Hadis – hadis populer tapi lemah[1]
آخِرُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ مِنْ جُهَيْنَةٍ، يُقَالُ لَهُ:
جُهَيْنَةٌ، فَيَسْأَلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ : هَلْ بَقِيَ أَحَدٌ يُعَذَّبُ ؟
فَيَقُوْلُ : لاَ، فَيَقُوْلُوْنَ عِنْدَ جُهَيْنَةٍ الْخَبَرُ الْيَقِيْنُ
Orang yang paling akhir masuk sorga adalah laki-laki
dari suku Juhainah yang bernama Juhainah. Kemudian ia ditanya oleh penghuni
sorga; Masih adakah orang yang disiksa? Dia menjawab; Tidak. Maka mereka
berkata; Pada Juhainah ada berita yang meyakinkan
Hadis ini maudlu’ (palsu), Kasyf al-Ilahi,
ath-Tharablusi, 1:161; Tanzih asy-Syari’ah, 2:391; al-Fawaid al-Majmu’ah, 1429
آفَةُ الدِّيْنِ ثَلاَثَةٌ فَقِيْهٌ فَاجِرٌ وَ إِمَامٌ جَائِرٌ وَ
مُجْتَهِدٌ جَاهِلٌ
Penyakit agama ada tiga macam, yaitu ahli fikih yang
keji, pemimpin yang kejam dan mujtahid yang bodoh.
Hadis maudlu’. Al-Albani menyebutkan bahwa hadis ini
diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam Akhbar al-Asbahan dan oleh ad-Dailami di
dalam al-Musnad dengan sanad dari Nahsyal bin Sa’id at-Tirmidzi, dari
adl-Dlahak, dari Ibnu Abbas ra. Al-Bukhari di dalam at-Tarikh al-Kabir
menyebutkan pentapat Ishaq bin Ibrahim bahwa Nahsyal adalah kadzab (pendusta).
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Ishaq bin Rahawiyah. Selain dari kelemahan
tersebut, al-Albani menyebutkan ada inqitha’ antara adl-Dlahhak dengan Ibnu
Abbas.
Lihat al-Maudlu’ah, 819
آمَنَ شَعْرُ أُمَيَّةَ بْنِ أَبِي الصَّلَتِ وَكَفَرَ قَلْبُهُ
Telah beriman rambut Umayyah bin Abi ash-Shalt tetapi
hatinya masih kafir
Hadis ini dla’if (lemah). Kasyf al-Khafa’, 1:19;
adl-Dla’ifah 1546.
أَبْرِدُوْا بِالطَّعَامِ فَإِنَّ الطَّعَامَ الْحَارَّ غَيْرُ ذِي
الْبَرَكَةِ
Dinginkanlah makanan itu, sebab makanan yang panas itu
tidak mengandung berkah
Hadis dla’if
اْلأَبْدَالُ فِي هَذِهِ اْلأُمَّةِ ثَلاَثُوْنَ، مِثْلُ إِبْرَاهِيْمَ
خَلِيْلِ الرَّحْمَنِ عَزِّ وَجَلَّ، كُلَّمَا مَاتَ رَجُلٌ أَبْدَلَ اللهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَكَانَهً رَجُلاً
Pengganti pada ummat ini ada tiga puluh, seperti
Ibrahim Khalilurrahman (kekasih Allah Yang Maha pengasih) azza wa jalla, setiap
kali ada yang mati di antara mereka maka Allah akan menempatkan seseorang pada
posisinya sebaga pengganti
Hadis ini palsu, asl-Asrar al-Marfu’ah, Ali al-Qari,
470; Tamyiz at-Thayyib min al-Khabits, Ibnu ad-Diba’, 7; al-Manar al-Munif,
Ibnu al-Qayyim, 308.
أَبْغَضُ الْحَلاَلِ إِلَى اللهِ الطَّلاَقِ
Barang halal yang peling dibenci Allah adalah talaq
(perceraian)
Hadis ini dla’if (lemah), al-Ilal al-Mutanahiyah. Ibnu
al-Jauzi, 2:1056; adz-Dzakhirah,1:23
اتَّقُوْا فِرَاسَةَ الْمُؤْمِنِ فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ
Berhati-hatilah terhadap firasat orang mukmin, karena
sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah
Hadis ini dla’if. Tanzih asy-Syari’ah, al-Kanani,
2:305; al-Maudlu’at, ash-Shaghani, 74.
أَجْرَؤُكُمْ عَلَ الْفُتْيَا أَجْرَئُكُمْ عَلَى النَّارِ
Yang paling berani berfatwa di antara kalian adalah
orang yang paling berani ke neraka
Hadis ini dla’if, adl-Dla’ifah, 1814
1.
اخْتِلاَفُ أُمَّتِي رَحْمَةٌ
Perbedaan pendapat di kalangan ummatku adalah rahmat
Hadis ini Maudlu’. Al-Asrar al-Marfu’ah, 506; Tanzih asy-Syari’ah,
2:402. Al-Albani mengatakan; hadis ini tidak ada asalnya, adl-Dla’ifah, 57.
[1] Karya Syaikh Ihsan bin Muhammad
bin Ayisy Al Utaibi – salah satu murid Syaikh Muhammad Nashiruddin al albani rahimahullah
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan