اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَداً، وَاعْمَلْ لآخِرَتِكَ
كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَداً
Beramallah untuk
duniamu seolah-olah kau akan hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu
seolah-olah kau akan mati besok
al-Albani mengatakan;
Tidak benar kalau hadis ini marfu’, maksudnya tidak benar kalau hadis ini
berasa dari Nabi saw. adl-Dla’ifah:8
اْلأَقْرَبُوْنَ أَوْلَى بِالْمَعْرُوْفِ
Kerabat dekat itu lebih
berhak mendapatkan santunan dengan baik
Hadis ini tidak ada
asalnya (palsu). al-Asrar al-Marfu’ah, 51; al-Lu’lu’ al-Marshu’, 55;
al-Maqashid al-Hasanah, as-Sakhawi, 141.
أَمَّا إِنِّي لاَ أَنْسَى، وَلَكِنْ أُنَسَّى لأُشَرِّعَ
Aku tidaklah lupa,
tetapi dilupakan agar aku membuat syari’at (aturan)
Hadis yang tidak ada
asalnya, al-Ahadits allati laa ashla laha fi al-Ihya’, as-Subki, 357;
adl-Dla’ifah, 101
إِنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ حَبْواً
Sesungguhnya
Abdurrahman bin Auf masuk sorga dengan merangkak
Hadis ini palsu,
al-manar al-Munif, Ibnu al-Qayyim, 306; al-Fawaid al-Majmu’ah, asy-Syaukani,
1184;
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ فِي الصَّلاَةِ فَإِنَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْ
الرَّحْمَنِ فَإِذَا الْتَفَتَ قَالَ لَهُ الرَّبُّ يَا ابْنَ آدَمَ إَلَى مَنْ
تَلْتَفِتُ؟ إِلَى مَنْ هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنِّي؟ ابْنَ آدَمَ أَقْبِلْ عَلَى
صَلاَتِكَ فَأَنَا خَيْرٌ لَكَ مِمَّنْ تَلْتَفِتُ إِلَيْهِ
Apabila seorang hamba
mendirikan shalat maka ia berada di antara dua mata ar-Rahman (Allah), apabila
ia berpaling maka Tuhan berfirman; Wahai anak Adam, kepada siapakah kau
berpaling? (Menghadap) kepada siapakah yang lebih baik bagimu dari pada-Ku? Hai
anak Adam, menghadaplah kepada-Ku pada shalatmu, Aku lebih baik bagimu daripada
apa pun tempat kau berpaling.
Hadis ini dla’if
sekali. Al-Ahadits al-Qudsiyyah adl-Dla’ifah wa al-Maudlu’ah, al-‘Isawi, 46;
adl-Dla’ifah, 1024.
إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْباً، وَإِنَّ قَلْبَ الْقُرْآنِ يس مَنْ
قَرَأَهَا فَكَأَنَّمَا قَرَأ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ
Sesungguhnya segala
sesuatu memiliki hati, dan sesung-guhnya hatinya Al-Qur’an adalah surat Yasin,
barang siapa membaca surat Yasin, maka seolah-olah ia telah membaca Alqur’an 10
kali.
Hadis ini maudlu’.
Al-Ilal Ibnu Abi Hatim, 2:55; adl-Dla’ifah, 169.
إِنَّ لِلْقُلُوْبِ صَدْأٌ كَصَدْأِ الْحَدِيْدِ وَجَلاَؤُهَا
اْلاِسْتِغْفَارُ
Sesungguhnya pada hati
terdapat karat seperti karat pada besi, dan yang mengkilapkannya adalah
istighfar
Hadis Maudlu’.
Dzakhirat al-Huffadz, 2:1978; adl-Dla’ifah, 2242.
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُوْلُ أَنَا اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا
مَالِكُ الْمُلُوْكِ وَمَلِكُ الْمُلُوْكِ قُلُوْبُ الْمُلُوْكِ فِيْ يَدَيَّ وَإِنَ
الْعِبَادَ إِذَا أَطَاعُوْنِي حَوَّلْتُ قُلُوْبَهُمْ عَلَيْهِمْ بِالرَّأْفَةِ
وَ الرَّحْمَةِ وَإِنَّ الْعِبَادَ إَذَا عَصَوْنِي حَوَّلْتُ قُلُوْبَهُمْ
بِالسُّخْطِ وَالنِّقْمَةِ فَسَامُوْهُمْ سُوْءَ الْعَذَابِ، فَلاَ تُشْغِلُوْا
أَنْفُسَكُمْ بِالدُّعَاءِ عَلَى الْمُلُوْكِ، وَلَكِنْ أَشْغِلُوْا أَنْفُسَكُمْ
بِالذِّكْرِ وَالتَّضَرُّعِ أَكْفِكُمْ مُلُوْكَكُمْ
Sesungguhnya Allah swt
berfirman, Aku adalah Allah, tidak ada tuhan melainkan aku, penguasa segala
kerajaan, dan pemilik semua raja, hati para raja itu ada ditangan-Ku dan
sesungguhnya para hamba apabila mentaati-Ku aku palingkan hati mereka (para
penguasa) menjadi penuh kasih sayang dan rahmat kepada mereka (hamba) dan
apabila hambaku mendurhakaiku maka aku palingkan hati mereka (penguasa) menjadi
bengis dan kejam lalu mereka menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, maka
janganlah dirimu sibuk melaknat para penguasa, tetapi sibukkanlah diri kalian
untuk berdzikir dan merendahkan diri (kepada Allah), niscaya Aku lindungi
kalian dari (kebengisan) penguasa kalian.
