Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendesak Densus 88 bertindak lebih profesional dalam menangani sejumlah kasus dugaan terorisme di Tanah Air. Sikap represif yang belakangan justru menimbulkan rasa was-was di masyarakat diminta untuk dihindari.
"Densus 88 harus bisa lebih profesional. Penanganan terorisme tidak bisa dengan cara-cara represif saja," tegas Kang Said di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (8/1). Kiai Said hari ini melakukan perjalanan ke Kediri, Jawa Timur, dalam rangka pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kabupaten Kediri.
Desakan ini disampaikan Kiai Said sebagai tindak kedatangan 4 warga Poso, Sulawesi Tengah ke PBNU, Senin (7/1) malam kemarin. Kedatangan ke empat warga Poso yang difasilitasi oleh aktifis Gerakan Pemuda Anshor dan 2 komisioner Komnas HAM, yaitu Imdadun Rahmat dan Siane Indriani, bertujuan melaporkan adanya perasaan was-awas oleh masyarakat sebagai akibat tindakan represif Densus 88 dalam penanganan terorisme belakangan ini.
"Saya akan coba sampaikan ke Presiden mengenai laporan warga Poso ini. Tentu ini bukan untuk menggembosi Densus 88, tapi upaya membantu agar penanganan terorisme bisa lebih baik. Saya tegaskan terorisme harus ditindak tegas, tapi jangan sampai cara-caranya justru menimbulkan trauma bagi masyarakat yang tidak bersalah," kata Kang Said.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Samsul Hadi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendesak Densus 88 bertindak lebih profesional dalam menangani sejumlah kasus dugaan terorisme di Tanah Air. Sikap represif yang belakangan justru menimbulkan rasa was-was di masyarakat diminta untuk dihindari.
"Densus 88 harus bisa lebih profesional. Penanganan terorisme tidak bisa dengan cara-cara represif saja," tegas Kang Said di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (8/1). Kiai Said hari ini melakukan perjalanan ke Kediri, Jawa Timur, dalam rangka pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kabupaten Kediri.
Desakan ini disampaikan Kiai Said sebagai tindak kedatangan 4 warga Poso, Sulawesi Tengah ke PBNU, Senin (7/1) malam kemarin. Kedatangan ke empat warga Poso yang difasilitasi oleh aktifis Gerakan Pemuda Anshor dan 2 komisioner Komnas HAM, yaitu Imdadun Rahmat dan Siane Indriani, bertujuan melaporkan adanya perasaan was-awas oleh masyarakat sebagai akibat tindakan represif Densus 88 dalam penanganan terorisme belakangan ini.
"Saya akan coba sampaikan ke Presiden mengenai laporan warga Poso ini. Tentu ini bukan untuk menggembosi Densus 88, tapi upaya membantu agar penanganan terorisme bisa lebih baik. Saya tegaskan terorisme harus ditindak tegas, tapi jangan sampai cara-caranya justru menimbulkan trauma bagi masyarakat yang tidak bersalah," kata Kang Said.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Samsul Hadi
Komentarku
( Mahrus ali):
Memang begitulah yang di kehendaki oleh kafirin agar kaum muslimin yang
menjadi rakyat jelata ini takut dan tidak segan atau berani terhadap rezim atau
thaghut. Rasa ketakutan itu harus diciptakan untuk menciptakan aman dalam
ketakutan bukan aman dan sentosa atau aman dan rakyat senang. Tapi mereka
ciptakan aman, rakyat benci dan takut.
أَلَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ
دُونِهِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ(36)
Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka
mempertakuti kamu dengan orang – orang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah,
maka tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya.
Artikel Terkait
terorisme
- Wanita pelaku bom istana di buat - buat oleh orang jahat tuk jelekkan Islam
- Masjid Islamic Center di Florida Dibakar, Tak Ada yang Menyebutnya Terorisme?
- Isu Radikalisme dan terorisme untuk hancurkan Islam
- Bendera Laskar Hizbullah Indonesia dulu
- Kronologi kematian Siyono
- teroris itu untuk merangi muslim bukan untuk Katholik
- Muslim bukan teroris
- BREAKING: Rusia Bunuh 3.049 Orang di Suriah dalam Tempo 3 Bulan [LAPORAN]
- Siapakah dalang teroris
- OPM Tebar Ancaman Perang Terbuka dengan TNI dan Polri
- CIIA: Demi investasi, Indonesia jual isu terorisme di forum APEC -
- Analisa CIIA: Donasi Gerakan Islam dapat terkena sanksi melebihi kejahatan Korupsi
- MEMBEDAH AKAR JARINGAN TERORIS AL-QAIDAH
- HASMI teroris settingan non muslim
- Kasus teroris Solo settingan non muslim
- Kasus Solo bermuatan politik strategis.
- Siapa dibalik kasus teroris Solo
- Kedustaan dalam kisah kematian Bin Laden
- Al-Qaidah bikinan CIA sendiri
- Pemberantasan teroris bukan pemberantasan koruptor di Indonesia terbaik,
- 900 Masjid Ditutup oleh pemerintah.tapi Nightclub tetap buka
- Polisi Gresik Tangkap Truk Bawa Ribuan Peluru dari Solo
- Diculik Saat Menuju Masjid Mau Jum’atan
- Terorisme strategi musuh Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan