يٰـا سَيِّدَ الرُّسْلِ
Ya sayidar rusli
Wahai pimpinan
para Rasul
يٰا سَيِّدَ الرُّسُلْ يَا
طَاهِرْ يَاغَايَةَ الْقَصَدْ
وَالثََّانِى
Wahai pimpinan para Rasul[1] wahai orang yang suci
Wahai
puncak maksud dan yang kedua.
Keterangan: Saya belum menjumpai hadits yang menyatakan
para sahabat pernah memanggil nabi wahai orang yang suci. Padahal, tiada
orang yang suci dalam Islam
Ada
hadits :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي يَتَأَوَّلُ
الْقُرْآنَ
“Nabi ,
sering membaca waktu ruku` dan sujudnya:
سُبْحَانَكَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhanakallahumma rabbana
wabihamdika Allahummaghfirli
karena menakwil al-Quran yakni
surat al-Nashr.”[2]
Hadits
tersebut menunjukkan bahwa Nabi juga minta ampun kepada Allah SWT.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ
فَتْحًا مُبِينًا(1)لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا
تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا(2)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu
yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan
memimpin kamu kepada jalan yang lurus.”[3]
صَلَّى عَلَيْكَ الْعَلِى
الْقَادِرْ فىِ كُلِّ وَقْتٍ
وَأَحْيَانِ
صَوْتُ الْغِنَا يَشْرَحِ
الْخَاطِرْ تَذْهَبْ بِهِ كُلُّ
أَحْزَانِى
Allah
yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa memberikan rahmat kepadamu setiap waktu.
Suara
lagu membikin hati bergembira dan kesedihan juga lenyap karenanya
يَافَاتِحَ الْبَابْ يَا
فَاطِرْ أَصْلِحْ قُصُودِىْ مَعَ
الدَّنىِ
Wahai
pembuka pintu, wahai pencipta
Perbaikilah
maksudku dan yang lain
Keterangan:
Wahai pembuka pintu, siapakah maksudnya. Bila Allah SWT, maka tak layak Allah
SWT. dipanggil dengan kalimat seperti itu. Dan tiada dalilnya yang menyatakan
bahwa Allah SWT. memiliki sifat fatihul bab. Sifat Allah SWT. adalah al-Fattah.
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا
رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ
“Katakanlah: "Tuhan kita akan
mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan
benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi
keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha
Mengetahui."[4]
Bila
pembuka pintu dimaksudkan Rasulullah , maka julukan itu tidak pernah dikatakan
para sahabat untuk beliau semasa hidupnya. Syair ini mirip dengan shalawat
fatih sebagai berikut:
اللهُمَّ
صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا محمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا
سَبَقَ وَالْمُعْلِنِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ
Allahumma shalli ‘ala sayidina Muhammadinil fatihi lima ughliq wal
khatimi lima sabaq wal mu`linil haqqa bilhaq
Ya Allah berilah rahmat kepada sayidina Muhammad pembuka hal yang
tertutup, pamungkas hal yang terdahulu, menyatakan kebenaran dengan jalan benar
لَكَ جُوْد يَا رَبَّنَا
وَافِرْ قّدْ عَمَّ قَاصِى مَعَ
الدَّنىِ
اللَّيْلِهِ الْقَلْبَ وَ
الْخَاطِرْ زَالَتْ بِه كُلَّ
اْلاَشْجَانىِ
Engkau
memiliki kemurahan yang sempurna wahai Tuhanku
Yang
telah menyelimuti kepada yang jauh atau dekat.
……………….
Hati nurani
Seluruh
kesedihanku telah lenyap karenanya.
صَوْتُ الْمَغَانىِ كَمَا
الْمَاطِرْ لَهُ حَالْ يَا
اصْحَابَنَا ثَانىِ
وَاسْرَارْ بَاطِنْ وَشِىْ
ظَاهِرْ وَامْرِلْبِنَايَهْ إِلىَ
الْبَانىِ
Suara
lagu seperti hujan. Ia punya keadaan lain wahai teman - teman kami
Rahasia
batin dan lahir dan urusan bangunan untuk yang membangun
سَقَّافْ حَرِّكْ عَلَى
الْهَاجِرْ وَحَكِّمُوْا شَلَّةَ
الدَّانىِ
وَلاَ يَرُوسْ سِوَى
الْمَاهِرْ لىِ يَحْكُمَ الضَّرْبَ
فىِ الآنِ
Wahai
Segaf[5],
bangkitkan orang desa
Dan
perkokohlah arah hidup orang yang dekat
Dan
tidak akan berjalan kecuali orang yang mahir
Untuk
bisa pergi sekarang.
Keterangan:
Syair tersebut jelas memanggil kepada Segaf agar membangkitkan orang yang
menetap di desa. Biasanya untuk Segaf
yang sudah meninggal dunia, yakni datuknya dulu. Bila benar begitu, maka tidak perlu dibaca karena akan terperosok
dalam kesyirikan. Dan ia termasuk memanggil kepada orang mati. Syair tersebut
mirip dengan syair syirik sebagai berikut:
ثُمَّ الْوَجِيْه لِدِيْنِ
الله سَقَّافَنَاخَارِقَ اْلعَاداَت ِ
Lantas
panggillah pemuka agama Allah Saqqaf kami yang punya beberapa keanehan
شُوْاعِنْدَنَا
الْمُصْطَفَى حَاضِرْ حَبِيْبِنَا
خَيْرَ إِنْسَـانِ
قَدْ فَاحْ رِيْحُهْ لَنَا
الْعَاطِرْ حَدْرَاهُ يَارَمَدَ
اْلاَعْيَانِ
Kita
punya Rasulullah yang terpilih datang
Dia
kekasih kita- manusia terbaik.
Bau harumnya semerbak kepada kita
…………………… wahai
orang yang matanya sakit.
Keterangan:
Titik – titik tersebut kalimat arab pasaran dan saya tidak mengerti maksudnya
yang pas. Kehadiran Rasulullah dalam suatu majelis ini juga tiada dalil yang
sahih Ia sekadar khurofat, omongan yang tiada bukti. lantas kapan para sahabat
atau majelis istri – istri Rasulullah yang pernah didatangi oleh Rasulullah
. Bila mereka yang paling akrab dengan Rasulullah dan yang paling di cintai
tidak didatangi, apalagi orang sekarang yang belum tentu dicintai oleh
Rasulullah .
Realita
di masyarakat, orang – orang sama berdiri ketika baca maqom waktu diba`an
karena Rasulullah akan datang. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para
sahabat. Anggapan Rasulullah datang juga tidak ada bukti atau dalilnya.[6]
هُوْ نَجْمُنَا فىِ
الدُّجىِ الزَّاهِرْ هُوْ
ذُخْرُنَا عَيْن اْلاَعْيَانِ
Beliau
bintang terang kami di malam yang gelap
Beliau
simpanan kami wahai ainal a`yan –
kekasih kami.
عَسٰى بِجَاهِهْ مَدَدْ
وَافِرْ مِنْ فَيْضْ جُوْدٍ
وَإِحْسَانِ
Barang
kali dengan kedudukannya, kita mendapat bantuan yang sempurna
Dari
kemurahan dan kebaikan Allah
Keterangan:
Berdoa dengan kedudukan Rasulullah tidak ada dalilnya. saya dengar juga orang kristen yang memimpin doa
dengan perantara yesus kristus. Jadi budaya
di kalangan kristen ini rupanya menjalar kepada kaum muslimin lalu
mereka berdoa dengan perantara nabinya. Tepatlah apa yang dikatakan oleh Nabi
:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ
قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ
ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ
فَمَنْ
Sungguh kamu
sekalian akan mengikuti prilaku bangsa
sebelummu sejengkal demi sejengkal,
selengan demi selengan hingga mereka
masuk ke lobang biawak, kamu akan mengikutinya. Kami berkata : “ Wahai Rasulullah! Yahudi dan Nasrani? Rasul menjawab : “ Siapa
lagi “. [7]
يٰا سَيِّدَ الرُّسُلْ يَا
طَاهِرْ عَبْدَكْ عَلىٰ بَابِكُمْ
حَانىِ
Wahai pimpinan para rasul, wahai orang yang suci
Kasihanilah hambamu di muka pintu yang minta kasihan.
Keterangan:
Panggilan wahai pemimpin para
rasul[8], dan wahai orang suci
tidak pernah dikatakan oleh para sahabat kepada
Rasulullah . Tentang wahai orang
suci, komentar kami lihat di bab Wahai
pimpinan para rasul.
Minta belaskasih kepada Rasulullah bid`ah yang tidak
perlu dibaca, sesat, bahkan syirik. Allah SWT. Berfirman :
قُلْ أَرَأَيْتُمْ
شُرَكَاءَكُمُ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا
مِنَ الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَوَاتِ أَمْ ءَاتَيْنَاهُمْ كِتَابًا
فَهُمْ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْهُ بَلْ إِنْ يَعِدُ الظَّالِمُونَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
إِلَّا غُرُورًا(40)
“Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku
tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku
(bagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka
mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada
mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas
daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zhalim itu sebagian dari mereka tidak
menjanjikan kepada sebagian yang lain, melainkan tipuan belaka."[9]
صَلَّى عَلَيْكَ الْعَلِى
الْقَادِرْ يَاغَايَةَ الْقَصْدِ
وَالثَّانىِ
Semoga
Allah yang Maha Tinggi Maha Kuasa memberikan rahmat kepadamu Wahai puncak
tujuan dan yang kedua.
بَرْكَتَكْ فىِ حَضْرَتَكْ
حَاضِرْ أَنَا وَصَحْبِى
وَخِلاَّنِى
Keberkahan
di mukamu, saya dan sahabatku, kekasih – kekasihku juga datang.
Keterangan:
Maksud kalimat tersebut minta berkah kepada Rasulullah dan ini jelas tidak
diperkenankan dan tiada sahabat yang melakukannya. Ada hadits sebagai berikut:
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
بَيْنَمَا أَيُّوبُ يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا خَرَّ عَلَيْهِ رِجْلُ جَرَادٍ مِنْ
ذَهَبٍ فَجَعَلَ يَحْثِي فِي ثَوْبِهِ فَنَادَاهُ رَبُّهُ يَا أَيُّوبُ أَلَمْ
أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عَمَّا تَرَى قَالَ بَلَى يَا رَبِّ وَلَكِنْ لَا غِنَى لِي
عَنْ بَرَكَتِكَ
“Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi bersabda: Ketika nabi Ayyub mandi telanjang, lalu ada kaki belalang emas
jatuh, lalu Nabi Ayyub mengambilnya dengan pakaian, lalu Tuhannya memanggil
: Wahai Ayyub! Bukankah aku telah
membuatmu tidak butuh terhadap apa yang kamu lihat.
Ayyub
berkata : Ya, wahai Tuhanku! Tapi aku masih butuh berkah-Mu.”[10]
Dalam
suatu peperangan bersama Rasulullah , onta sahabat jabir berjalan dengan
lambat lalu didoakan oleh Nabi , lantas ontanya berjalan cepat. Rasulullah
bertanya kepada Jabir
كَيْفَ تَرَى بَعِيرَكَ
قَالَ قُلْتُ بِخَيْرٍ قَدْ أَصَابَتْهُ بَرَكَتُكَ
‘Bagaimanakah ontamu?’
Jabir
menjawab : telah mendapat berkah darimu.[11]
Menurut
riwayat Bukhari (443) tidak ada kalimat : telah mendapat berkah darimu.
وَالْمَكَرْ قَد حَاقْ
بِالْمَاكِرْ لاَبَارَكَ الله فىِ
الشَّانِى
Makar
akan menimpa kepada pembuatnya.
Semoga
Allah tidak memberikan berkah kepada yang kedua.
[1]
Lihat dalam bab: fii hubbi
sayyidinaa Muhammad
[2] Shahih al-Bukhari dari Aisyah
[3] Surat al-Fath:1-2.
[4] Surat Saba`:26.
[5]
Al-Segaf merupakan istilah lisan Indonesia untuk
nama al-Saqqaf, sebuah nama yang menunjukkan klan, keluarga besar keturunan
al-Saqqaf. Editor.
[6]
Kehadiran Rasulullah r dalam acara diba’an diyakini sebagian
masyarakat. Saat kehadiran itulah maka diserukan kalimat “marhaban ya nura ‘aini” selamat datang wahai penyejuk mataku atau “marhaban ya khaira da’in” selamat datang
wahai sebaik-baik penyeru. Sejak Rasulullah r masih hidup hingga beliau meninggal tidak pernah diadakan
acara semacam ini, para sahabat juga tidak ada. Kalau memang Rasulullah r hadir dalam acara semacam itu, bagaimana beliau
akan menghadiri acara serupa yang bisa jadi dilakukan di berbagai tempat dalam
waktu yang sama? Semoga saja Allah SWT. memasukkan kita dalam golongan orang
yang bisa berpikir. Editor.
[7] Muttafaq ‘alih.
[8]
Lihat dalam bab: Dalam cinta
kepada Muhammad.
[9] Surat Fathir:40.
[10]
Shahih al-Bukhari
(3291), lemah karena ada perawi Abdur Razzaq yang syiah dan berubah hapalannya,
kata Ibnu Hajar. Mausu’ah Ruwatil Hadits (4064).
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan