By Asqi Resnawan on 4:23 AM
Semula Metro TV merupakan salah satu TV berita kebanggan masyarakat Indonesia, kedua setelah TV One. Namun sangat disayangkan pamor stasiun TV itu kini ini telah tercoreng berat. Demi memenuhi ambisi politik, Surya Paloh, rela mengorbankan kredibilitas Metro TV miliknya.
Ironis, sebuah stasiun TV yg cukup senior bisa melakukan kesalahan fatal seperti ini, ia melupakan kaidah-kaidah jurnalistik, bahwa media massa harus memberikan informasi yg objektif dan berimbang. Faktanya, dlm proses pilpres 2014 Metro TV telah berubah menjadi alat politik pemenangan Jokowi. Hampir di keseluruhan jam siarnya metro TV tak pernah berhenti dari mendewa-dewakan jagoannya, Joko Widodo, secara berlebihan. Sebaliknya, dengan tendensius metroTV terus menerus menjejali pemirsa TV dg opini-opini negatif bahkan membunuh karakter rival Jokowi dlm pilpres ini, yakni Prabowo Subianto.
Ini merupakan kemunduran bagi dunia jurnalistik di negara kita. Kini, di mata masyarakat penggemar TV berita, metro TV telah turun "grade," ia sdh berubah menjadi TV gossip murahan. Pemirsa TV Indonesia telah kehilangan satu stasiun TV berita.
Sebagai seorang yg banyak pengalaman dalam bisnis media massa, kenapa dia bisa berbuat sekonyol itu? Apakah dia kalap karena gagal mencapreskan diri? Atau demi mengincar jabatan pada kabinet hayalan jokowi?
Abu Jawwas
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan