Kamis, Juni 12, 2014

LSN: Elektabilitas Prabowo-Hatta Salip Jokowi-JK


 By Asqi Resnawan on 4:13 AM 
Peneliti Utama Lembaga Survei Nasional (LSN) Gema Nusantara mengatakan, elektabilitas pasangan Jokowi-JK terkejar oleh Prabowo-Hatta kurang dari sebulan jelang pelaksanaan Pilpres 9 Juli mendatang.

Menurut dia, berdasarkan temuan LSN, elektabilitas pasangan Jokowi-JK mulai tersendat. Dibandingkan dengan masa sebelum Pileg 2014, tingkat keterpilihan Jokowi cenderung mandek. Pasangan Prabowo-Hatta justru memperlihatkan kinerja yang semakin membaik.

"Ketika LSN menanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini (saat survei dilakukan), sebanyak 46,3 persen mengaku akan memilih Prabowo-Hatta. Hanya 38,8 persen yang mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK dan sebanyak 14,9 persen menyatakan belum punya pilihan," katanya.

Dia mengutarakan, hasil survei dilaksanakan sejak 1 sampai dengan 8 Juni 2014. Survei dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan tercantum dalam DPT.

Jumlah sampel sebanyak 1.070 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error sebesar 3 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden berpedoman kuisioner. Survei ini dilengkapi dengan analisis media dan wawancara mendalam dengan sejumlah narasumber.

Dia mengatakan, meredupnya elektabilitas Jokowi-JK terjadi hampir di semua daerah battle ground, yaitu sembilan provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar. Pasangan Jokowi-JK hanya unggul dari Prabowo-Hatta di Provinsi Jawa Tengah.

"Di daerah yang selama ini dikenal menjadi pangsa pasar tradisional dari PDI Perjuangan tersebut elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,5 persen dan Prabowo-Hatta 43,3 persen, sementara yang belum menyatakan pilihan sebesar 9,2 persen," kata Gema.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan