By H. R. Taufiqurrochman, MA
on 1 Jan 2012
Beberapa hari ini, atas himbauan
guru, saya membaca sebuah buku berjudul "Membongkar Kedok Liberal
Tokoh-Tokoh NU" karya KH Muhammad Najih Maimoen.
Melihat judulnya saja, saya atau
mungkin orang lain khususnya para nahdiyyin, akan terkejut dan bertanya-tanya:
▬►Benarkah "madzhab
liberalisme" telah menjangkiti tokoh-tokoh NU?
Jika benar,
▬►lalu siapa saja mereka?
Yang terpenting lagi,
▬►kira-kira apa dampaknya bagi umat
Islam, terutama warga NU?
Masih banyak lagi yang perlu
dipertanyakan seputar isi buku tersebut. Pada awalnya, saya mengira, mungkin
saja buku ini bertendensi provokatif, mengingat lahirnya buku ini berhubungan
dengan pemilihan calon Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU ke-32 di Makassar
Sulawesi Selatan yang lalu.
Akan tetapi ternyata,
data dan fakta yang diungkap di buku
tersebut merupakan hasil penelitian, pengamatan dan olah dokumen yang terkumpul
sejak lama. Artinya, benih-benih liberalisme itu telah bersemayam jauh sebelum
adanya ranah politik dan kepentingan kekuasaan.
Semoga saja, penulis buku ini hanya
bertujuan untuk "mengingatkan" akan bahaya liberalisme sehingga isi
buku ini tidak disalah pahami.
Buku ini seakan menjadi “warning”
bagi para pemimpin dan umat Islam agar sadar akan bahaya racun pemikiran
liberalisme yang diyakini dapat merusak akidah Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Bagi para pemikir atau tokoh yang
ada di pucuk pimpinan,
▬►boleh jadi aksi “tebar wacana”
menjadi hal lumrah supaya pola pikir menjadi maju, progressif dan kritis.
Namun
tidak bagi kalangan awam dan
masyarakat di akar rumput. Mereka yang “bermakmum” kepada kiai dan ulama, akan
terasa diombang-ambingkan oleh pemikiran dan akidah “model baru” yang
sebelumnya tidak mereka temukan pada ulama-ulama terdahulu.
Bagi saya pribadi,
yang justru mengejutkan dari isi
buku ini adalah dicatutnya para tokoh NU yang jumlahnya mencapai 25 orang.
Sungguh mengejutkan,
apalagi di antara mereka muncul
nama-nama baru yang sebelumnya tidak dianggap liberal.
Lain halnya seperti :
▬ Gus Dur,
▬ Ulil Abshar Abdalla,
▬ Said Aqil Siradj,
▬ Masdar Farid Mas’udi
▬ atau M. Luthfi As-Syaukani.
▬▬►Mereka memang tokoh kontroversial
yang lahir ke permukaan karena pikirannya yang “nyeleneh” sehingga jelas, jika
bicara tentang liberalisme dan pluralisme, nama-nama itu tidak pernah absen.
Ternyata,
selain mereka, masih ada tokoh-tokoh
lain yang disebut penulis sebagai bagian dari tokoh liberal di tubuh NU.
Di antaranya,
▬ Salahuddin Wahid,
▬ Ahmad Bagja,
▬ Mustofa Bisri,
▬ Abdul Muqsith Ghozali,
▬ Husein Muhammad,
▬ Nasaruddin Umar,
▬ Alwi Abdurrahman Syihab,
▬ Abdul A’la, Ahmad Sahal,
▬ M. Jadul Maula,
▬ Fathimah Utsman,
▬ Hamid Basyaib,
▬ Sumantho Al-Qurthuby,
▬ Zuhairi Miswari,
▬ Mun’im A. Siry,
▬ Nong Darol Mahmada,
▬ Zainun Kamal,
▬ Taufiq Adnan Kamal,
▬ Saiful Muzani
▬ dan Ihsan Ali Fauzi.
Disebutnya tokoh-tokoh NU itu
sebagai kaum liberal, tidak lepas dari pernyataan dan pemikiran mereka yang
dinilai penulis buku ini terlibat dengan :
▬ Jaringan Islam Leberal (JIL),
▬ melindungi aliran Syi’ah,
▬ menolak formalisasi Syariat Islam,
▬ membela aliran sesat seperti
Ahmadiyah dan sebagainya.
Pada akhirnya, buku ini
berkesimpulan bahwa :
▬►NU yang ada di bawah bayang
tokoh-tokoh liberal, sudah melenceng jauh dari Qonun Asasi yang dicetuskan oleh
KH Hasyim Asy’ari. Sebab, mereka itu –menurut penulis- sudah menjadi agen-agen
orientalis barat yang hendak menghancurkan akidah dan keimanan umat Islam.
Benarkah demikian ? Wallahu A’lam.
Sebab,
▬►boleh jadi hal ini hanyalah
“ignorence of Islam” atau kesalah pahaman dalam memahami Islam.
Atau dengan kata lain,
kurangnya komunikasi antara
pihak-pihak yang berperan sebagai elit NU dengan kalangan NU Garis Keras dalam
menyikapi persoalan bangsa dan umat yang memang sangat kompleks sehingga
terjadi salah penafsiran.
Akibatnya,
▬►kontroversi yang ada di kalangan
para ulama atau pemimpin umat, jelas akan membingungkan umat.
Bisa-bisa,
karena fanatisme ketokohan, lalu
terjadi perpecahan di antara umat itu sendiri.
Inilah yang sesungguhnya berbahaya.
Indonesia yang bhinneka ini memang
sangat rentan untuk dipecah belah, entah oleh siapa dan untuk apa.
Adanya berbagai ragam :
▬ agama,
▬ sekte,
▬ kepercayaan,
▬ ras,
▬ bahasa,
▬ suku,
▬ ormas
▬▬► dan sebagainya itu adalah
sasaran empuk untuk memporak-porandakan Indonesia, termasuk juga NU sebagai
ormas Islam terbesar di Indonesia, bahkan juga di dunia.
(Book Review: Membuka Kedok
Tokoh-Tokoh Liberal Dalam Tubuh NU. Penulis: KH MUhammad Najih Maimoen.
Penerbit: Toko Kitab Al-Anwar Sarang Rembang bekerja sama dengan Majlis Khair.
Tahun: 2011)
http://www.taufiq.net/2012/01/kedok-tokoh-liberal-nu.html
dan 113 orang lainnya menyukai ini.
Lihat semua komentar (19)
•
Ibnu Suardi Apakah tokoh NU juga
termasuk orang-orang munafik?
8 jam yang lalu • Suka
•
Ratih Dwi Andinie Naudzubillah,
8 jam yang lalu • Suka
•
Faiz ElMu'in Gak boleh serampangan
dlm berfikir spt wahabi...
7 jam yang lalu • Suka
•
Orcela Puspita Faiz ElMu'in
wahabi itu apa sih ?
7 jam yang lalu • Telah disunting •
Suka • 5
•
Eddy Sugatot tambah pengetahuanku...
5 jam yang lalu • Suka
Kus Nanto Muhammad ijin tag n share
ukhti...barakallahu fiykum
Komentarku ( Mahrus ali):
Liberal menurut ulama Saudi adalah
kekufuran bukan keislaman, bukan ajaran Islam, tapi ajaran barat yang di buat
merusak keisalaman orang timur. Sudah jelas MUI memasukkannya dalam aliran
sesat bukan aliran yang lurus. Ingat saja ayat ini:
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا
نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ
وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ(1)اتَّخَذُوا
أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ(2)ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى
قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ(3)وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ
أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ
مُسَنَّدَةٌكَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ(4)
Apabila orang-orang munafik datang
kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar
Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar
Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu
benar-benar orang pendusta.
Mereka itu menjadikan sumpah mereka
sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya
amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Yang demikian itu adalah karena
bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu
hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh
mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan
perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira
bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah
musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah
membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 atau
di panahnya.
Artikel Terkait
kutipan dari facebook
BalasHapusHusni Alvaro waduh 2 lek gak ero wonge gak usah komentar.opo mene nek ison3 ngaran2ni wong tok ojo komen seng gak nduwe ilmu ojo komen seng nek nduwe nafsu tok ojo komen opo mene nek sempakan tok tambh ojo komen wk wk.
5 jam yang lalu • Suka
Orcela Puspita Husni Alvaro :
maksudnya ... ^^
3 jam yang lalu • Suka
Siti Ervayati Suriah Afwan, sdr/i mari di simak semua dngn se baik2nya. Mungkin ada yg merasa tergelitik dng sebutan NU,
Alhamdulillah sdh banyak ana menyimak tentang kegiatan NU skrng. Bahwa NU skrng sangat melenceng jauh dari pendirinya (KH. Hasyim Ashari) yg nnta bene beliau sangat gigih dalam menda'wahkan taukhid dan ber-manhaj salaf. Namun Wallahu a'lam dngn NU sekarang, bisa kita saksikan sendiri (pecah), krn masih banyak yg mempertahankan ajaran sang pendirinya, tapi tdk sedikit yg mengikuti generasi penerusnya, (yg tlh menyimpang dari ajaran semula, bahkan sangat di sayangkan bahwa tercorengnya NU, atas ulahnya penerusnya KH. Hasyim Ashari sendiri.
Allah hu musta'an. Afwan.
2 jam yang lalu • Suka
Allent Reza Fahlevi astagfirullohhaladzim.....
2 jam yang lalu • Suka
Allent Reza Fahlevi jangan selalu melihat kejelekan orang pada satu sisi,mungkin pada sisi lain lebih banyak banyak banyak kebaikannya,.....kita sesama muslim jng suka buka aib orang yg belum tentu kebenarannya, semoga Allah mengampuni dosa dosa beliau(GUS DUR ) amin.....
2 jam yang lalu • Suka
Orcela Puspita Allent Reza Fahlevi :"kita sesama muslim"
____
Naudzubillahi min dzalik...Lihat Selengkapnya
Gus Dur diBaptis Paderi Kristian
Gus Dur diBaptis Paderi Kristian http://anwaribrahimdotcom.blogspot.com/
sekitar sejam yang lalu • Telah disunting • Suka • 3
Abu Naufal Ya...beginilah.........
24 menit yang lalu • Suka
Arek Tewur Nanet kemarin keluarga yeni wahid juga ikut natalan
13 menit yang lalu • Suka • 1
Tulis komentar...
Kami malu jadi warga NU. Tanpa perlu saya tutup~tutupi NU sekarang sudah melenceng dari garis ASWAJA. Banyak hal~hal bidah yang jadi pembenaran ditubuh NU. Dan yang paling celaka NU menolak tegaknya daulah Khilafah yang sudah menjadi nubuat Rasulullah. Saya sebagai warga nahdliyin insyaallah tidak akan terpengaruh dengan NU saat ini yang sudah mulai rusak. Mudah2an mereka yang liberal yang ada ditubuh NU segera tersingkir..dengan syarat NU harus mendukung tegaknya syariah islam secara kaaffah dibawah naungan Khilafah Islamiyah.
BalasHapusNu lagi Nu lagi bikin ulah.......marai wes kadung merakyat.....gendoren yo merakyat.....tahlilan yasinan...merakyat......susah tenan ki wong NU.jo nyampek enek presiden paham Nu liberalisme,engko pilm porno beredar maneh....
BalasHapusHIDUP NU
BalasHapusTingkah laku pzra tokoh ulamak yg kontroversial yg yleneh. Embahayakan bagi msyarakat muslim awam.
BalasHapus