[an-najah.net] – Komentar putri mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid
(Gus Dur), Yenny Wahid soal Peraturan Daerah (Perda) Syariat menjadi
perda bermasalah dinilai sangat lucu.
Hal itu dikarenakan Yenni dengan tegas menyebut data masyarakat yang
memakai hijab seperti Arab Saudi tingkat pemerkosaannya lebih besar
dibanding negara-negara Eropa yang ‘buka-bukaan’.
Ustaz Bachtiar Nasir menilai, pegiat Gusdurian itu tidak memahami apa itu syariat Islam. Apa yang diucapkan Yenny Wahid hanyalah omongan ngawur tanpa dasar. Kalaupun ada data, tambah Ustaz Bachtiar, data itu pasti amburadul dan tidak benar-benar hasil penelitian.
“Dia (Yenny Wahid) tidak paham dengan syariat Islam itu apa,” ungkap Bachtiar pada Republika, Rabu (8/1/2013).
Menurut sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu, Yenny tidak mengetahui terdapat sistem yang menjaga lima hal sekaligus yang ada di umatnya selain syariat Islam, yaitu nyawa, akal, kehormatan, harta dan keturunan manusia. Yang dilihat Yenny dari syariat, kata dia, hanyalah isu kekerasan dan terorisme.
Bachtiar menilai Yenny Wahid hanya mencari sensasi saja mengingat tahun 2013 ini adalah tahun politik. Yenny, kata dia, butuh pencitraan yang lebih agar namanya ikut naik dan dikenal.
Orang-orang yang mengaku Islam seperti Yenny, kata Bachtiar, hanya mau mengakui syariat kalau ada keuntungannya saja. Seandainya tidak ada untungnya, maka orang-orang seperti itu akan menentang syariat habis-habisan.
“Seperti sistem ekonomi syariah dulu juga ditentang, bahkan oleh tokoh-tokoh Islam, sekarang semua menerapkannya,” tambah Bachtiar. [hnf/rep]
Ustaz Bachtiar Nasir menilai, pegiat Gusdurian itu tidak memahami apa itu syariat Islam. Apa yang diucapkan Yenny Wahid hanyalah omongan ngawur tanpa dasar. Kalaupun ada data, tambah Ustaz Bachtiar, data itu pasti amburadul dan tidak benar-benar hasil penelitian.
“Dia (Yenny Wahid) tidak paham dengan syariat Islam itu apa,” ungkap Bachtiar pada Republika, Rabu (8/1/2013).
Menurut sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu, Yenny tidak mengetahui terdapat sistem yang menjaga lima hal sekaligus yang ada di umatnya selain syariat Islam, yaitu nyawa, akal, kehormatan, harta dan keturunan manusia. Yang dilihat Yenny dari syariat, kata dia, hanyalah isu kekerasan dan terorisme.
Bachtiar menilai Yenny Wahid hanya mencari sensasi saja mengingat tahun 2013 ini adalah tahun politik. Yenny, kata dia, butuh pencitraan yang lebih agar namanya ikut naik dan dikenal.
Orang-orang yang mengaku Islam seperti Yenny, kata Bachtiar, hanya mau mengakui syariat kalau ada keuntungannya saja. Seandainya tidak ada untungnya, maka orang-orang seperti itu akan menentang syariat habis-habisan.
“Seperti sistem ekonomi syariah dulu juga ditentang, bahkan oleh tokoh-tokoh Islam, sekarang semua menerapkannya,” tambah Bachtiar. [hnf/rep]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan