“Faktor keamanan adalah salah satu kebutuhan masyarakat,” kata Direktur Puskaptis Husin Yazid seperti dikutip Inilah.com, Jumat (20/6)
Dia menjelaskan ekonomi global sudah berlangsung, masyarakat butuh perlindungan. Dalam hal ini masyarakat mempercayai Prabowo bisa melakukan perlindungan tersebut.
Selain itu, faktor yang juga banyak berpengaruh terhadap penurunan elektabilitas Jokowi adalah serangan brutal dari kubu Jokowi. Masyarakat bisa melihat hal itu dan memberikan rasa simpati kepada Prabowo.
Jakarta (SI Online) - Jika pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan hari ini, maka pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta akan jadi pemenang.
“Prabowo-Hatta memperoleh suara 52,8%, sedangkan Jokowi-Kalla hanya 37,7%,” kata Direktur Eksekutif Vox Populi, Basyinursyah, dalam konfrensi persnya di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014), seperti dikutip Inilah.com.
Dia menambahkan, survei ini dilakukan terhadap berbagai kelompok masyarakat. Mulai dari latar belakang pendidikan, tempat tinggal, status pekerjaan serta kelompok umur.
“Dari berbagai kelompok masyarakat yang ada, terlihat bahwa Prabowo-Hatta selalu unggul elektabilitasnya dibanding Jokowi-Kalla,” ujarnya.
Survei ini dilakukan terhadap 4.998 sampel melalui wawancara tatap muka. Metode yang digunakan adalah musltistage random sampling, dan margin eror lebih kurang 1,8%. Survei dilakukan pada 3 hingga 15 Juni 2014.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Puskaptis Husin Yazid menjelaskan alasan perlindungan keamanan menjadi salah satu faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Hatta melambung.
“Faktor keamanan adalah salah satu kebutuhan masyarakat,” kata Direktur Puskaptis Husin Yazid seperti dikutip Inilah.com, Jumat (20/6)
Dia menjelaskan ekonomi global sudah berlangsung, masyarakat butuh perlindungan. Dalam hal ini masyarakat mempercayai Prabowo bisa melakukan perlindungan tersebut.
Selain itu, faktor yang juga banyak berpengaruh terhadap penurunan elektabilitas Jokowi adalah serangan brutal dari kubu Jokowi. Masyarakat bisa melihat hal itu dan memberikan rasa simpati kepada Prabowo.
Selama ini banyak sekali rumor yang dihembuskan untuk menjatuhkan Prabowo. Namun, masyarakat sudah jauh lebih cerdas karena derasnya arus informasi.
Penyebab lainnya adalah penguasaan daerah dari faktor ketokohan cawapres. Keberadaan JK sebagai pendamping Jokowi tidak mendongkrak suara secara siginifikan. Berbeda dengan Hatta Rajasa yang menjadi wakil Prabowo, figur Hatta dinilai menjadi penopang suara bagi Prabowo.
“Sekitar 21 persen pemilih ada di pulau Sumatera dan Hatta Rajasa mampu menguasai daerah ini dengan baik. JK, meskipun menguasai daerah Sulawesi namun pemilih disana hanya sekitar 7 persen,” jelas Husin.
Husin menambahkan, bergabungnya mayoritas kader Demokrat dalam koalisi Prabowo, juga berpengaruh. “Banyak masyarakat yang masih menyukai figur SBY,” terangnya.
Menurut Husin, pihaknya saat ini terus melakukan survei secara berkala. Berdasarkan data yang sudah masuk saat ini, Prabowo-Hatta terus mengalami fase positif, sedangkan Jokowi sebaliknya.
red: abu faza, Jumat, 20/06/2014 20:33:34
(nahimunkar.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan