Jumat, Januari 04, 2013

Biografi Imam Malik




Nama lengkapnya adalah Malik bin Anas bin Abi Amir bin Haris bin Ghaiman bin Huzail al-Ashabi bin ‘Adi bin Malik bin Yazid. Tentang tahun kelahirannya, terdapat perbedaan pendapat. Ada yang menyatakan 90 H, 83 H, 94 H., dan adapula yang menyatakan 97 H. Tetapi pendapat mayoritas adalah bahwa beliau lahir di Madinah tahun 93 Hijriah, bertepatan dengan masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik ibn Marwan.
Dalam beberapa riwayat dikemukakan bahwa Ibu Imam Mālik ketika sedang mengandungnya selama tiga tahun, juga diriwayatkan bahwa Nabi saw pernah bersabda “akan lahir seorang dari Timur ataupun barat, tetapi tidak didapatkan seorang pun yang lebih akan yang melebih ahlul Madinah”. Boleh jadi, riwayat tersebut merupakan tanda dari kemuliaan Imam Malik. Memang di dalam riwayat hidupnya dikatakan bahwa Imam Malik sangat mencintai kota Madinah, sebagai kota Nabi Muhammad saw.
Imam Malik menghabiskan umurnya di kota Madinah, beliau hanya satu kali meninggalkan kota tersebut karena alasan menunaikan ibadah haji.
Imam Malik menimba ilmu dari semua ulama di Madinah, baik ahli hadis maupun hali fikih. Diserapnya ilmu dari tokoh fikih di Madinah yang dikenal dengan fuqaha al-sab’ah (tujuh tokoh fikih), yakni; Ubaidullah ibn Abdillah ibn Abdillah ibn Zubair (w. 94 H); al-Qasim ibn Muhammad ibn Abu Bakar (w. 106 H); said ibn Musayyab (w. 93 H); Sulaiman Ibn Yassar (w. 100 H); Kharijah ibn Zaid ibn Tsabit (w. 100 H); dan Salim ibn Abdillah ibn Umar bin al-Khattab (106 H). Di samping itu, Imam Malik belajar Qira’at kepada Nafi’ ibn Abi Naim, belajar hadis dari sekian banyak ulama dan gurunya yang paling terkenal dalam bidang hadis antara lain adalah al-Zuhri yang dari gurunya ini Imam Malik meriwayatkan 132 hadis; juga dari Nafi' Maula Ibn Umar beliau meriwayatkan 80 hadis; juga dari Hidyam Ibn Zubar beliau meriwayatkan 50 Hadis.
Ali Fikri, secara tegas menyatakan bahwa Malik bin Anas adalah orang yang alim di Madinah, beliau ahli hadis, menulis hadis 4.000 lebih dan menghapal 100.000 hadis, tiada ulama yang menandingi hapalan hadis imam Malik di zamannya. Karena itu pula, beliau disebut-sebut sebagai tokoh utama ekslusifisme sunnah ulama Madinah yang ditandai dengan karya monumentalnya, yakni al-Muwathta'. Karya ini merupakan rujukan hadis-hadis, dan ia terklasifikasi dalam al-kutub al-tis’ah.
Selain al-Muwaththa’, Imam Malik juga memiliki karya-karya lain, yakni; Kitab Aqdiyah; Kitab Nujum, Hisāb Madar al-Zaman bi Manazil al-Qamar; Kitab Manasik; Kitab Tafsir li al-Garib al-Quran; Ahkam al-Quran; al-Mudawanah al-Kubra; Kitāb Mas’ Islam; Risalah Ibn Matruk Gassan; Risālah Ilān al-Laiys; Risalah Ila ibn Wahb. Namun dari beberapa kaya tersebut yang sampai kepada kita hanya dua, yakni al-Muwathta' dan al-Mudawanah al-Kubra.
Sebagaimana tahun kelahirannya, ada beberapa versi tentang tanggal wafatnya Imam Mālik. Ada yang berpendapat tanggal 11, 12, 13, 14 bulan Rajab 179 H dan ada pula yang berpendapat 12 Rabi’ul Awal 179 H. Namun yang paling diakui oleh ulama adalah bahwa Imam Mālik meninggal pada 12 rabiul Awwal.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ibn Hajar al-Asqalāni, Tahzīb al-tahzīb, juz X Bairut: Dār al-Kutub al-Ilmiah, 1992. Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, juz II Bairut: Dar al-Kutub al-Arabi, t.th. Ali Fikri, Ahsan al-Qashash, diterjemahkan oleh Abd. Azis MR dengan judul Kisah-kisah Para Imam Mazhab, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003. M. Alfatih Suryadilaga (ed), Studi Kitāb Hadis, Yogyakarta: Teras, 2003.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Di katakan dalam artikel tsb sbb:
“akan lahir seorang dari Timur ataupun barat, tetapi tidak didapatkan seorang pun yang lebih akan yang melebih ahlul Madinah
Komentarku ( Mahrus ali): 
Saya tidak menjumpai hadis sahih tentang hal itu.
Di katakan dalam artikel tsb sbb:
tegas menyatakan bahwa Malik bin Anas adalah orang yang alim di Madinah, beliau ahli hadis, menulis hadis 4.000 lebih dan menghapal 100.000 hadis,
Komentarku ( Mahrus ali): 
Ini perlu di kaji ulang karena hapal 100. ribu hadis itupun sulit sekali, benar atau salah? Wallohu a`lam. Ini uneg – uneg saya saja. 

Dan kliklah 4 shared mp3 atau di panahnya.

 

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan