By Asqi Resnawan on 12:13 PM
Adanya nama-nama jenderal yang diduga bermasalah di kubu capres-cawapres Jokowi-JK mendapat tanggapan dari kalangan aktivis.
Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Krisbiantoro mengatakan salah satu visi misi Jokowi-JK dalam menuntaskan kasus HAM tidak relevan.
"Ini semakin membuktikan bahwa ada kecurigaan politik balas jasa di kubu Jokowi-JK. Katanya mau usut tuntas kasus HAM tetapi kerja sama dengan pihak-pihak militer yang memiliki catatan hitam," katanya di kantor LBH Jakarta, Jumat (6/6/2014)
Data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyatakan lima dari 35 jenderal pendukung Jokowi-JK antara lain Jendral (Purn) Wiranto, Sutiyoso, A.M Hendropriyono, Major Jenderal (Purn) Muchdi PR, dan Ryamizard Ryacudu diduga bermasalah.
Catatan hitam yang dikeluarkan LBH Jakarta terkait lima jenderal bermasalah tersebut yakni pelanggaran hak asasi manusia, kerusuhan 1998, dugaan pembataian Talangsari Lampung, kasus pembunuhan Munir, kekerasan darurat militer Aceh dan lainnya.
Krisbiantoro mengatakan Jika terpilih nanti, Jokowi akan mengalami kesulitan karena menghadapi politik balas jasa dari pihak militer yang mendukungnya.
Harusnya, kata Krisbiantoro, jika Jokowi ingin berkomitmen pengusutan kasus HAM dan masa lalu, ditunjukan dengan koalisi bersih dengan tidak menerima pihak pendukung yang memiliki catatan hitam.
"Pasti ini akan menyandra langkah Jokowi ke depan untuk memanggil orang yang pernah dia dukung," paparnya.(petikan)
Adanya nama-nama jenderal yang diduga bermasalah di kubu capres-cawapres Jokowi-JK mendapat tanggapan dari kalangan aktivis.
Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Krisbiantoro mengatakan salah satu visi misi Jokowi-JK dalam menuntaskan kasus HAM tidak relevan.
"Ini semakin membuktikan bahwa ada kecurigaan politik balas jasa di kubu Jokowi-JK. Katanya mau usut tuntas kasus HAM tetapi kerja sama dengan pihak-pihak militer yang memiliki catatan hitam," katanya di kantor LBH Jakarta, Jumat (6/6/2014)
Data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyatakan lima dari 35 jenderal pendukung Jokowi-JK antara lain Jendral (Purn) Wiranto, Sutiyoso, A.M Hendropriyono, Major Jenderal (Purn) Muchdi PR, dan Ryamizard Ryacudu diduga bermasalah.
Catatan hitam yang dikeluarkan LBH Jakarta terkait lima jenderal bermasalah tersebut yakni pelanggaran hak asasi manusia, kerusuhan 1998, dugaan pembataian Talangsari Lampung, kasus pembunuhan Munir, kekerasan darurat militer Aceh dan lainnya.
Krisbiantoro mengatakan Jika terpilih nanti, Jokowi akan mengalami kesulitan karena menghadapi politik balas jasa dari pihak militer yang mendukungnya.
Harusnya, kata Krisbiantoro, jika Jokowi ingin berkomitmen pengusutan kasus HAM dan masa lalu, ditunjukan dengan koalisi bersih dengan tidak menerima pihak pendukung yang memiliki catatan hitam.
"Pasti ini akan menyandra langkah Jokowi ke depan untuk memanggil orang yang pernah dia dukung," paparnya.(petikan)
Artikel Terkait
Jokowi
- SIMAK PERNYATAAN PANGLIMA TNI KEADAAN NKRI
- Pertemuan rahasia di Istana
- Sri Bintang: "Jokowi Kalap Ditekan Polit-Biro RRC"
- Tidak adail Jokowi
- Mahasiswa: Penegakan Hukum Era Jokowi seperti Jaring Laba-Laba, Hanya Menjerat yang Lemah
- Bungkamnya Media Nasional atas aksi unjuk rasa Mahasiswa di Istana Negara, Pertanda apa?
- Aktivis Malari: Sungguh menjijikkan rezim sekarang ini, selalu berpihak kepada cukong dan para taipan
- Muhammadiyah Pertanyakan Pertemuan "Haram" Hakim MK dengan Presiden
- Pengamat: Sumber pembiayaan pemerintah Jokowi mulai roboh, untuk bayar utang sudah tak sanggup
- SBP: Jokowi sengaja biarkan mafia Cina tak bayar pajak, dananya dipakai untuk proyek apartemen guna menampung jutaan Cina yang masuk dari RRC
- "DEFISIT ANGGARAN: SOEHARTO-ROUSEFF-PETRUK"
- HEBOH….!! Permadi SH: Presiden Jokowi Akan Lengser Di Tahun 2016
- Dikritik Gak Mau, Didoain Kepanasan, Terus Maunya Apa
- Doa Jokowi di dengar kata Husni Kamil yg teمah mennggal
- SURVEI INI TERNYATA Mayoritas Rakyat Indonesia Inginkan Presiden Jokowi Berhenti Sampai Disini
- Inilah Perda Bernafaskan Islam yang Dihapus Presiden Jokowi
- Perda Islami Dihapus, Jokowi Rezim Anti Islam dan Pro Kapitalis!
- Pengamat: TNI terus dihina & dilecehkan Rezim Jokowi, kesabaran para Jenderal senior akan habis
- Dua Sejoli Jokowi-Ahok adalah Bencana Bagi NKRI Dan Sarana Cukong Jarah NKRI"
- Duh, Muncul Petisi Desak Jokowi Tes DNA dengan Sujiyatmi
- Jokowi Temui Politikus Cina, Bahas Kerja Sama dengan Partai Komunis Cina
- SBY Sindir Revolusi Mental Jokowi Mirip Ajaran Komunisme
- Rezim Jokowi-JK Menyengsarakan Rakyat Dengan Timbunan Utang
- Ngakunya Tiga Bank BUMN Pinjam ke China untuk Infrastruktur, Ternyata Buat 47 Perusahaan Ini
- Uang Jajan Anak Jokowi Capai 5Miliar/Bulan Ini Pengakuan Kaesang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan