Eramuslim.com
| Media Islam Rujukan, Imam besar Al-Azhar Dr. Ahmad Al-Thayyib, pada hari
Selasa kemarin (4/9) mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras tindakan
ratusan biksu Budhha di Myanmar yang menuntut pengusiran umat Islam Rohingya
dari negara tersebut.
Menurut Syaikhul Azhar, tindakan tersebut sangat bertentangan dengan semangat agama, etika dan norma serta piagam PBB, yang menuntut adanya penghormatan terhadap hak asasi manusia, terlepas dari agama, jenis kelamin, warna kulit dan lainnya.
Syaikhul Azhar menunjukkan bahwa dalam Al-Quran dengan jelas menyatakan: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.( Al-Hujurat:13)"
Dalam pernyataannya, Syaikhul Azhar menghimbau masyarakat internasional untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah yang menimpa kaum muslimin Rohingya yang ada di Myanmar.
Sebelumnya dilaporkan bahwa ratusan biksu Buddha di Myanmar melakukan aksi besar-besaran untuk mengumumkan dukungan mereka terhadap preside, agar mengusir minoritas Muslim Rohingya ke negara lain.(fq/imo)
Menurut Syaikhul Azhar, tindakan tersebut sangat bertentangan dengan semangat agama, etika dan norma serta piagam PBB, yang menuntut adanya penghormatan terhadap hak asasi manusia, terlepas dari agama, jenis kelamin, warna kulit dan lainnya.
Syaikhul Azhar menunjukkan bahwa dalam Al-Quran dengan jelas menyatakan: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.( Al-Hujurat:13)"
Dalam pernyataannya, Syaikhul Azhar menghimbau masyarakat internasional untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah yang menimpa kaum muslimin Rohingya yang ada di Myanmar.
Sebelumnya dilaporkan bahwa ratusan biksu Buddha di Myanmar melakukan aksi besar-besaran untuk mengumumkan dukungan mereka terhadap preside, agar mengusir minoritas Muslim Rohingya ke negara lain.(fq/imo)
Komentarku
( Mahrus ali):
Itulah
nasib kaum muslimin ketika menjadi minorotas bukan kaum kafirin ketika menjadi
minorotas di Negara muslim. Sungguh biadab para biksu Budha, tidak memiliki
santun atau kemanusiaan. Ingatlah firmanNya:
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ
يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن
دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
﴿٢١٧﴾
Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka
itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Baqarah 217
Non muslimin dimanapun dan kapanpun selalu
memerangi kaum muslimin bila mereka mampu. Bila
tidak mampu akan membikin cara yang halus untuk memerangi kaum muslimin.
Dusta sekali bila mereka mengaku kasih saying bukan memusuhi kepada kaum muslimin
Pergilah ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan