Syiahindonesia.com - Sebuah video menghebohkan beredar di
Youtube, baru-baru ini. Dalam video khutbah Jumat berdurasi 19 menit itu, tokoh
Syiah internasional Syed M Rizvi mengucapkan selamat atas terpilihnya caleg
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jalaluddin Rakhmat sebagai anggota
DPR RI. Pada menit ke-3:42, penulis Syiah ternama itu menyebut Jalaluddin
dengan Jalaluddin Ar Rahmah.
Selain itu, Rizvi juga menyerukan kaum Syiah untuk mendukung
Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia . Menurutnya, jika Jokowi
jadi presiden, maka syiah akan aman di Indonesia .
Anehnya, dalam video khutbah Jum’at 9 Mei 2014 itu, Rizvi
beralasan bahwa mendukung Jokowi lebih baik daripada membiarkan Indonesia jatuh
ke tangan ‘Wahabi.’ Padahal, jika yang dimaksudkan Wahabi adalah pengikut
Muhammad bin Abdul Wahhab asal Arab Saudi, mereka tidak berpartai politik
bahkan cenderung mengharamkan keterlibatan dalam partai politik.
Pada dasarnya, mulanya Syiah memang aliran yang berasal dari
gerakan politik, yaitu tatkala mereka mulai berbuat fitnah di era Khilafah
Utsman dan Ali bin Abi Thalib, baru kemudian berkembang menjadi gerakan
ideologi. Karenanya pantas jika Syiah gampang berjalan di ranah politik, sebagai
contoh Iran ,
ia adalah Negara Syiah terbesar yang berhasil melakukan ekspansi Syiah.
Jika benar bahwa Syiah sudah dalam berpolitik di Indonesia , maka
pergerakan mereka bak bom waktu yang kapan saja bisa meledak. Lihatlah
Balikpapan! Beberapa hari lalu diberitakan bahwa 200 orang imigran Syiah asal Afghanistan
telah tiba di kantor Imigrasi, Jalaludin Rahmat sebagai gembong Syiah berhasil
menduduki kursi DPR, ormas ABI dengan tenang mengadakan mukhtamar, dan
pergerakan-pergerakan Syiah yang lain, kesemua itu ada kaitannya dengan
biokrasi pemerintah. Mereka mudah karena ada orang Syiah dalam parlement.
Terus waspada! Mulailah bertindak! Katakan Syiah sesat! Tolak
Syiah di Indonesia! Jangan sampai Syiah mampu menyembelih anak-anak bangsa kita
sebagaimana terjadi di Suriah sana !
Wallahu musta'an (BERSAMA DAKWAH/Syiahindonesia.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan