Jombang, NU Online
Pesantren Tebuireng, bakal menggelar peringatan 1000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kegiatan yang digelar 27 hingga 29 mendatang bakal menghadirkan KH Moh Nizam Ashhofa pelantun sekaligus pencipta Syiir “Tanpo Waton” yang lebih dikenal dengan Syiir Gus Dur.
" Panitia sudah menghubungi beliau (Gus Nizam), insyaallah beliaunya siap hadir,"ujar Lukman Hakim ketua Panitia saat ditemui disela sela persiapan di PP Tebuireng kemarin.
KH Moh Nizam Ashhofa, yang biasa di kenal dengan Gus Nizam adalah pengasuh Pesantren Darul Shofa Wal Wafa Desa Tanggul Simoketawang,Wonoayu Krian Sidoarjo. Gus Nizam merupakan cucu dari guru mursyid tarekat (almarhum) Hadhratus as-Syaikh al-Mukarram KH. Sahlan Thalib, Krian, Sidoarjo.
Disamping menghadirkan Kyai muda asal Sidoarjo ini, dalam peringatan 1000 hari Gus Dur rencananya juga akan dihadiri KH Maimun Zubair, Mantan Menteri Agama, Prof Dr Tholhah Hasan serta KH Mustofa Bisri. Untuk Gus Mus awalnya menyatakan kesediaannya untuk hadir namun tidak memberikan ceramah." Beliaunya mungkin datang sebentar, karena juga diundang acara yang sama di Ciganjur Jakarta," tandasnya.
Lukman Hakim menambahkan, pada peringatan 1000 wafatnya presiden RI ke 4 tahun ini, agendanya dimulai sejak 26 hingga 29 September mendatang dengan beberapa agenda diantaranya adalah kegiatan Bakti Sosial di Desa Banyuasin Kecamatan Ngusikan Jombang yang dilanda kekeringan.
“Bantuan yang bakal dibagi adalah air mineral sebanayak 1000 dus dan tambah tangki air bersih akan dimulai besuk (hari ini), kita sudah lakukan survei ke lokasi dan memang disana membutuhkan air bersih,” ujarnya seraya mengatakan pihaknya akan mengirim 8 tangki air bersih dan sekitar 1000 air mineral, dan semuanya diambilkan dari kotak amal Gus Dur.
Disamping bakti sosial dan pengajian, agenda kegiatan yang menyertai peringatan wafatnya cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari ini adalah khotmil qur’an, diskusi pemikiran Gus Dur dan lounching Ensiklopedia Gus Dur.
“Satu lagi kegiatan Parade Barongsai se Indonesia, sampai hari ini masih dilakukan pendataan peserta. Karena setiap hari masih banyak yang menyatakan keikutsertaannyya untuk tampil,”tandas Kaswani salah satu panitia mengatakan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Pesantren Tebuireng, bakal menggelar peringatan 1000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kegiatan yang digelar 27 hingga 29 mendatang bakal menghadirkan KH Moh Nizam Ashhofa pelantun sekaligus pencipta Syiir “Tanpo Waton” yang lebih dikenal dengan Syiir Gus Dur.
" Panitia sudah menghubungi beliau (Gus Nizam), insyaallah beliaunya siap hadir,"ujar Lukman Hakim ketua Panitia saat ditemui disela sela persiapan di PP Tebuireng kemarin.
KH Moh Nizam Ashhofa, yang biasa di kenal dengan Gus Nizam adalah pengasuh Pesantren Darul Shofa Wal Wafa Desa Tanggul Simoketawang,Wonoayu Krian Sidoarjo. Gus Nizam merupakan cucu dari guru mursyid tarekat (almarhum) Hadhratus as-Syaikh al-Mukarram KH. Sahlan Thalib, Krian, Sidoarjo.
Disamping menghadirkan Kyai muda asal Sidoarjo ini, dalam peringatan 1000 hari Gus Dur rencananya juga akan dihadiri KH Maimun Zubair, Mantan Menteri Agama, Prof Dr Tholhah Hasan serta KH Mustofa Bisri. Untuk Gus Mus awalnya menyatakan kesediaannya untuk hadir namun tidak memberikan ceramah." Beliaunya mungkin datang sebentar, karena juga diundang acara yang sama di Ciganjur Jakarta," tandasnya.
Lukman Hakim menambahkan, pada peringatan 1000 wafatnya presiden RI ke 4 tahun ini, agendanya dimulai sejak 26 hingga 29 September mendatang dengan beberapa agenda diantaranya adalah kegiatan Bakti Sosial di Desa Banyuasin Kecamatan Ngusikan Jombang yang dilanda kekeringan.
“Bantuan yang bakal dibagi adalah air mineral sebanayak 1000 dus dan tambah tangki air bersih akan dimulai besuk (hari ini), kita sudah lakukan survei ke lokasi dan memang disana membutuhkan air bersih,” ujarnya seraya mengatakan pihaknya akan mengirim 8 tangki air bersih dan sekitar 1000 air mineral, dan semuanya diambilkan dari kotak amal Gus Dur.
Disamping bakti sosial dan pengajian, agenda kegiatan yang menyertai peringatan wafatnya cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari ini adalah khotmil qur’an, diskusi pemikiran Gus Dur dan lounching Ensiklopedia Gus Dur.
“Satu lagi kegiatan Parade Barongsai se Indonesia, sampai hari ini masih dilakukan pendataan peserta. Karena setiap hari masih banyak yang menyatakan keikutsertaannyya untuk tampil,”tandas Kaswani salah satu panitia mengatakan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Komentarku ( Mahrus ali):
Peringatan hari keseribu wafatnya seseorang bukan ajaran Islam,tapi
ajaran kufur, bid`ah yang sesat bukan sunnah yang benar. Karena itu , para
sahabat tidak pernah mengadakan seperti itu, begitu juga ulama dulu. Lebih
parah lagi diisi dengan tampilan brongsai seindonesia. Sudah bid`ah, ditambahi
dengan kedurhakaan dan budaya China lagi. Ingatlah firmanNya:
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا
وَكَانُوا يَعْتَدُونَ(78)كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ
لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Telah dila`nati orang-orang
kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putera Maryam. Yang demikian
itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama
lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya
amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.[1]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan