INILAHCOM, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio mengatakan pernyataan mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Wiranto soal isu penculikan aktivis 98 dan isu HAM yang dituduhkan kepada Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto adalah jelas tujuannya untuk mengerek atau menaikkan elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Jusuf Kalla atau JK.
Pasalnya elektabilitas pasangan capres Jokowi-JK saat ini dinilai sedang rapuh. Karena itu dirinya meyakini strategi politik yang dipilih kubu Jokowi-JK, telah salah arah.
"Karena, tim Jokowi-JK tak suci dari pelaku kejahatan HAM. Ingatlah, rakyat sudah cerdas dan kritis," ungkap Agung kepada INILAHCOM di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).
Ada tiga alasan yang menguatkan asumsi bahwa Prabowo tak akan mempan diserang isu HAM. "Pertama, isunya diulang-ulang, tidak ada yang baru. Kedua, ada tafsir lain yang menyatakan semakin Prabowo diserang HAM maka elektabilitasnya makin naik," terangnya.
Sedangkan alasan ketiga, lanjut Agung, posisi Wiranto sebagai Pangab (Panglima TNI, sekarang) dalam Tragedi mei 1998, semanggi I dan II, tidak bisa dilupakan begitu saja.
"Kalau mau serang Wiranto, mudah saja. Mari kita buka catatan sejarah kasus Mei 1998, Semanggi I dan II. Sebagai panglima, dia yang harus bertanggung jawab," tuturnya.
Suka atau tidak, beberapa purnawirawan yang tergabung dalam timses Jokowi-JK, boleh dibilang berlumuran darah HAM. Mereka terlibat berbagai kasus pelanggaran HAM, seperti pembantaian Talangsari (Lampung), Darurat Militer (DM) Aceh, pembunuhan aktivis HAM Munir, kasus Timtim, serta masih banyak lagi lainnya.
Sebelumnya, Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura yang telah tiga kali gagal mencalonkan dirinya sebagai presiden itu menyebut adanya keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis di 1998.
"Tidak ada kebijakan dari pimpinan TNI yang ekstrem waktu itu untuk memerintahkan penculikan. Saat saya tanyakan, ke mana dan kenapa melakukan itu, saya yakin bahwa itu dilakukan atas inisiatif sendiri, atas analisis keadaan yang berlaku saat itu. Hasil analisis pribadi, bukan perintah Pangab atau atasan beliau," kata Wiranto
Pernyataan Wiranto tersebut dinilai arah dan tujuannya jelas, menembak Prabowo. Kelanjutan dari pertanyaan HAM yang dilontarkan Cawapres Jusuf Kalla dalam acara debat capres-cawapres perdana, pada 9 Juni lalu. [ton]
Artikel Terkait
Prabowo
- BLACKLIST Singapura Pada Jend. Suryo Prabowo Atas "Pesanan" Indonesia?
- Keputusan MK kebiasaan buruk praktik hukum negri ini.
- Sri Bintang Pamungkas : Prabowo Boleh Kalah, Tapi Jokowi Tidak Boleh Menang
- Prabowo-Hatta Akan Terus Memperjuangkan Keadilan Bagi Rakyat Indonesia
- Keputusan MK Bukan Kebenaran Mutlak dan Bersifat Keadilan Substantif
- Yusril: MK tak Akan Mampu Periksa Gugatan Pilpres Secara Mendalam
- Kopassus Indonesia: Jurnalis Asing Dikempesin Sampai Skak Mat!
- Pemenang Pilpres Belum Ada, AS Dukung Prabowo?
- Kemenangan Prabowo-Hatta Terbuka Lebar
- Pilpres 2014 Hasilkan Presiden-Wapres Palsu
- MK Jakarta Diuji Seperti MK Thailand, Beranikah?
- Yusril dan Saiful Mujani Terlibat Twitwar
- Sebut DPT Oplosan, Saksi Ahli Prabowo Tawarkan Audit Forensik
- Yusril: Prabowo Mungkin Benar, Cuma
- DPT Oplosan jadi Senjata Baru Prabowo-Hatta
- Tim Prabowo-Hatta: Yang Buka Kotak Suara Bukan KPU
- Indikasi Kecurangan Pilpres 2014 Semakin Jelas
- Gerindra Desak Polri Tangkap Husni Kamil Manik
- 45 Ribu Pemilih di Tangsel 'Nyoblos' Tanpa KTP
- Semakin Terbukti Dicurangi Elektabilitas Prabowo-Hatta Kian Naik
- Prabowo-Hatta Berpeluang Menang di MK
- Bawaslu: Tidak Etis KPU Buka Kotak Suara tanpa Perintah MK
- Pembongkaran Kotak Suara Bukti Kecurangan Pilpres?
- Australia Alami Prabowo-Phobia
- Hasil Pilpres 2014 Terindikasi Banyak Kecurangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan