Email dari Kudus :
Ada email yang datang dari Brian Al Huda Kudus sbb:
Benarkah cerita sbb:
Wujud Malaikat Izrail, Sang
Malaikat Pencabut Nyawa
Malaikat Izrail diciptakan
oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya,
kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah
empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi
di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa
orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan
nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua
telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di
setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan.
Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh
dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta
lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di
lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak
setitikpun akan jatuh melimpah.
Kematian
Disebutkan, ketika Allah SWT
mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada malaikat Izrail, maka berkata
malaikat Izrail: "Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?".
Maka Allah SWT menyingkap
rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya.
Setelah seluruh malaikat
menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan
selama seribu tahun.
Setelah para malaikat sadar
kembali, bertanyalah mereka: "Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih
besar dari ini?" Kemudian Allah SWT berfirman: "Akulah yang
menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan
merasakan Al-Maut itu".
Kemudian Allah SWT
memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah menyerahkan kepadanya. Walau
bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak terdaya untuk mengambilnya
sedangkan Al- Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya
kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya.
Disebutkan pula, setelah
seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak dan yang
tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut
nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang sedang terjadi
terhadap dirinya, beliau mengatakan "Ya Allah seandainya saya tahu
ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa
seorang mukmin".
Malaikat Izrail diberi
kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau
dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan
yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup
membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup
membolak-balikkan uang.
Sewaktu malaikat Izrail
menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke
dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan
Malaikat 'Azab. Sedangkan untuk mengetahui dimana seseorang akan menemui
ajalnya itu adalah tugas dari Malaikat Arham.
Walau bagaimanapun, Izrail
bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah menciptakan
Nabi Adam. Israil juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke bumi untuk
bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Idris a.s.
Sakaratul Maut dan Kematian
Mukmin
Sesungguhnya seorang hamba
mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para
malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat matahari.
Mereka membawa kafan dan
parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.
Diriwayatkan bahwa para
malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian
diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi
oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat
maut Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata:
"Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan
dan ridha dari Allah".
Maka keluarlah rohnya dengan
lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun
mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam
kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu
keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling
wangi di muka bumi ini.
Ketika telah keluar ruhnya
maka para Malaikat diantara langit dan bumi menshalatinya, demikian pula semua
Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua
penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui
pintunya.
Para Malaikat membawa ruh itu
naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu
bertanya: "Ruh siapa yang wangi ini???" Para Malaikat yang membawanya
menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin Fulan", sambil menyebutkan
panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.
Malaikat yang membawanya
menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, Kebaikan-kebaikannya dalam
hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.
Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.
Malaikat penjaga pintu langit
membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu
sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah
berfirman: "Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu
apakah Illiyyiin itu? (Yaitu)kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang
yang baik)" (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).
Ditulislah catatan amalnya di
Illiyyiin. Kemudian dikatakan: "Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah
berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan
mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada
kali yang lain". Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.
Sakaratul Maut dan Kematian
Kafir atau Fajir
Sesungguhnya seorang hamba
yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju
akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi
berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka. Para
malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang.
Diriwayatkan bahwa para
malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian
diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi
oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang Malaikat
maut Alaihis Salam dan duduk di samping kepalanya seraya berkata: "Wahai
jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah". Roh
itupun terkejut...Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang
yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah urat-urat dan
ototnya.
Malaikat itupun mengambil
rohnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari neraka itu).
Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah
ada di muka bumi ini.
Para Malaikat lalu membawa
roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu
bertanya: "Roh siapa yang busuk ini?"...Para Malaikat yang membawanya
menjawab: "Ini rohnya Fulan bin Fulan", dengan menyebut panggilan-panggilan
buruknya ketika di dunia...Malaikat yang membawanya menyebutkan
keburukan-keburukanya selama di dunia...Keburukan-keburukannya dalam hubungan
dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.
Semua malaikat diantara
langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga semua malaikat yang di langit.
Ditutup untuknya pintu-pintu langit. Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada
Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya.
Tatkala telah sampai di
langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan.
Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam membacakan:
"Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum." (QS.Al-A?raaf:
40).
Lantas Allah berfirman:
"Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah",
Kemudian dikatakan: "Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji
bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya
serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain".
Lalu rohnya dilempar dari
langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa
Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: "Dan barangsiapa menyekutukan Allah,
maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau
diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al- Hajj: 31).
Perintah mencabut nyawa dari
'Arsy Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap makhluk yang akan mati,
sampai ada daun dari pohon (Sidrat al-Muntaha) yang terletak di bawah 'Arsy
gugur.
Didaun tersebut tertulis nama
makhluk yang akan di cabut nyawanya, lalu dia akan mencabut nyawa makhluk
tersebut tepat setelah 40 hari. Jumlah daun di pohon tersebut sama banyaknya
dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan.
Kemudian akan jatuh dua
titisan dari arah 'Arsy pada daun tersebut, titisan hijau ataupun putih. Hijau
menandakan bakal si mayat akan mendapat kecelakaan sementara putih mengambarkan
dia akan mendapat kebahagiaan.
Sumber » http://unicdanlucu.blogspot.com/2011/06/wujud-malaikat-izrail-sang-malaikat.html#ixzz1gJpmqfjO
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kisah itu kedustaan belaka,
bukan kejujuran, tiada hadis yang menyatakan seperti itu di kitab – kitab
hadis yang bisa dipercaya, entah bila di kitab – kitab hadis – hadis palsu atau
dusta.
Bacalah lagi diblog ke dua :
www.mantankyainu2.blogspot.com
Mau telp atau sms:
085852588175. 03140158866. 088803080803.. sms langsung ke laptop
08819386306..email darulqurani@yahoo.co.id.
Jawaban dan
pertanyaannya dimasukkan ke blog agar dimanfaatkan oleh pembaca
Artikel Terkait
Benarkah tidak ada di Kitab manapun ?
BalasHapusAku pernah menshare ini....
apakah aku bisa taubat ?
aku takut.... :(
:(