Hadis ini dla’if
jiddan. Al-Ahadis al-Qudsiyah, al-‘Aisawi, 43; adl-Dla’ifah, 602
أَنَا ابْنُ الذَّبِيْحَيْنِ
Aku keturunan dari dua
orang yang hendak disembelih (Isma’il bin Ibrahim as, dan Abdullah bin Abdul
Muthallib)
Hadis ini tidak ada asalnya.
Risalah Lathifah, Ibnu Qudamah, 23; al-Lu’lu’ al-Marshu’, 81; an-Nakhbah
al-Bahiyyah, as-Sinbawi, 43
أَنَا جَدُّ كُلُّ تَقِيٍّ
Saya adalah kakek
setiap orang yang bertaqwa
as-Suyuthi mengatakan;
Aku tidak mengenal hadis seperti ini. Al-Albani menyatakan; Hadis ini tidak ada
asalnya. Al-Hawi, as-Suyuthi (2:89), adl-Dla’ifah (9)
أَحِبُّوْا الْعَرَبَ لِثَلاَثٍ لأَنِّيْ عَرَبِيٌّ وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ
وَكَلاَمُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ
Cintailah Arab karena
tiga hal, karena saya orang Arab, al-Qur’an berbahasa Arab, dan bahasa penduduk
sorga (di sorga) adalah bahasa Arab
Hadis ini Maudlu’
(palsu). Tadzkiratu al-Maudlu’at, 112; al-Maqashid al-Hasanah, 31; Tanzih
asy-Syari’ah, 2:30; Kasyf al-Khafa’, 1:54
انْطَلَقَ النَّبِيّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُوْ بَكْرٍ إِلَى الْغَارِ، فَدَخَلاَ
فِيْهِ فَجَاءَتِ الْعَنْكَبُوْتُ فَنَسَجَتْ عَلَى بَابِ الْغَارِ وَجَاءَتْ
قُرَيْشٌ يَطْلُبُوْنَ النَّبِيّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ كَانُوْا إِذَا رَأَوْا عَلَى بَابِ
الْغَارِ نَسْجُ الْعَنْكَبُوْتِ قَالُوا لَمْ يَدْخُلْهُ أَحَدٌ وَكَانَ
النَّبِيّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَائِمًا يُصَلِّى وَأَبُوْ بَكْرٍ يَرْتَقِبُ فَقَالَ اَبُوْ بَكْرٍ
لِلنَّبِي صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِدَاكَ أَبِي وَأُمِّي هَؤُلاَءِ قَوْمُكَ يَطْلُبُوْنَكَ أَمَّا وَاللهِ
مَا عَلَى نَفْسِي أَبْكِي وَلَكِنْ مُخَافَةً أَنِ أَرَى فِيْكَ مَا أَكْرَهُ
فَقَالَ النَّبِي صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَا
Nabi bersama Abu Bakar
berangkat ke gua, lalu mereka memasukinya. Datanglah laba-laba membuat sarang
di mulut gua. Kemudian datanglah serombongan kaum Quraisy yang mencari jejak
Nabi saw. Ketika mereka dapati ada sarang laba-laba di mulut gua mereka
berkata; Pasti tidak ada seorang pun yang memasuki gua ini. Padahal ketika itu
Nabi saw salat, sedang Abu Bakar menungguinya. Abu Bakar berkata; Kukorbankan
ayah dan ibuku untukmu, mereka itu kaummu yang hendak membunuhmu. Demi Allah
tidaklah aku ini menangis karna diriku, akan tetapi karena takut akan menimpamu
apa yang tidak aku sukai. Rasulullah saw menjawab; Jangan engkau takut,
sesungguhnya Allah bersama kita.
Hadis ini dla’if.
adl-Dla’ifah, 1129; at-Tahdits bima Qila laa Yashihhu fih al-Hadits, Bakr Abu
Zaid, 214
إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّماً
Aku diutus untuk
menjadi pengajar
al-Iraqi mengatakan;
Sanad hadis ini dla’if. Al-Albani mengatakan; Hadis ini dla’if. Takhrij
al-Ihya’, 1:11; adl-Dla’ifah:11
أَوْحَى اللهُ إِلَى الدُّنْيَا أَنِ اخْدَمِيْ مَنْ خَدَمَنِيْ
وَأَتْعِبِيْ مَنْ خَدَمَكِ
Allah mewahyukan kepada
dunia: “Berkhidmat (layani) lah orang yang melayani (berkhidmat kepada)-Ku, dan
sengsarakanlah orang yang melayani (berkhidmat kepada)mu”
al-Albani mengatakan;
Hadis ini maudlu’ (palsu). Tanzih asy-Syari’ah, al-Kannani (2:303). Al-Fawaid
al-Majmu’ah, asy-Syaukani; 712, adl-Dla’ifah;12
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan