ini.
Alisa bahkan mengaku sampai saat ini ia belum pernah bermimpi bertemu dengan ayahnya. “Yang sering dimimpiin Bapak itu Yenny dan Anita. Diingatkan untuk begini-begini. Kalau saya malah tidak pernah,“ tuturnya.
Tetapi ia malah bersyukur tidak bermimpi hal ini malah bisa mengingatkan kenangan masa lalunya ketika masih bersama dan menjadi sedih. “Mungkin Bapak tahu kalau saya malah sedih kalau bermimpi,“ paparnya.
Sebagai gambaran kehidupan Gus Dur, dalam biografinya, dikisahkan pada awal-awal pernikahan, ketika keluarga muda tersebut masih tinggal di Jombang, mereka berjuang mengatasi hidup., untuk mencukupi biaya hidup, mereka berjualan kacang goreng. Shinta yang menggoreng dan membungkus sedangkan Gus Dur yang mengedarkannya berkeliling dengan vespanya.
Karena memiliki tubuh tambun dan tidak tahan panas, salah satu tugas Gus Dur di rumah adalah yang terkait dengan segala hal yang basah-basah, diantaranya adalah mencuci pakaian.
Penulis: Mukafi Niam
Komentar(1 komentar)
Kamis, 20/09/2012 04:47
Nama: mustofa
Rahasia Wali
Al-Hikam: "Maha Suci Tuhan yg menutupi keistimewaan hamba-Nya dengan tebalnya sifat2 manusiawi"
Rahasia Wali
Al-Hikam: "Maha Suci Tuhan yg menutupi keistimewaan hamba-Nya dengan tebalnya sifat2 manusiawi"
Komentarku ( Mahrus ali):
Setahu saya, tiada tanda kewalian
yang saya lihat dari Gusdur. Ada juga kiyai NU yang tidak cocok dengannya
seperti kiyai As`ad , begitu juga kiyai yang dibalik pendirian PKNU, kesan saya
begitu. Banyak hal dari perilaku GUS dur
yang menyalahi sariat, bukan cocok dengannya. Suatu misal mendukung Inul
yang ngebor, disaat Oma irama ttidak suka kepadanya dan mencegahnya untukberbuat seperti itu. FPI mau dibubarkan,
disaat Greja di suruh jaga. Boleh baca
lagi disini:
Dengarkan juga mp3 saya di www.mantankyainu2.blogspot.com.
CD ke:
25
Koreksi
perilaku Gusdur
Gusdur
pergi kedukun .
Gusdur
baca solawat Badar.
kesirikan dlm berorganesasi
Demokrasi
politik zionesme Yahudi
Pengikut
syi`ah sujud ke:tika nama
Imamnya
di sebut.
CD ke: 27
Gusdur kekasih atau musuh Allah ?
Jilid ke: II
Koreksi
pernyataan Gusdur
Gusdurdiberkati di greja
kristiani
Gusdur mendapat hadiyah
nobel
dari
Yahudi
CD ke: 26
1. Munajat Gusdur.
2.Tata cara berdoa
3.Doa mati mesti bawa iman
4.Pro kontra tentang
ijtihad
Bila anda telah mendengarkannya,anda
akan tahu bisa menilai siapakah dia?
Pergilah
ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com
Dan kliklah 4 shared mp3
jangan di panahnya.
Artikel Terkait
Bismillah,
BalasHapusGus Dur wali???? Ya saya sependapat seperti kata istrinya wali muridnya anak-anak.
Waliyulloh??? Gampang untuk mengetahuinya, yaitu Cocokkan tutur katanya, perbuatannya, pendapat-pendapatnya, perilakunya. Apabila sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah mungkin benar itulah waliyulloh, tetapi apabila bertabrakan dengan Al Qur'an dan Al Hadist sebagaimana pemahaman para salafush sholih,bahkan apabila mengajak kepada kemungkaran, kesyirikan ya pasti bukan wali, tapi wali syetan. Maka silahkan cocokkan saja bagaimana beliau (Gus Dur). Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan.