Kajian hadis siksa kubur ke 13
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي
الشَّوَارِبِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ النُّكْرِيُّ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
ضَرَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِبَاءَهُ عَلَى قَبْرٍ وَهُوَ لَا يَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ
فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ
حَتَّى خَتَمَهَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ضَرَبْتُ خِبَائِي عَلَى قَبْرٍ وَأَنَا لَا أَحْسِبُ
أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الْمُلْكِ
حَتَّى خَتَمَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ
الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ
هَذَا الْوَجْهِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
(TIRMIDZI - 2815) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib telah menceritakan kepada kami Yahya bin 'Amru
bin Malik An Nukri dari Ayahnya dari Abul Jauza` dari Ibnu Abbas ia berkata;
"Sebagian
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat kemah di pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika
berada di pemakaman, tiba-tiba ada seseorang membaca surat TABAARAKAL LADZII BIYADIHIL MULKU (Maha
Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) ". sampai selesai, kemudian
dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Wahai
Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak
mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca surat TABARAK (surat )
Al Mulk sampai selesai, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" Ia adalah penghalang, ia adalah penyelamat dari
siksa kubur." Abu Isa berkata; Dari jalur ini, hadits ini hasan gharib. Dan
dalam bab ini, ada hadits dari Abu Hurairah.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Imam Tirmidzi yg meriwayatkannya dan hanya beliau yg
meriwayatkannya dr kalangan penyusun kutubut tis`ah. Jd Imam Bukhari, Muslim, Malik,
Abu Dawud , Nasai dan Ibn Majah tdk
mencantumkan hadis tsb dlm kitab sunannya.
Makanya Imam Tirmidzi
menyatakan sanadnya gharib.
Komentarku ( Mahrus ali ) .
Bahkan redaksinya nyeleneh.
Syekh Muqbil Al wadi`I
murid Al bani mengatakan :
غَالِبُ تَحْسِيْنَاتِ التِّرْمِذِي ضِعَافٌ.
Kebanyakan hadis yang di hasankan oleh Tirmidzi adalah lemah
.
Jadi penghasanan Tirmidzi itu belum bisa di buat pegangan
atau landasan mutlak . Apalagi di tambahi dg kalimat gharib – yg
menunjukkan kelemahan.
Aisyah al anshariyah
berkata:
عائشة الأنصارية
ما قصده الإمام الترمذي بقوله غريب
ـ أي أنه لم يعرف عند أهل الحديث من هذا الطريق أو بهذه
الصيغة أو غير ذلك
Intinya Maksud kalimat
gharib menurut Imam Tirmidzi , yakni
menurut ahli hadis , hadis tsb
tdk di kenal , atau redaksinya tdk di
kenal dll.
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=72390
Scr redaksional , hadis tsb
menyalahi al quran , menentangnya. Dan ini sinyal kelemahan
Syaik As suba`I telah merumuskan tanda kelemahan hadis sampai
tujuh belas point.
Yang nomer sembilan sbb:
9ـ ألا يخالف القرآن
“Hadis itu harus tdk bertentangan dengan al quran” .
Bila hadis fadhilah surat Tabarak yg bisa menyelamatakan dr siksa kubur di sahihkan , mk akan bertentangan
dengan ayat 51 yasin yg menyatakan mayat
itu dikuburan spt orang tidur. Mana bisa tidur bila disiksa. Lazimnya orang bisa tidur kalau tdk ada siksaan kpd fisiknya.
Jg menyalahi pakem musthalah hadis yaitu menyalahi ayat.
Bila ayat di buang
dan hadis di ambil , mk rusaklah. Sm
dg buang
Allah untuk menuhankan perawi.
Sbb ayat pasti dr
Allah dan hadis blm tentu dr Nabi
shallallahu alaihi wasallam , kadang dr perawi pendusta.
Ikuti sj ayat sbb:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ
وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(65) يس.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada
Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan. Yasin 65.
Kalimat “ Pd hari ini “
bukan dikuburan tp setelah kebangkitan
الصحيح المسبور من التفسير بالمأثور (4/ 189)
قال الشيخ الشنقيطي: ما ذكره جل وعلا في هذه الآية
الكريمة من شهادة بعض جوارح الكفار عليم يوم القيامة، جاء موضحاً في غير هذا
الموضع كقوله تعالى في سورة النور (يوم تشهد عليهم ألسنتهم وأيديهم وأرجلهم بما
كانوا يعملون) وقوله تعالى في فصلت (حَتَّى إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ
سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (20) وَقَالُوا
لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي
أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ) الآية.
Intinya mulut ditutup
, tangan berbicara dan kaki sbg
saksi terjadi kelak di hari kiamat bukan
di kuburan.
Untuk apa disiksa dikuburan , mayat blm dihisap, amalannya blm di timbang,
mn yg banyak amalan baiknya atau jeleknya. Jg blm menerim catatan amalannya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan